tertera pada deskriptor lembar pengamatan telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, nilai hasil pengamatan disajikan dalam bentuk skor
pelaksanaan metode matematika gasing.
3.7.1.2 Variabel Minat Belajar
Data variabel minat belajar siswa merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian angket minat belajar oleh siswa. Analisis dilaksanakan dengan
menggunakan statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean,
median, modus, persentase, dan lain-lain Sugiyono 2013: 200. Penyajian data minat belajar dalam penelitian ini menggunakan tabel dan presentase. Dalam
analisis deskriptif ini, perhitungan digunakan untuk mengetahui tingkat persentase
skor jawaban dari masing-masing butir pertanyaan. 3.7.1.3
Variabel Hasil Belajar
Data variabel hasil belajar merupakan data yang diperoleh dari hasil posttest siswa. Analisis dilaksanakan dengan menggunakan statistik deskriptif.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean, median, modus, persentase,
dan lain-lain Sugiyono, 2013: 200. Penyajian data hasil belajar dalam penelitian
ini menggunakan tabel dan diagram. 3.7.2
Analisis Statistik Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan teknik statistik, dimana dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial karena penelitian
yang diterapkan pada sampel akan diberlakukan pada populasi. Statistik inferensial terdiri dari dua bentuk yaitu statistik parametris dan non parametris.
Analisis statistik data dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan analisis akhir. Penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Berikut
akan dijelaskan secara lebih lengkap mengenai analisis statistik data tersebut:
3.7.2.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata-rata, uji normalitas dan uji homogenitas. Penghitungannya menggunakan program
SPSS versi 17. Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap mengenai uji prasyarat analisis tersebut:
3.7.2.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan
awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. untuk mengetahui kemapuan awal siswa dapat dilakukan secara empiris maupun statistik. Secara empiris selisis nilai kelas
kontrol dan eksperimen harus ≤ 3, sedangkan secara statistik penghitungan menggunakan aplikasi SPSS versi 17 dengan menerapkan rumus Mann Whitney U
Test dikarenakan data tidak homogen. Jika kemampuan awal kedua kelas relatif sama maka kedua kelas tersebut dapat digunakan sebagai objek penelitian, namun
jika berbeda maka kedua kelas tersebut tidak dapat digunakan sebagai objek penelitian.
Data yang digunakan untuk mengetahui rata-rata kemampuan awal adalah data nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian secara empiris
menunjukkan selisih nilai kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,2174. Nilai 0,2174 ≤ 3 sehingga secara empiris kedua kelas tersebut dikatakan relatif sama.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 17 dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi pada kolom sig. 2-tailed sebesar 0,973. Nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05 0,973 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa
siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang relatif sama. Penghitungan uji kesamaan rata-rata siswa kelas eksperimen
dan kontrol secara lengkap terdapat pada bagian lampiran 48.
3.7.2.1.2 Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui persebaran data dalam
kurva. Jika persebaran data tersebut merata, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan pendapat Priyatno 2010: 71, uji normalitas data
menggunakan uji Liliefors pada kolom Kolmogorov-Smirrnov dengan kriteria jika signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Pengolahan data dalam uji normalitas menggunakan program SPSS 17. Dalam penelitian ini data yang di uji normalitasnya adalah data nilai
postest yang dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol. Uji normalitas menunjukan taraf signifikansi kelas IIIA sebesar 0,190 ≥ 0,05 dan kelas IIIB
sebesar 0,200 ≥ 0,05. Taraf signifikansi kelas IIIA dan kelas IIIB ≥ 0,05 yang berarti data berdistribusi normal, oleh karena itu perlu dilakukan uji homogenitas.
Hasil uji normalitas nilai postest siswa selengkapnya terdapat pada lampiran 50.
3.7.2.1.3 Uji Homogenitas Priyatno 2010: 76 mengemukakan bahwa, “uji homogenitas digunakan
untuk mengetahui apakah ada kesamaan atau tidak dari beberapa varians populasi data”. Priyatno 2010: 35 menjelaskan bahwa, “sebelum dilakukan uji t, harus
dilakukan uji homogenitas dengan Levene’s test. Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui rumus uji t mana yang akan digunakan. Nilai homogenitas ditunjukkan melalui perhitungan dengan taraf kesalahan 5. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05, maka datanya homogen. Pengujian homogenitas dihitung dengan program SPSS versi 17.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan program SPSS 17 didapatkan nilai taraf signifikansi 0,483. Nilai 0,483 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data tersebut homogen. Jika data dinyatakan homogen, maka uji t menggunakan
Equal Variances Assumed. Perhitungan homogenitas terdapat pada lampiran 51. 3.7.2.2
Analisis Akhir Pengujian Hipotesis
Analisis akhir digunakan untuk menyimpulkan efektif tidaknya metode matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar siswa materi keliling bangun
ruang. Berdasarkan rumusan hipotesis pada pembahasan sebelumnya, maka teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut yaitu analisis
komparatif dengan menggunakan uji statistik independent sample t test karena data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal,
komparatif dua sampel, serta bentuk datanya interval atau rasio. Dalam analisis akhir terdapat uji perbedaan dan uji keefektifan.
3.7.2.2.1 Uji Perbedaan Uji perbedaan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
dua data yang tidak saling berhubungan. Pengujian perbedaan menggunakan rumus independent sample t test dengan melihat pada item Equal Variances
Assumed. Kriteria keputusan jika nilai t
hitung
t
tabel
dan signifikansi 0,05 maka memiliki variansjenis yang sama.
3.7.2.2.2 Uji Kefektifan
Setelah data dinyatakan berbeda kemudian dilakukan uji keefektifan, menggunakan uji pihak kanan pengujian hipotesis komparatif dua sampel dengan
rumus polled varian. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol Ho
berbunyi lebih kecil atau sama dengan ≤ dan hipotesis alternatif Ha berbunyi lebih besar .
Rumus polled varian dalam Sugiyono 2013: 259 selengkapnya yaitu:
t
=
x
1
x
2
n
1
1s
12
n
2
1s
22
1 1 n
1
n
2
2 n
1
n
2
Keterangan: x
1
= nilai rata-rata sampel 1 x
2
= nilai rata-rata sampel 2 n
1
= jumlah sampel 1 n
2
= jumlah sampel 2 S
1
= standar deviasi sampel 1 S
2
= standar deviasi sampel 2 Taraf signifikasni yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,05. Kriteria
keputusan jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak Sugiyono, 2013: 261.
3.8 Pedoman Penelitian Eksperimen