35 9.
Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang
maksimal. 11.
Pemberhentian Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Tujuan fungsional yang ingin dicapai dari manajemen sumber daya
manusia adalah tersedianya sumber daya manusia yang tidak saja ahli, trampil, dan mampu melaksanakan tugas dengan baik, akan tetapi juga memiliki berbagai
atribut yang tercermin pada berbagai hal seperti kesetiaan terhadap perusahaan, pengembangan, dan pemeliharaan perilaku positif dalam interaksinya dengan
orang lain serta menghindari berbagai jenis perilaku negatif yang dapat berakibat pada tidak hanya rusak citra perusahaan akan tetapi akan merugikan diri sendiri
Siagian dalam Minarti, 2003.
3.1.3. Budaya Perusahaan
Budaya adalah sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita dan mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan
apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu Stoner et al. 1996. Menurut
36 Garaves dalam Moeljono 2005, budaya adalah sebagai suatu pola semua
susunan, baik material maupun perilaku yang sudah diadopsi masyarakat sebagai suatu cara tradisional dalam memecahkan masalah-masalah para anggotanya.
Budaya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit, serta premis-premis yang mendasar dan mengandung
suatu perintah. Budaya dalam arti antrophologi dan sejarah adalah inti dari kelompok atau
masyarakat tertentu yang berbeda mengenai cara anggotanya saling berinteraksi dan dengan orang dari luar lingkungan dan bagaimana mereka menyelesaikan apa
yang dikerjakannya. Salah satu aspek budaya dalam masyarakat adalah budaya organisasi. Budaya organisasi adalah pemahaman penti ng, seperti norma, nilai,
sikap, dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh para anggota Stoners et al, 1996.
Budaya perusahaan corporate culture adalah aplikasi budaya organisasi organizational culture terhadap badan usaha perusahaan. Lebih spesifik lagi
jika budaya organisasi diaplikasikan ke lingkungan manajemen organisasi, lahirlah konsep budaya manajemen dalam kondisi tertentu. Budaya organisasi
meliputi budaya perusahaan, budaya organisasi publik dan organisasi sosial Ndraha dalam Minarti, 2003.
Menurut Moeljono 2005, budaya korporat adalah sistem nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan serta
dikembangkan secara berskesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat , dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.
37 Menurut Moeljono 2005, budaya organisasi memiliki beberapa fungsi.
Fungsi pertama, budaya organisasi adalah memberikan identitas-identitas yang khas pada anggota organisasi. Identitas ini membuatnya berbeda dengan
organisasi lain. Fungsi kedua adalah merekatkan setiap anggota organisasi satu sama lain, dan kepada institusi dan sistem organisasi. Fungsi ketiga, budaya
organisasi adalah memberikan standar-standar yang tepat apa yang harus dikatakan dan dilakukan karyawan.
Menurut Susanto 2004 dalam Saraswati 2005, budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Pengikat organisasi
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi, terutama pada saat organisasi mengalami guncangan baik dari dalam maupun
dari luar akibat adanya perubahan. Organisasi dengan budaya kuat akan mampu bertahan dan mampu mengatasi guncangan karena mampu
memanfaatkan budaya sebagai perekat organisasi. 2.
Integrator Budaya organisasi merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat, karakter,
bakat dan kemampuan yang ada di dalam organisasi. 3.
Identitas organisasi Budaya organisasi merupakan salah satu identitas organisasi.
4. Energi untuk mencapai kinerja yang tinggi
Budaya organisasi berfungsi sebagai suntikan energii untuk mencapai kinerja yang tinggi melalui kerja tim.
38 5.
Ciri kualitas Budaya organisasi merupakan representasi dari ciri kualitas yang berlaku
dalam organisasi tersebut, misalnya budaya kecepatan dan ketepatan. 6.
Motivator Budaya organisasi yang kuat menjadi motivator kuat bagi para anggotanya.
7. Pedoman gaya kepemimpinan
Kepemimpinan yang berhasi membawa kesuksesan bagi organisasi adalah didasari oleh visi dan misi yang kuat. Dengan visi dan misi yang kuat berarti
budaya organisasi yang dimilikinya juga kuat. 8.
Value enhancher Budaya organisasi yang meresap kuat dalam setiap benak anggota organisasi
akan menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan nilai bagi stakeholders pemasok, pelanggan, anggota organisasi dan pihak terkait
lainnya. Budaya organisasi menurut Robbin 1996, adalah suatu persepsi bersama
yang dianut oleh anggota-anggota organisasi suatu sistem dari makna bersama. Sistem makna bersama merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai
oleh organisasi. Terdapat tujuh karakteristik primer budaya suatu organisasi yaitu:
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
inovatif dan mengambil resiko. 2.
Perhatian ke rincian. Sejauh mana karyawan diharapkan memperlihatkan kecermatan, analisis, dan perhatian.
39 3.
Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut. 4.
Orientasi orang. Sejauh manakeputusan manajemen memperhitungkan efek hasil pada orang-orang di dalam organisasi.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim,
bukannya individu. 6.
Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif. 7.
Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi dipertahankannya status quo dari pada pertumbuhan.
Menurut Shein dalam Stoner et al. 1996, terdapat tiga elemen dasar budaya yaitu
1. Artifact adalah hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasa jika seseorang
berhubungan dengan sebuah kelompok baru dengan budaya yang tidak dikenal.
2. Nilai-nilai yang didukung adalah alasan yang diberikan oleh sebuah
organisasi untuk mendukung caranya melakukan seseuatu. 3.
Asumsi dasar basic assumption adalah keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota organisasi.
Hasil penelitian Harvard menunjukkan bahwa budaya mempunyai dampak kuat dan semakin besar pada prestasi kerja organisasi yaitu:
1. Budaya perusahaan mempunyai dampak signifikan pada prestasi kerja
ekonomi perusahaan dalam jangka panjang.
40 2.
Budaya perusahaan merupakan faktor yang penting dalam dalam menentukan sukses atau gagalnya perusahaan dalam dekade mendatang.
3. Budaya perusahaan dapat menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam
jangka panjang. 4.
Budaya perusahaan dapat meningkatkan prestasi kerja. Budaya organisasi menyatakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi. Budaya sebagai suatu sistem dari makna yang dianut bersama dan akan mengharapkan bahwa individu-individu dengan latar belakang
yang berlainan atau pada tingkat-tingkat yang berlainan dalam suatu organisasi akan cenderung mendeskripsikan budaya organisasi kedalam istilah-istilah yang
sama. Budaya organisasi awalnya dibentuk oleh pendiri sebuah organisasi.
Menurut Robbins 1994, para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukkan budaya awal organisasi. Mereka
mempunyai misi atau visi tentang bagaimana bentuk organisasi tersebut. Kemudian para pendiri menerapkan visi mereka kepada para anggota organisasi.
Para pendiri organisasi tersebut mempunyai ide organisasi, mereka juga mempunyai bias tentang memenuhi ide tersebut. Budaya organisasi merupakan
hasil interaksi antara bias dan asumsi pendiri organisasi dan yang dipelajari oleh para anggota serta dari pengalaman mereka sendiri.
Budaya organisasi yang telah ada, perlu dipertahankan agar sebuah budaya tetap hidup. Menurut Robbins 1994, terdapat tiga kekuatan yang paling penting
dalam mempertahankan kelangsungan budaya organisasi yaitu:
41 1.
Proses seleksi Proses seleksi adalah menentukan dan mempekerjakan individu yang
mempunyai pengetahuan, kepandaian dan kemampuan untuk berpatisipasi dalam pekerjaan-pekerjaan di organisasi dengan berhasil. Proses seleksi juga
mempertahankan budaya organisasi dengan menyaring individu yang sejalan dengan budaya organisasi yang akan menjadi anggota baru dan membuang
yang bertentangan. 2.
Tindakan manajemen puncak Manajemen puncak menetapkan norma -norma dan menyebarluaskannya.
Melalui tindakan manajemen puncak, manajemen menengah maupun karyawan akan mengetahui norma -norma apa yang boleh dilakukan dan yang
tidak. 3.
Sosialisasi Sosialisasi membantu anggota baru organisasi untuk beradaptasi dengan
budaya organisasi. Proses pembentukkan budaya organisasi ditunjukkan oleh Gambar 2.
Budaya asli diturunkan dari filsafat pendirinya. Selanjutnya budaya sangat dipengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan karyawan. Tindakan
manajemen puncak membantu anggota organisasi dalam menerapkan budaya organisasi melalui proses sosialisasi.
42 Gambar 2. Proses Pembentukan Budaya Organisasi Robbins, 1994
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional