Kesimpulan Pengembangan Teknologi Perbanyakan Dendrobium Melalui Embriogenesis Somatik Berbasis Bioreaktor

52

4.3.1.1 Pengaruh Kultivar dan Jenis Eksplan terhadap Proliferasi Awal KE Dendrobium

TCS KE asal eksplan tunas pucuk dan tunas samping plantlet tiga kultivar yang dikulturkan pada medium IM-3 + padat ½ MS + 1.5 mg L -1 TDZ + 0.5 mg L - 1 BA dengan penambahan 150 mL L -1 air kelapa, 20 g L -1 sukrosa, dan 2 g L -1 gelrite ternyata menunjukkan kemampuan proliferasi dan pertumbuhan awal KE baru yang berbeda-beda. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perbedaan asal KE jenis eksplan dan kultivar yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap proliferasi dan pertumbuhan awal KE baru Dendrobium, tetapi tidak terdapat interaksi yang nyata antar perlakuan. Tabel 4.1. Pengaruh tunggal kultivar dan jenis eksplan terhadap proliferasi awal kalus embriogenik KE Dendrobium setelah 1 bulan inkubasi kultur Perlakuan Pencoklatan KE Waktu inisiasi KE hari Pembentukan KE Volume KE mm 3 Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 10.2 b 11.2 b 89.8 a 3.10 b D. Indonesia Raya ‘Ina’ 5.8 b 9.5 b 94.2 a 3.75 a D. ‘Gradita 10 23.2 a 26.4 a 76.8 b 2.05 c KK 8.60 9.75 8.33 11.15 Jenis eksplan Tunas pucuk 2.2 b 9.0 b 97.8 a 3.90 a Tunas samping 14.8 a 13.5 a 85.2 b 2.75 b KK 9.33 10.27 9.25 10.12 Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. Tabel 4.2. Pengaruh kultivar dan jenis eksplan terhadap pertumbuhan kalus embriogenik KE Dendrobium pada periode kultur 5 bulan Perlakuan Total bobot basah KE g Pertambahan total bobot basah KE g Tingkat multiplikasi KE Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 9.9 b 6.6 b 3.03 b D. Indonesia Raya ‘Ina’ 11.7 a 8.0 a 3.16 a D. ‘Gradita10’ 6.3 c 3.9 c 2.63 c KK 6.65 7.65 9.65 Jenis eksplan Tunas pucuk 10.4 a 7.1 a 3.15 a Tunas samping 8.2 b 5.2 b 2.72 b KK 8.44 7.81 5.71 Bobot awal kalus umur 1 bulan : D. Sonia ‘Earsakul’ 0.27 g; D. Indonesia Raya ‘Ina’ 0.2 g; dan D. ‘Gradita ‘10’ 0.16 g. Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. 53 A. bobot basah KE g, B. tingkat multiplikasi KE, dan C perkembangan sel kalus. Gambar 4.2. Pertumbuhan dan perkembangan kalus embriogenik KE asal dua jenis eksplan tiga kultivar Dendrobium pada tahap proliferasi awal hingga 5 bulan periode kultur. Kalus embriogenik hasil inisiasi kultivar D. Indonesia Raya ‘Ina’ secara umum menunjukkan kemampuan proliferasi dan pertumbuhan awal terbaik 11.02 8.78 13.24 10.15 6.85 5.64 2 4 6 8 10 12 14 2 4 6 Bo b o t b asa h k alu s g Periode kultur umur kultur Bulan Tunas pucuk x D. Sonia Earsakul Tunas lateral x D. Sonia Earsakul Tunas pucuk x D. Indonesia Raya Ina Tunas lateral x D. Indonesia Raya Ina Tunas pucuk x D. Gradita 10 Tunas lateral x D. Gradita 10 3.35 2.71 3.39 2.92 2.72 2.54 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 2 4 6 T in g k at m u lt ip li k asi Periode kultur Umur kultur bulan Tunas pucuk x D. Sonia Earsakul Tunas lateral x D. Sonia Earsakul Tunas pucuk x D. Indonesia Raya Ina Tunas lateral x D. Indonesia Raya Ina Tunas pucuk x D. Gradita 10 Tunas lateral x D. Gradita 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tunas pucuk Tunas samping Tunas pucuk Tunas samping Tunas pucuk Tunas samping Kalus ES Kecambah a a b b b b a a b b b b b b a a a a P erk em b an g an s el k alu s Perkembangan sel kalus D. Sonia Earsakul D. Indonesia Raya Ina D. Gradita 10 A B C 54 dibanding kultivar lain dengan waktu inisiasi pembentukan KE tercepat 9.5 hari setelah kultur, 94.2 pembentukan KE, dan 3.75 mm 3 volume KE dengan tingkat pencoklatan KE yang rendah 5.8 Tabel 4.1. Pertumbuhan kalusnya maksimal dengan total bobot basah KE sebesar 11.70 g dan 3.16 tingkat multiplikasi pada periode kultur lima bulan Tabel 4.2; Gambar 4.2, serta memiliki arah perkembangan sel kalus terbaik dengan persentase pembentukan KE tertinggi. Kemampuan proliferasi dan pertumbuhan awal KE terbaik juga diperlihatkan oleh KE asal eksplan tunas pucuk plantlet, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata tertinggi dan berbeda nyata secara uji statistik dengan KE asal eksplan tunas samping plantlet pada semua peubah yang diamati Tabel 4.1 dan 4.2; Gambar 4.2. Penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan proliferasi dan pertumbuhan awal KE Dendrobium seperti halnya tahap inisiasi KE dipengaruhi oleh faktor genetik jenis kultivar dan jenis eksplan yang digunakan.

4.3.1.2 Pengaruh Kultivar dan Sistem Kultur terhadap Proliferasi Awal KE Dendrobium

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KE hasil inisiasi asal eksplan tunas pucuk ketiga jenis kultivar Dendrobium memiliki respon proliferasi dan pertumbuhan awal yang bervariasi ketika dikultur pada media IM-3 + medium ½ MS + 1.5 mg L -1 TDZ + 0.5 mg L -1 BA + 150 mL L -1 + 20 g L -1 sukrosa + 2 g L - 1 gelrite dengan menggunakan sistem kultur yang berbeda. Berdasarkan pengamatan secara periodik terlihat bahwa inisiasi pembentukan KE baru tercepat teramati ± 9.7 hari setelah kultur pada kultur yang diinkubasi pada kondisi terang. Pembentukan KE diawali oleh perbentukan sel-sel embrionik pada permukaan TCS KE hasil inisiasi asal eksplan tunas pucuk plantlet yang mulai mengalami pencoklatan. Dari potongan KE hasil TCS yang mengalami pencoklatan selanjutnya tumbuh KE baru setelah 9.7-28.4 hari setelah kultur. KE baru yang terinisiasi tumbuh dan berproliferasi dengan kecepatan proliferasi dan pertumbuhan yang berbeda-beda Gambar 4.3. Tabel 4.3. Pengaruh tunggal kultivar dan sistem kultur terhadap proliferasi awal kalus embrigenik KE Dendrobium setelah 1 bulan inkubasi kultur Perlakuan Pencoklatan KE Waktu inisiasi KE hari Pembentukan KE Volume KEmm 3 Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 10.8 b 13.8 b 89.3 a 2.85 b D. Indonesia Raya ‘Ina’ 11.6 b 10.6 b 88.4 a 3.72 a D. ‘Gradita 10’ 23.3 a 28.4 a 76.8 b 1.88 c KK 8.55 11.76 9.78 11.40 Sistem kultur Padat 8.3 b 9.7 b 91.7 a 3.75 a Cair 21.4 a 15.7 a 78.6 b 2.50 b KK 9.04 10.12 9.55 12.89 Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. 55 Perbedaan kultivar dan sistem kultur mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kemampuan proliferasi dan pertumbuhan awal KE Dendrobium hasil inisiasi, namun tidak terdapat interaksi yang nyata antar perlakuan. KE asal eksplan tunas pucuk D. Indonesia Raya ‘Ina’ memiliki kemampuan proliferasi dan pertumbuhan awal KE terbaik dengan nilai rata-rata tertinggi pada semua peubah dan secara statistik berbeda nyata dengan kemampuan tumbuh dan proliferasi awal KE tunas pucuk kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ dan D. ‘Gradita 10’. KE D. Indonesia Raya ‘Ina’ mampu berproliferasi dengan laju pertumbuhan yang optimal dengan waktu inisiasi tercepat 10.6 hari, 88.4 pembentukan KE, 3.72 mm 3 volume KE, 11.6 pencoklatan KE, dengan 14.2 g total bobot basah KE dan 3.13 tingkat multiplikasi KE. Sementara respon proliferasi dan pertumbuhan awal KE terendah ditunjukkan oleh D. ‘Gradita 10’ Tabel 4.3 dan 4.4. Tabel 4.4. Pengaruh tunggal kultivar dan sistem kultur terhadap pertumbuhan kalus embriogenik KE Dendrobium pada periode kultur 5 bulan Perlakuan Total bobot basah KE g Pertambahan total bobot basah KE g Tingkat multiplikasi KE Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 10.7 b 7.1 b 2.95 b D. Indonesia Raya ‘Ina’ 14.2 a 9.7 a 3.13 a D. ‘Gradita 10’ 7.6 c 4.5 c 2.43 c KK 5.72 7.31 8.55 Sistem kultur Padat 12.1 a 8.2 a 3.09 a Cair 7.6 b 4.9 b 2.78 b KK 4.65 6.77 7.76 Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. A, B, C. proliferasi awal KE pada sistem kultur cair dan D, E, F. proliferasi awal KE pada sistem kultur cair. KEp KE primerhasil inisiasi; KEs KE baru hasil proliferasi awal; ESs embrio somatik baru hasil proliferasi awal. Gambar 4.3. Proliferasi awal kalus embriogenik KE Dendrobium menggunakan teknik thin cross section TCS KE pada sistem kultur yang berbeda