Jenis-Jenis Produk Kelapa Sawit Proses Pengolahan Kelapa Sawit

24 monokotil. Sehingga batang tanaman kelapa sawit tidak memiliki kambium dan tidak memiliki cabang. Bagian generatif dari tanaman kelapa sawit adalah bunga dan buah. Tanaman kelapa sawit berumah satu monoecious, artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman dan masing-masing terangkai dalam satu tandan. Rangkaian bunga jantan terpisah dengan rangkaian bunga betina. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan proses produksi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi faktor lingkungan, genetis dan faktor teknis agronomis. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit dengan pupuk bertujuan untuk mempertahankan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah. Dengan unsur hara yang optimum maka akan mendapat hasil yang optimum.

2.3. Jenis-Jenis Produk Kelapa Sawit

Buah kelapa sawit menghasilkan minyak. Minyak yang berasal dari daging buah mesokarp bewarna merah. Jenis minyak ini dikenal sebagai minyak kelapa sawit crude palm oil CPO. Sedangkan yang kedua berasal dari inti kelapa sawit, tidak bewarna, dikenal sebagai minyak inti kelapa sawit atau palm kernel oil PKO. Produk kelapa sawit dapat dikelompokkan dalam: a. Bahan makanan oleofood Minyak kelapa sawit mengandung kalori yang cukup tinggi dan mengandung sejumlah vitamin, antara lain provitamin A Beta karotena, tokoferol sebagai sumber pro vitamin E dan tokotrienol. Minyak sawit dan minyak inti sawit yang digunakan sebagai bahan pangan yang menghasilkan 25 produk turunan berupa minyak goreng, mentega margarine, lemak untuk masak, bahan pengisi adatif, dan makanan ringan roti dan kue-kue. b. Bahan non makanan oleochemical Minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk bahan industri berat ataupun ringan, antara lain untuk industri penyamakan kulit agar menjadi lembut dan fleksibel. Dalam industri tekstil minyak sawit dipakai sebagai pelumas yang tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi. Pada industri ringan minyak kelapa sawit menghasilkan produk turunan yaitu, sabun, deterjen, semir sepatu, lilin, dan tinta cetak. c. Bahan kosmetika dan farmasi cosmetics pharmacy Minyak kelapa sawit selain untuk industri bahan makanan dan non-bahan makanan, juga mempunyai potensi cukup besar untuk industri kosmetik dan industri farmasi. Produk turunan yang dihasilkan minyak kelapa sawit sebagai bahan kosmetika dan farmasi adalah shampo, krim, minyak rambut, sabun cair dan lipstik.

2.4. Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Pengolahan buah kelapa sawit terutama untuk mendapatkan minyak sawit, yang akan menjadi bahan baku dalam berbagai industri, antara lain industri pangan dan kimia. Tanaman kelapa sawit yang digunakan untuk menghasilkan CPO adalah tandan buah segar. Tanaman kelapa sawit yang menghasilkan tandan buah segar rata-rata pada usia empat sampai dua puluh lima tahun. Komponen buah kelapa sawit yang digunakan untuk menghasilkan bahan baku industri adalah daging dan biji sawit kernel, dimana daging sawit dapat 26 diolah menjadi CPO sedangkan biji sawit diolah menjadi Kernel Palm PK Ekstrasi CPO rata-rata 20 persen sedangkan PK 2,5 persen. Sementara itu cangkang biji sawit dapat dipergunakan sebagai bahan bakar ketel uap. Minyak sawit dapat digunakan untuk bahan makanan dan industri melalui proses penyulingan, penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO Refined, Bleached and Deodoriezed Palm Oil. Disamping itu, CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak padat RDB Stearin, dan untuk produksi minyak sawit cair RBD Olein. RDB Olein terutama digunakan untuk pembuatan minyak goreng. Sedangkan RBD Stearin terutama dipergunakan untuk margarin dan shortening, disamping itu untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. Pemisahan CPO dan PK dapat menghasilkan Oleokimia dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara keseluruhan proses penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73 persen Olein, 21 persen stearin, 5 persen PFAD Palm Fatty Acid Distillate dan 0,5 persen buangan. Proses pengolahan kelapa sawit terdapat pada Gambar 1. 27 Gambar. 1 Proses Pengolahan Kelapa Sawit

2.5. Penelitian Terdahulu