80
8.4. Penerapan Budaya Peduli
Penerapan budaya peduli mengacu kepada keikut sertaan karyawan terhadap perusahaan. Penilaian penerapan budaya peduli meliputi indikator-
indikator a memberikan ide atau usulan, b antisipasi terhadap masalah yang akan timbul dengan bentuk implementasi mengetahui siklus iklim. dan mempersiapkan
kebutuhan untuk mengantisipasi masalah. Penerapan budaya peduli secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 17. Dari
hasil penelitian indikator memberikan ide atau usulan rataan total yang diperoleh karyawan adalah 3,07. Sedangkan, indikator antisipasi terhadap masalah yang
akan timbul rataan total yang diperoleh karyawan adalah 3,17. Penerapan budaya peduli dengan indikator memberikan ide atau usulan
masing-masing karyawan berbeda-beda. Karyawan SKU dan karyawan staf sudah menerapkan indikator tersebut dengan baik. Sedangkan, karyawan semi
staf sudah menerapkan indikator memberikan ide atau usulan dengan sangat baik. Dalam penerapan budaya pemberian ide atau usulan, PT. KTU mempunyai waktu
khusus dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi karyawan serta dalam rangka memajukan perusahaan. Kegiatan yang diadakan perusahaan
dikenal dengan acara QCC. Kegiatan QCC diikuti oleh semua level karyawan. Tetapi karyawan staf
hanya bertindak sebagai pembimbing dari peserta yang ikut andil dalam memberikan ide untuk perusahaan. Ide atau usulan tersebut dipresentasikan oleh
karyawan SKU dan karyawan semi staf dihadapan juri. Acara QCC dilakukan oleh perusahaan setiap satu tahun sekali. Kegiatan
QCC ini memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk memberikan
81 saran atau ide berupa perbaikan kinerja karyawan dan peningkatkan kualitas serta
kuantitas produksi. Saran atau ide yang terbaik akan dijadikan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memacu
seluruh tingkat karyawan untuk berkarya dan ikut andil memajukan perusahaan. Implementasi dari antisipasi terhadap masalah yang akan timbul adalah
mengetahui siklus iklim dan mempersiapkan kebutuhan. Sebelum melakukan pekerjaan setiap karyawan sudah mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan di
lapangan atau pun di kantor. Hal ini sudah menunjukkan bahwa budaya mempersiapkan kebutuhan untuk mengntisipasi masalah sudah diterapkan dengan
sangat baik oleh karyawan staf dan karyawan semi staf. Sebagai perusahaan agribisnis semua karyawan diharapkan untuk
mengetahui siklus iklim daerah tempat mereka bekerja. Karena perusahaan agribisnis sangat tergantung pada iklim. Iklim yang baik akan menghasilkan
produksi kelapa sawit yang baik namun begitu juga sebaliknya. Dilihat dari hasil rataan skor karyawan SKU, karyawan semi staf dan karyawan staf sudah
mengetahui siklus iklim daerah tempat mereka bekerja. Berdasarkan rataan skor, penerapan budaya peduli oleh karyawan SKU
termasuk kategori diterapkan, karyawan semi staf dan staf termasuk kategori sangat diterapkan dengan masing-masing rataan skor secara berurutan 2,81; 3,30
dan 3,27. Artinya karyawan sudah memiliki tanggung jawab untuk memajukan perusahaan dengan menge tahui cara mengantisipasi berbagai kemungkinan yang
terjadi serta dengan cara menyumbangkan ide atau usulan yang nantinya bermanfaat bagi perusahaan.
82 Tabel 17. Evaluasi Penerapan Budaya Peduli
Indikator Rataan skor
SKU Semi Staf
Staf Total
Memberikan ide atau usulan. 2,81
3,40 3,00
3,07 a
Mengetahui siklus iklim 2,60
3,20 3,00
2,93 b
Mempersiapkan kebutuhan untuk mengantisipasi
masalah 3,02
3,40 3,80
3,41 Antisipasi terhadap masalah yang
akan timbul. 2,81
3,30 3,40
3,17 Rata-rata
2,81 3,30
3,27 3,13
Sumber : Olah data Keterangan : Rataan skor : 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan ; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan ; 2,5 –
3,24 = diterapkan ; 3,25 – 4 = sangat diterapkan ; n = 100 orang
8.5. Penerapan Budaya Kontrol