Karakteristik Tanaman Kelapa Sawit

23

2.2. Karakteristik Tanaman Kelapa Sawit

Kelapa sawit Elaeis guineensis merupakan tanaman yang tergolong dalam famili Arecacea Palmae. Sub kelas Monocotyledonea, kelas Angiospermae, sub divisi Pteropsida dan divisi Tracheophyta. Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil. Batangnya tumbuh lurus, umumnya tidak bercabang dan tidak mempunyai kambium. Pertumbuhan kelapa sawit yang optimal dengan curah hujan sekitar 2000 mm per tahun yang terbagi merata sepanjang tahun, rata-rata suhu maksimum antara 29 sampai 32 o C dan rata-rata suhu minimum antara 22 sampai 24 o C, penyinaran yang konstan dengan penyinaran sekurang-kurangnya lima jam per hari untuk seluruh bulan dalam setahun, dan beberapa bulan diantaranya dengan fotoperiodisitas sampai tujuh jam per hari. Varietas kelapa sawit dapat dibedakan berdasarkan morfologinya. Varietas kelapa sawit yang unggul memiliki kelebihan dibandingkan dengan kelapa sawit varietas yang tidak unggul. Keunggulan yang dimiliki kelapa sawit yang termasuk varietas unggul adalah tahan terhadap hama dan penyakit, produksi tinggi, serta kandungan minyak yang dihasilkan tinggi. Kelapa sawit yang menghasilkan buah dengan varietas unggul adalah Dura, Pisifera, Tenera, Macro Carya dan Dewikka-wakka. Dari segi morfologi kelapa sawit dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif. Bagian vegetatif meliputi akar, batang dan daun, sedangkan bagian generatif terdiri dari bunga dan buah. Akar ta naman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dari tanah, respirasi tanaman dan sebagai penyangga berdirinya tanaman. Kelapa sawit merupakan tanaman 24 monokotil. Sehingga batang tanaman kelapa sawit tidak memiliki kambium dan tidak memiliki cabang. Bagian generatif dari tanaman kelapa sawit adalah bunga dan buah. Tanaman kelapa sawit berumah satu monoecious, artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman dan masing-masing terangkai dalam satu tandan. Rangkaian bunga jantan terpisah dengan rangkaian bunga betina. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan proses produksi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi faktor lingkungan, genetis dan faktor teknis agronomis. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit dengan pupuk bertujuan untuk mempertahankan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah. Dengan unsur hara yang optimum maka akan mendapat hasil yang optimum.

2.3. Jenis-Jenis Produk Kelapa Sawit