Analisis Taraf Kesukaran Analisis Daya Pembeda

tes tersebut sangat tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 17.

3.5.1.3 Analisis Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Karena soal yang mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya Arikunto, 2009: 207. Teknik untuk menghitung taraf kesukaran butir soal uraian adalah sebagai berikut Arifin, 2012: 147-148. = ℎ ℎ � � � = � Untuk menginterpretasikan taraf kesukaran soal digunakan tolok ukur sebagai berikut Arikunto, 2009: 210. Tabel 3.6 Kriteria Taraf Kesukaran TK Keterangan 30 Soal sukar 30 70 Soal sedang 70 100 Soal sukar Berdasarkan hasil uji coba soal tes sebanyak 12 butir soal uraian, diperoleh diperoleh 2 soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 11 dan12. Selain itu diperoleh enam soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 1, 5, 6, 7, 9, 10, dan diperoleh 4 soal dengan kriteria mudah yaitu nomor 2, 3, 4, dan 8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 18.

3.5.1.4 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah dengan menghitung dua buah rata-rata mean yaitu antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-tiap item soal. Rumus untuk menghitung daya pembeda soal uraian adalah sebagai berikut Arifin, 2012: 146. = − ℎ Untuk menginterpretasikan daya pembeda soal digunakan tolok ukur sebagai berikut Arikunto, 2009: 218. Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda DP Keterangan 0.00 − 0.20 Jelek 0.20 − 0.40 Cukup 0.40 − 0.70 Baik 0.70 − 1.00 Baik sekali Dari 12 butir soal uraian yang telah diujicobakan diperoleh 1 soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor 10. Selain itu diperoleh 5 soal dengan kriteria cukup yaitu nomor 2, 5, 6, 8, dan 9, serta enam soal dengan kriteria jelek yaitu nomor 1, 3, 4, 7, 11, dan 12. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 19.

3.5.2 Instrumen Skala Disposisi Matematis

Dokumen yang terkait

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

STUDI KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN CTL DAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 UNGARAN MATERI POKOK LINGKARAN

6 34 274

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI MODEL-ELICITING ACTIVITIES.

0 0 49

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI MODEL-ELICITING ACTIVITIES.

0 1 38

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) - repository UPI T MTK 1404580 Title

0 0 3

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN MENGURANGI KECEMASAN SISWA

0 1 9