Analisis Butir Soal Instrumen Tes

Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS 17 untuk 16 item indikator angket minat belajar siswa ialah 0,891. Nilai 0,891 0,8 maka dapat dikatakan bahwa instrumen bahwa 16 item angket minat belajar siswa reliabel dengan kriteria baik. Item yang reliabel yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. 3.6.5.1.2.2 Reliabilitas Soal Uji Coba Uji realibilitas soal uji coba hanya dilakukan terhadap soal-soal yang telah valid. Berdasarkan uji validitas, ada 28 butir soal yang akan diuji realibilitasnya. Pengujian realibilitas soal tes menggunakan program SPSS 17 metode Cronbach’s Alpha. Hasil uji reliabilitas tiap butir soal yang diperoleh setelah data dihitung dengan menggunakan SPSS versi 17 terdapat pada lampiran 41. Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS versi 17 untuk 28 item soal uji coba yang valid ialah 0,949. Nilai 0,949 0,8 sehingga dapat dikatakan bahwa 28 item soal uji coba tersebut reliabel dengan kriteria baik. Soal yang reliabel yaitu nomor nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 26, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40.

3.6.5.2 Analisis Butir Soal

Arikunto 2012: 222 berpendapat bahwa “analisis butir soal dilakukan untuk mengidentifikasi soal ya ng baik, kurang baik, dan soal yang jelek”. Dalam analisis butir soal terdapat beberapa masalah seperti taraf kesukaran dan daya pembeda soal. 3.6.5.2.1 Analisis Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. “Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index ” Arikunto 2012: 223. Rentang kesukaran berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal terlalu sukar, sedangkan indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah. Sehingga semakin besar indeks kesukaran, berarti soal semakin mudah. Perhitungan analisi taraf kesukaran dilakukan pada butir soal yang sudah valid dan reliabel dengan menggunakan rumus manual. Berikut ini merupakan rumus untuk mencari indeks kesukaran. P = Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2012: 223. Berdasarkan nilai P yang diketahui, indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2012: 225. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 2, 6, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 26, 27, dan 29; tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 1, 3, 4, 8, 9, dan 13, 20, 31, 33, 37, 39, 40; dan tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 11, 15, 23, dan 35. 3.6.5.2.2 Analisis Daya Pembeda Soal Arikunto 2012: 226 mengemukakan bahwa “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah”. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi bersimbol D. Untuk mengetahui besarnya D, dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Di mana: J = jumlah peserta didik J A = banyak peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Arikunto, 2012: 228. Setelah mendapatkan nilai D, langkah selanjutnya yaitu mencocokkan nilai D dengan klasifikasi daya pembeda. Menurut Arikunto 2012: 232, daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 : jelek poor D : 0,21 – 0,40 : cukup satistifactory D : 0,41 – 0,70 : baik good D : 0,71 – 1,00 : baik sekali excellent D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42. Dari hasil perhitungan manual, dapat diketahui terdapat 2 soal berdaya beda jelek yaitu butir soal nomor 17 dan 18, terdapat 15 soal berdaya beda cukup yaitu butir soal nomor 2, 4, 6, 10, 12, 14, 19, 21, 26, 27, 29, 31, 33, 37, dan 40, dan terdapat sebesal soal berdaya beda baik yaitu butir soal nomor 1, 3, 8, 9, 11, 13, 15, 20, 23, 35, dan 39. Berdasarkan pertimbangan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal didapatkan soal yang layak digunakan sebagai instrumen. Soal yang digunakan pada penelitian berjumlah 20 soal yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 19, 20, 23, 27, 29, 31, 33, 35, dan 40 dengan komposisi 30 soal mudah, 50 soal sedang dan 20 soal sukar. Adapun kisi-kisi umum instrumen tes terdapat pada lampiran 35.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN RANJINGAN BANYUMAS

1 24 254

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGA AYU 01 KABUPATEN TEGAL

1 17 365

KEEFEKTIFAN MEDIA SLIDE PRESENTASI TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 06 TEGALSARI KABUPATEN PEMALANG

0 9 281

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES

0 17 292

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES.

0 0 584

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS TEORI BELAJAR BRUNER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN MANYARAN OTA SEMARANG

0 0 78

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8