21 Tugas guru selain memunculkan minat belajar siswa, juga harus
memelihara minat siswa dalam belajar. Nurkancana 1993 dalam Susanto 2013: 67-8 mengemukakan cara-cara yang dapat ditempuh guru dalam memelihara
minat belajar siswa, yaitu: 1 meningkatkan minat anak-anak; 2 memelihara minat yang timbul; 3 mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak
baik; 4 sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai baginya.
Berdasarkan pemaparan mengenai minat belajar, dapat disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah berbagai pilihan kesukaan dalam melakukan
aktivitas pembelajaran yang membangkitkan gairah individu untuk mempelajari suatu mata pelajaran yang dapat diukur dari beberapa dimensi antara lain:
kesukaan, ketertarikan, perhatian, serta keterlibatan.
2.1.5 Minat Hitung-Menghitung
“Minat hitung-menghitung merupakan minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan” Susanto, 2013: 61. Mempelajari hitung-menghitung
melalui mata pelajaran matematika sangat penting karena matematika banyak diaplikasikan dan dikembangkan sehingga memunculkan kesadaran tentang
nilainilai esensial. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mulyana 2004: 180 bahwa matematika selain dapat memperluas cakrawala
berpikir peserta didik juga dapat mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai yang secara esensial terdapat di dalamnya.
Minat siswa terhadap matematika adalah kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak terhadap suatu konsep atau objek matematika. Siswa
yang menerima matematika akan menunjukkan sikap menyenangi matematika
22 dan bersungguh-sungguh dalam belajar matematika ditandai dengan selalu aktif,
dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Sedangkan bagi siswa yang menolak matematika maka sikap yang ditunjukkan adalah selalu cemas saat
mengikuti pelajaran matematika dan malas untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Meningkatkan minat hitung-menghitung melalui pelajaran matematika pada siswa sekolah dasar dapat dilakukan apabila guru mampu mengenali tipe
gaya belajar matematika siswa. Silver, dkk 2013: xxiv, berpendapat bahwa “terdapat empat tipe gaya belajar matematika siswa antara lain: 1 siswa dengan
gaya belajar penguasaan; 2 siswa dengan gaya belajar matematika interpersonal; 3 siswa dengan gaya belajar pemahaman; 4 siswa dengan gaya belajar ekspresi
diri”. Sangat penting untuk menumbuhkan minat hitung-menghitung pada siswa,
tugas guru dalam memunculkan minat siswa pada pelajaran matematika yaitu guru harus mampu mengemas pembelajaran matematika menjadi suatu
pembelajaran yang lebih mudah dipelajari, mengasyikkan, dan menyenangkan.
2.1.6 Hasil Belajar
Slameto 2013: 138 mengemukakan bahwa “hasil belajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai hierarki atau bertingkat-tingkat. Adapun
tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: a informasi non verbal; b informasi fakta dan pengetahuan verbal; c konsep dan prinsip; d pemecahan masalah dan
kreativitas”. “Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar” Susanto, 2013: 5. Kegiatan belajar yang diperoleh
23 siswa mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil
belajar dengan tujuan pembelajaran adalah dengan mengadakan evaluasi atau penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang
dipelajari di sekolah, baik menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Setelah
melakukan evaluasi guru dapat memberikan tindak lanjut kepada siswa. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa harus
mampu menghadirkan metode pembelajaran yang tepat agar hasil belajar yang diperoleh siswa optimal.
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar