Uji Hipotesis 2 Uji Hipotesis 3

Berdasarkan hasil perhitungan uji proporsi diperoleh ℎ � = 0,283. Berdasarkan kriteria uji pihak kiri, untuk taraf signifikansi 5 sehingga 0,5 −� = 0,45 , nilai = 1,64. Diperoleh ℎ � − maka diterima, artinya persentase siswa yang mencapai KKM pada kelas eksperimen lebih dari atau sama dengan 80. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45. Dari uji proporsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis 1 terpenuhi yaitu persentase banyaknya siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM terhadap kemampuan penalaran matematis dengan pembelajaran Model-Eliciting Activities mencapai ketuntasan klasikal minimal 80.

4.1.3.4 Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis 2 menggunakan uji kesamaan dua proporsi. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah ketuntasan klasikal siswa terhadap kemampuan penalaran matematis pembelajaran Model-Eliciting Activities lebih baik dari siswa dengan pembelajaran ekspositori. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. : � 1 � 2 persentase siswa yang mencapai KKM pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan proporsi siswa yang mencapai KKM pada kelas kontrol 1 : � 1 � 2 persentase siswa yang mencapai KKM pada kelas eksperimen lebih dari proporsi siswa yang mencapai KKM pada kelas kontrol Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua proporsi diperoleh ℎ � = 3,036. Berdasarkan kriteria uji pihak kanan, untuk taraf signifikasi 5 sehingga 0,5 −� = 0,45 , nilai = 1,64. Diperoleh ℎ � maka ditolak, artinya persentase siswa yang mencapai KKM pada kelas eksperimen lebih dari persentase siswa yang mencapai KKM pada kelas kontrol. Hal ini bisa dilihat pada ketuntasan belajar pada kelas eksperimen sebesar 82,14 dan kelas kontrol sebesar 42,86. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 46. Dari uji kesamaan dua proporsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis 2 terpenuhi yaitu ketuntasan klasikal siswa terhadap kemampuan penalaran matematis dengan pembelajaran Model-Eliciting Activities lebih baik daripada ketuntasan klasikal siswa dengan pembelajaran ekspositori.

4.1.3.5 Uji Hipotesis 3

Uji hipotesis 3 menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda atau tidak. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut. : � 1 � 2 rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas kontrol 1 : � 1 � 2 rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas kontrol Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata diperoleh ℎ � = 3,036. Berdasarkan kriteria uji pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5 dan = 28 + 28 − 2 = 54 sehingga diperoleh = 2,005. Diperoleh ℎ � maka ditolak, artinya rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47. Dari uji perbedaan dua rata-rata di atas, maka dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis 3 terpenuhi yaitu kemampuan penalaran matematis siswa dengan pembelajaran Model-Eliciting Activities lebih baik daripada kemampuan penalaran matematis siswa dengan pembelajaran ekspositori.

4.1.4 Analisis Data Tingkat Disposisi Matematis

Dokumen yang terkait

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

STUDI KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN CTL DAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 UNGARAN MATERI POKOK LINGKARAN

6 34 274

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI MODEL-ELICITING ACTIVITIES.

0 0 49

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI MODEL-ELICITING ACTIVITIES.

0 1 38

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) - repository UPI T MTK 1404580 Title

0 0 3

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN MENGURANGI KECEMASAN SISWA

0 1 9