Penerapan Budaya Pembinaan dan Inovasi

85 Tabel 18. Evaluasi Penerapan Budaya Kontrol Indikator Rataan skor SKU Semi Staf Staf Total a Mengenal kondisi blok yang terbaik, dan blok yang terjelek. 3,01 3,00 4,00 3,34 b Mengenal karyawan di perusahaan. 2,90 3,60 3,80 3,43 c Mengetahui isi SOP. 2,56 2,80 3,20 2,85 d Bisa memberikan contoh agar tidak terulang kesalahan. 3,03 3,20 3,60 3,28 Menguasai wilayah dan personel serta aspek teknis yang menjadi tanggung jawabnya 2,88 3,15 3,65 3,23 Menggunakan sebagian besar waktu untuk cek proses kerja. 3,14 3,40 3,80 3,45 a Tidak pernah melakukan pelanggaran. 3,20 3,60 2,80 3,20 b Berani menerima hukuman jika melakukan pelanggaran. 3,19 3,00 3,00 3,06 Berani dan tegas memberikan dan menerima sanksi terhadap pelanggaran. 3,19 3,30 2,90 3,13 Rata-rata 3,00 3,23 3,46 3,23 Sumber : Olah data Keterangan : Rataan skor : 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan ; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan ; 2,5 – 3,24 = diterapkan ; 3,25 – 4 = sangat diterapkan ; n = 100 orang

8.6. Penerapan Budaya Pembinaan dan Inovasi

Penerapan budaya pembinaan dan inovasi mengacu pada peningkatan kemampuan karyawan melalaui pembelajaran. Indikator-indikator penilaian yang digunakan yaitu a menciptakan kondisi lokasi yang aman, tenteram dan harmonis di lingkungan kebun dengan bentuk implementasi yaitu melakukan kunjungan ke rumah masyarakat kebun lainnya, mengenal masyarakat kebun, mengikuti kegiatan di luar jam dinas, dan mengikuti budayatradisi adat istiadat daerah setempat, b Meningkatkan kemamp uan kinerja karyawan. Bentuk implementasinya adalah setiap atasan adalah guru bagi bawahannya, mendapat dorongan dari atasan atau rekan kerja, mengikuti pembinaan, dan mengikuti couching dan counseling. 86 Penerapan budaya pembinaan dan inovasi dapat dilihat pada Tabel 19. Berdasarkan informasi tabel tersebut penerapan budaya pembinaan dan inovasi dengan indikator menciptakan kondisi aman, tenteram dan harmonis di lingkungan kebun masuk kategori diterapkan dengan rataan total 2,83. Sedangkan indikator meningkatkan kemampuan karyawan masuk kategori diterapkan dengan rataan total 3,06. Berdasarkan hasil penilaian karyawan PT. KTU sudah bersosialisasi dengan masyarakat sekitar perkebunan sehingga karyawan PT. KTU mengenal masyarakat sekitar perkebunan. Seiring dengan hal tersebut penerapan budaya melakukan kunjungan ke rumah sudah dilaksanakan oleh setiap level karyawan. Namun terdapat satu level karyawan kurang menerapkan kunjungan ke rumah masyarakat sekitar perkebunan yaitu karyawan staf. Kurangnya penerapan budaya tersebut disebabkan karyawan staf memiliki kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk melakukan kunjungan ke rumah masyarakat. Kegiatan-kegiatan karyawan yang dilakukan di luar jam dinas merupakan salah satu cara karyawan untuk mengenal rekan kerja atau masyarakat sekitar perkebunan. Karyawan SKU, dan karyawan semi staf sudah menerapkan kegiatan-kegiatan di luar jam dinas. Masing-masing level karyawan mempunyai bentuk kegiatan yang berbeda-beda. Namun terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan karyawan secara bersama -sama yaitu olah raga dan wirid. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh karyawan SKU dan semi staf adalah olah raga dan wirid. Kegiatan tersebut dapat terlaksana karena kegiatan tersebut sudah terjadwal dengan baik. Sedangkan karyawan staf melakukan kegiatan di luar jam dinas berupa arisan yang dilakukan setiap satu bulan sekali. 87 Selain itu juga ada kegiatan karyawan staf yang lainnya yaitu oleh raga pagi yang dilakukan setiap hari Sabtu. Karyawan SKU, karyawan semi staf, dan karyawan staf menyatakan setuju bahwa setiap atasan adalah guru bagi bawahannya. Mereka menganggap atasan tetap sebagai atasan yang dihormati dan sebagai guru yang membimbing kegiatan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat bahwa rata-rata setiap level karyawan mengikuti bimbingan dan pembinaan dari atasan yang berguna untuk meningkatkan kerja karyawan. Karyawan level staf menerapkan budaya pembinaan dan bimbingan dengan sangat baik. Kegiatan pembinaan ini yang dilakukan oleh karyawan tersebut ada dua bentuk yaitu ada kalanya karyawan staf sebagai binaan atau adakalanya mereka sebagai pembina. Berbeda dengan karyawan SKU kegiatan pembinaan yang diikuti karyawan SKU hanya sebagai binaan. Karyawan termotivasi untuk bekerja jika mereka mendapat dukungan dari rekan kerja atau atasan mereka masing-masing. Di lihat dari Tabel 19 setiap level karyawan mendapat dukungan ketika bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan saling mendukung antara satu karyawan dengan karyawan lainnya untuk pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan rataan skor, penerapan budaya pembinaan dan inovasi oleh karyawan SKU, karyawan semi staf dan karyawan staf termasuk kategori diterapkan dengan rataan skor secara berturut-turut 2,90; 2,87, dan 3,05. Artinya setiap karyawan sudah berusahan menerapkan budaya pembinaan dan inovasi dengan melakukan perubahan kearah yang lebih baik. 88 Tabel 19. Evaluasi Penerapan Budaya Pembinaan dan Inovasi Indikator Rataan Skor SKU Semi Staf Staf Total a Melakukan kunjungan ke rumah masyarakat kebun lainnya. 2,54 2,60 2,40 2,51 b Mengenal masyarakat perkebunan. 2,93 2,80 2,60 2,78 c Mengikuti kegiatan dengan rekan kerja di luar jam dinas olahraga, wirid, arisan 3,23 3,00 3,60 3,28 d Mengikuti budayatradisi adat istiadat daerah tempat bekerja. 2,61 2,60 3,00 2,74 Menciptakan kondisi aman, tentram dan harmonis di lingkungan kebun. 2,83 2,75 2,90 2,83 a Setiap atasan adalah guru bagi bawahannya. 2,97 2,60 2,80 2,79 b Mendapatkan dorongan atau semangat dari atasan atau rekan kerja. 3,16 3,20 3,80 3,39 c Mengikuti pembinaan atau pengarahan. 3,12 3,20 3,40 3,24 d Mengikuti couching dan counseling dari atasan. 2,66 3,00 2,80 2,82 Meningkatkan kemampuan kerja karyawan 2,98 3,00 3,20 3,06 Rata-rata 2,90 2,87 3,05 2,94 Sumber : Olah data Keterangan : Rataan skor : 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan ; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan ; 2,5 – 3,24 = diterapkan ; 3,25 – 4 = sangat diterapkan ; n = 100 orang

8.7. Penerapan Budaya Korsa