Penerapan Budaya Fanatik PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN

77

8.3. Penerapan Budaya Fanatik

Penerapan budaya fanatik meliputi penilaian indikator-indikator a fanatik terhadap kultur teknis, b fanatik terhadap target dengan bentuk implementasinya adalah setiap orang memiliki target dan setiap orang bekerja berdasarkan target, c fanatik terhadap norma kerja dengan bentuk implementasi menghitung dan menganalisa serta mengamati kemampuan kerja karyawan, d fanatik terhadap rotasi kerja dengan bentuk implementasi menjaga rotasi kerja dan melakukan evaluasi. Berdasarkan hasil penilaian rata-rata penerapan budaya fanatik ditunjukkan pada Tabel 16. Tabel tersebut memberikan informasi bahwa indikator fanatik terhadap target dan fanatik terhadap rotasi pekerjaan rataan total secara berturut-turut adalah 3,43 dan 3,31 dengan kategori sangat diterapkan. Sedangkan indikator fanatik terhadap kultur teknis dan fanatik terhadap norma kerja rataan total secara berturut-turut adalah 2,89 dan 3,23 dengan kategori sudah diterapkan. Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit semua karyawan harus menguasai kultur teknis budidaya tanaman kelapa sawit. Walaupun karyawan tidak bekerja pada departemen tanaman tetapi setidaknya mereka mengetahui kultur teknis budidaya tanaman kelapa sawit. Berdasarkan skor rataan karyawan SKU dan karyawan semi staf sudah menguasai kultur teknis budidaya tanaman kelapa sawit. Begitu juga karyawan staf sebagian besar sangat menguasai teknis budidaya tanaman kelapa sawit. Budaya fanatik terhadap target dengan bentuk implementasi bahwa setiap orang memiliki target kerja sudah dimiliki oleh karyawan SKU, semi staf dan 78 karyawan staf. Setiap level karyawan menjalankan pekerjaan sesuai dengan target. Target yang harus diselesaikan oleh karyawan SKU biasanya berupa intruksi target kerja yang diberikan oleh karyawan atasan. Seiring dengan target kerja yang dimiliki oleh setiap level karyawan maka karyawan SKU, semi staf dan staf menjalankan tugas berdasarkan target yang sudah dibuat. Pencapaian target yang diharapkan oleh setiap level karyawan jika mereka merasa bahwa tujuan target sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Indikator fanatik terhadap norma kerja dengan bentuk implementasi melakukan penilaian kerja karyawan sudah diterapkan dengan sangat baik. Tujuan atasan melakukan pengawasan dan penilaian pada saat bekerja adalah untuk meningkatkan prestasi kerja setiap level karyawan. Selain itu juga mempermudah atasan untuk membimbing, mengembangkan kemampuan setiap karyawan bawahan. Penilaian kerja karyawan dilakukan oleh karyawan atasan dengan cara menunggui dan mencermati karyawan bawahan pada saat melakukan pekerjaan. Karyawan SKU dan semi staf setuju jika pada saat mereka bekerja diamati. Sedangkan karyawan staf sangat setuju jika pekerjaan yang dilakukan ditunggui ataupun di cermati oleh atasan. Tujuan dari indikator tersebut adalah untuk mempermudah penilaian dan juga untuk memotivasi kerja karyawan. Fanatik terhadap rotasi kerja sudah diterapkan dengan baik. Penerapan indikator tersebut dengan implementasi menjaga rotasi kerja agar tidak terlambat dan melakukan evaluasi secara konsisten. Melakukan evaluasi secara konsisten penting dilakukan oleh setiap level karyawan untuk mengetahui besarnya 79 penyimpangan target yang sudah dibuat. karyawan SKU sudah melakukan evaluasi secara konsisten walaupun rata-rata karyawan SKU melakukan evaluasi masih sedikit. Hal ini karena karyawan SKU tidak mengetahui dan tidak memahami pentingnya evaluasi kerja. Berbeda dengan karyawan semi staf dan karyawan staf dimana mereka sudah menjalankan evaluasi kerja dengan sangat baik. Karyawan staf dan semi staf lebih memahami arti penting atau kegunaan dari evaluasi hasil kerja yang mereka lakukan yaitu untuk melakukan perbaikan- perbaikan jika ada kesalahan pada saat mereka bekerja. Berdasarkan rataan skor, penerapan budaya fanatik setiap level karyawan termasuk kategori diterapkan untuk karyawan SKU dan semi staf. Sedangkan karyawan staf masuk kategori sangat diterapkan dengan nilai 3,63. Artinya setiap level karyawan sudah berusaha untuk menerapkan budaya fanatik. Tabel 16. Evaluasi Penerapan Budaya Fanatik Indikator Rataan Skor SKU Semi Staf Staf Total Fanatik terhadap kultur teknis. 2,66 2,80 3,20 2,89 a Setiap orang memiliki rincian kerja target 3,11 3,40 3,80 3,44 b Setiap orang bekerja berdasarkan target. 3,26 3,20 3,80 3,42 Fanatik terhadap target. 3,19 3,30 3,80 3,43 a Menghitung dan menganalisa kemampuan kerja karyawan 3,31 3,20 3,80 3,44 b Menunggui dan mencermati karyawan melakukan pekerjaan. 2,83 2,60 3,60 3,01 Fanatik terhada norma kerja 3,07 2,90 3,70 3,23 a Menjaga rotasi pekerjaan. 3,01 3,40 3,60 3,34 b Melakukan evaluasi secara konsisten. 2,88 3,40 3,60 3,29 Fanatik terhadap rotasi pekerjaan 2,95 3,40 3,60 3,31 Rata-rata 3,01 3,14 3,63 3,26 Sumber : Olah data Keterangan : Rataan skor : 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan ; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan ; 2,5 – 3,24 = diterapkan ; 3,25 – 4 = sangat diterapkan ; n = 100 orang 80

8.4. Penerapan Budaya Peduli