Penerapan Budaya Triple ”S”

73 melakukan pekerjaan dan melakukan suatu tindakan sesuai dengan komitmen yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan rataan skor, penerapan karakteristik budaya jujur dan bertanggung jawab setiap level karyawan termasuk kategori sudah diterapkan dengan rataan skor karyawan SKU 3,18, karyawan semi staf 3,17, dan karyawan staf 3,23. Artinya setiap level karyawan sudah berusaha untuk menerapkan budaya jujur dan bertanggung jawab. Tabel 14. Evaluasi Penerapan Budaya Jujur dan Betanggung Jawab Indikator Rataan Skor SKU Semi Staf Staf Total a. Menjalankan ibadah sesuai dengan agamakeyakinan masing-masing. 3,06 3,20 3,00 3,09 b. Tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama. 3,03 3,20 3,00 3,08 Bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai keimanan 3,05 3,20 3,00 3,08 Berbicara sesuai dengan data. 3,83 4,00 4,00 3,94 Memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. 3,46 3,40 3,80 3,55 Menjadi pemimpin yang unik 2,51 2,20 2,60 2,44 Tinggal, bekerja dan hidup di lingkungan kebun 3,21 3,00 3,00 3,07 Rata-rata 3,18 3,17 3,23 3,19 Sumber : Olah data Keterangan : Rataan skor : 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan ; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan ; 2,5 – 3,24 = diterapkan ; 3,25 – 4 = sangat diterapkan ; n = 100 orang

8.2. Penerapan Budaya Triple ”S”

Penerapan budaya Triple “S” mengacu pada kedisiplinan kerja dimana Triple “S” adalah sedini, selagi, dan sesudah bekerja. Penerapan budaya triple “S” dihitung berdasarkan indikator-indikator yaitu a datang lebih awal, b mulai bekerja sedini mungkin, c patuh terhadap aturan dengan implementasi menjalankan aturan menurut SOP, patuh terhadap intruksi dari atasan, d tidak menunda-nunda penyelesaian pekerjaan dengan implementasi berinisiatif 74 menyelesaikan pekerjaan, dan bekerja tuntas, e konsisten memegang teguh prinsip, f melakukan review secara periodik. Berdasarkan Tabel 15, Penerapan budaya triple ”S” dengan indikator datang lebih awal rataan total yang diperoleh karyawan adalah 3,27 sedangkan rataan skor masing-masing level karyawan adalah karyawan SKU 3,27, karyawan semi staf 3,2 dan karyawan staf 3,4. Datang lebih awal untuk setiap level karyawan sudah diterapkan dengan baik karena semua karyawan dituntut untuk bekerja sedini mungkin. Artinya karyawan diharuskan untuk menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan yang diperlukan saat bekerja. Bekerja sedini mungkin diterapkan oleh seluruh karyawan dalam bentuk apel pagi yang dipimpin oleh karyawan staf atau pun karyawan semi staf. Budaya triple ”S” dengan indikator patuh terhadap aturan berdasarkan Tabel 15 rataan skor total yang diperoleh karyawan adalah 3,63 dimana rataan skor yang diperoleh karyawan SKU adalah 3,58, karyawan semi staf 3,60, dan karyawan staf 3,70. Mematuhi aturan-aturan yang ada merupakan kewajiban bagi setiap level karyawan. Namun masih terdapat karyawan SKU yang tidak mematuhi aturan- aturan yang ada. Hal ini disebabkan mereka tidak mengetahui isi aturan-aturan baku di perusahaan dan disebabkan kelalaian karyawan pada saat bekerja. Kelalaian yang sering sekali dilakukan oleh karyawan SKU khususnya pemanen adalah membiarkan brondolan yang berserakan dan memanen buah mentah. Sedangkan karyawan semi staf dan staf sudah sangat menerapkan indikator 75 budaya ini dengan menjalankan aturan-aturan yang berlaku karena mereka mengetahui isi aturan-aturan perusahaan. Sebagai karyawan bawahan mengikuti intruksi kerja yang wajar dari atasan merupakan hal yang wajib untuk dilaksanakan. Karyawan SKU dan semi staf rata-rata pekerjaan yang mereka lakukan berdasarkan intruksi dari atasan. Intruksi pekerjaan yang diberikan kepada karyawan SKU dan semi staf biasanya diberikan pada saat apel pagi dan juga pada saat mereka melakukan pekerjaan. Begitu juga dengan karyawan staf sebagian pekerjaan yang mereka lakukan berdasarkan intruksi dari atasan masing-masing staf. Budaya perusahaan triple ”S” dengan indikator tidak menunda-nunda penyelesaian pekerjaan sudah diterapkan karyawan dengan sangat baik dengan rataan skor 3,35 dan rataan skor masing-masing level karyawan adalah karyawan SKU 3,15, karyawan semi staf 3,30 dan karyawan staf 3,60. Berdasarkan rataan skor yang di peroleh karyawan SKU dan karyawan semi staf rata-rata mereka sudah berinisiatif untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai atau terbengkalai. Namun masih ada karyawan yang SKU yang kurang berinisiatif untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai, artinya mereka belum bekerja jika intruksi dari atasan belum sampai kepada mereka. Berbeda dengan karyawan staf yang memiliki inisiatif yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan yang terbangkalai. Hal ini disebabkan salah satu tugas karyawan staf ialah memberikan intruksi kepada bawahannya. Dan jika karyawan staf tidak memiliki inisiatif sulit baginya untuk memberikan intruksi kerja kepada bawahaannya. 76 Indikator melakukan review secara periodik seluruh karyawan PT. KTU sudah menerapkan dengan sangat baik denga n skor rataan 3,37. Pelaksanaan review hasil kerja secara periodik penting untuk setiap level karyawan. Tujuan dari review ini adalah sebagai masukkan dari karyawan untuk rencana kerja dan tindakkan selanjutnya. Dari tiga level karyawan, karyawan semi staf dan karyawan staf sudah menjalankan budaya ini dengan sangat baik. Karyawan semi staf dan karyawan staf sudah menjalankan indikator ini karena mereka mengetahui dan memahami fungsi dari review secara periodik. Berdasarkan rataan skor, penerapan budaya triple “S” sangat diterapkan dengan rataan skor karyawan SKU 3,26, karyawan semi staf 3,38 dan karyawan staf 3,63. Artinya setiap level karyawan sudah berusaha untuk menerapkan budaya triple “S” dan karyawan memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Tabel 15. Evaluasi Penerapan Budaya Triple “S” Indikator Rataan Skor SKU Semi Staf Staf Total Datang lebih awal 3,27 3,20 3,40 3,29 Mulai kerja sedini mungkin 3,08 3,40 3,60 3,36 a Menjalankan aturan menurut SOP yang ada. 3,63 4,00 3,80 3,81 b Patuh terhadap intruksi yang wajar dari atasan 3,52 3,20 3,60 3,44 Patuh terhadap aturan-aturan yang ada. 3,58 3,60 3,70 3,63 a Berinisiatif segera menyelesaikan pekerjaan yang terbangkalai 2,92 2,80 3,40 3,04 b Bekerja tuntas 3,37 3,80 3,80 3,66 Tidak menunda-nunda penyelesaian pekerjaan 3,15 3,30 3,60 3,35 Konsisten, memegang teguh prinsip. 3,36 3,00 3,80 3,39 Melakukan review secara periodik 2,91 3,60 3,60 3,37 Rata-rata 3,26 3,38 3,63 3,42 Sumber : Olah data Keterangan : Rataan skor : 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan ; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan ; 2,5 – 3,24 = diterapkan ; 3,25 – 4 = sangat diterapkan ; n = 100 orang 77

8.3. Penerapan Budaya Fanatik