Pedoman Wawancara Lembar Observasi Metode Dokumentasi

apabila tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Oleh karena itu, instrumen penelitian harus disesuaikan dengan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara, lembar observasi, dokumentasi, angket, dan instrumen tes. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut:

3.6.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan untuk instrumen penelitian adalah pedoman wawancara tidak terstruktur. Instrumen tersebut berisi daftar pertanyaan yang digunakan pada saat observasi pendahuluan. Pedoman wawancara terlampir pada bagian lampiran.

3.6.2 Lembar Observasi Metode

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan metode matematika gasing pada kelompok eksperimen. Pengamatan pelaksanaan metode matematika gasing dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung oleh guru kelas IIIB SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Indikator yang terdapat dalam lembar observasi pengamatan metode matematika gasing diantaranya yaitu: 1 dialog sederhana; 2 berimajinasi atau berfantasi; 3 menyajikan contoh-contoh soal secara relevan; 4 menyajikan materi secara mendalam; dan 5 memberikan variasi soal. Indikator-indikator tersebut kemudian diperinci dengan menggunakan deskriptor, yang bertujuan untuk memperjelas indikator yang dimaksud. Pengamatan penerapan metode matematika gasing pada kelas eksperimen diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert yang peneliti gunakan pada lembar pengamatan yaitu dengan melihat berapa jumlah deskriptor yang tampak. Cara menilai kesesuaian pelaksanaan metode yaitu dengan membubuhkan tanda cek √ pada lembar pengamatan. Perhitungan skor pelaksanaan metode matematika gasing berdasarkan lembar pengamatan untuk setiap pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan rumus: Skor = × 100 Langkah selanjutnya ialah dilaksanakan penilaian dengan menggunakan pedoman penilaian UNNES 2011: 52, sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Penilaian UNNES Angka Huruf Predikat 86-100 A Baik sekali 81-85 AB Lebih dari baik 71-80 B Baik 66-70 BC Lebih dari cukup 61-65 C Cukup 56-60 CD Kurang dari cukup D Kurang E Gagal Tidak lulus

3.6.3 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan data nilai ulangan tengah semester gasal tahun ajaran 20142015. Dokumentasi juga dilengkapi dengan foto, video, surat izin penelitian, dan lain-lain, sebagai bukti bahwa penelitian telah dilaksanakan oleh peneliti. 3.6.4 Angket Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol terhadap mata pelajaran matematika. Angket ini menggunakan skala Likert. Pada skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan acuan untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan Sugiyono, 2013: 136. Minat belajar ini akan diukur dengan menggunakan angket yang dirancang agar mudah dipahami dan dijawab oleh oleh siswa selaku responden dalam penelitian ini. Berikut merupakan dimensi dan indikator minat belajar menurut Sudaryono, dkk 2013: 90 Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Minat Belajar No Dimensi Indikator 1. Kesukaan Gairah Inisiatif 2. Ketertarikan Responsif Kesegeraan 3. Perhatian Konsentrasi Ketelitian 4. Keterlibatan Kemauan Keuletan Kerja keras Cara menghitung minat belajar siswa melalui angket ialah dengan menggunakan rumus analisis indeks. “Perhitungan angka indeks ini dapat dilakukan untuk sebuah konstruk penelitian yang dibangun dengan menggunakan beberapa indikator” Ferdinand, 2006: 292. Sehingga, tinggi rendahnya pernyataan responden terhadap suatu indikator dapat diketahui .Setelah diketahui nilai indeks akhir dari angket, presentase minat dapat dikategorikan dengan menggunakan rumus Three Box Method, yakni sebagai berikut: Keterangan: i = interval r = rentang k = 3 Ferdinand, 2006: 292. Dengan analisis angka indeks menggunakan rumus Three Box Method , maka setiap indikator dan hasil akhir angket minat belajar siswa dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.

3.6.5 Instrumen Tes

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN RANJINGAN BANYUMAS

1 24 254

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGA AYU 01 KABUPATEN TEGAL

1 17 365

KEEFEKTIFAN MEDIA SLIDE PRESENTASI TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 06 TEGALSARI KABUPATEN PEMALANG

0 9 281

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES

0 17 292

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES.

0 0 584

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS TEORI BELAJAR BRUNER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN MANYARAN OTA SEMARANG

0 0 78

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8