1 Memberikan informasi mengenai keefektifan Model-Eliciting Activities
pada kemampuan penalaran dan disposisi matematis siswa. 2
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model pembelajaran yang berpotensi diterapkan pada pembelajaran di sekolah.
3 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman bagi peneliti dalam
memilih model pembelajaran yang tepat pada pembelajaran.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran makna yang berbeda terhadap judul dan rumusan masalah oleh para pembaca, diperlukan penegasan istilah sebagai
berikut.
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan Model-Eliciting Activities
terhadap kemampuan penalaran dan disposisi matematis siswa dalam proses pembelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 11 Semarang pada materi pokok
lingkaran. Pembelajaran dikatakan efektif ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut.
1 Persentase banyaknya siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM terhadap kemampuan penalaran matematis dengan pembelajaran Model-Eliciting Activities mencapai ketuntasan klasikal minimal 80
.
2 Ketuntasan klasikal siswa terhadap kemampuan penalaran matematis dengan
pembelajaran Model-Eliciting Activities lebih baik daripada ketuntasan klasikal siswa dengan pembelajaran ekspositori.
3 Kemampuan penalaran matematis siswa dengan pembelajaran Model-
Eliciting Activities lebih baik daripada kemampuan penalaran matematis siswa dengan pembelajaran ekspositori.
4 Tingkat disposisi matematis siswa dengan pembelajaran Model-Eliciting
Activities lebih baik daripada tingkat disposisi matematis siswa dengan pembelajaran ekspositori.
1.5.2 Model-Eliciting Activities
Model-Eliciting Activities adalah model pembelajaran yang diaplikasikan dengan cara memanfaatkan pemodelan matematika untuk memahami,
menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan Permana, 2010.
1.5.3 Kemampuan Penalaran Matematis
Kemampuan penalaran matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir untuk menghubungkan fakta-fakta kepada suatu
kesimpulan atau siswa dapat menarik kesimpulan baru yang benar berdasarkan pernyataan yang telah dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian ini, indikator
penalaran matematis yang akan diukur meliputi: 1 kemampuan siswa dalam menganalisis situasi matematika; 2 memperkirakan jawaban dan proses solusi;
dan 3 menarik kesimpulan logis.
1.5.4 Disposisi Matematis