8.12 Pengembangan Teknologi Perbanyakan Dendrobium Melalui Embriogenesis Somatik Berbasis Bioreaktor

139 A. MK-1; B. MK-2; C. MK-3; D. MK-4; E. MK-5; F. MK-6; G. MK-7; dan H. MK-8; MK-1 sd MK-4 [12 MS dikombinasikan dengan tanpa zpt, 0.05 mg L -1 BA, 150 ml L -1 air kelapa, dan kombinasi keduanya] dan MK-5 sd MK-8 [2 g L -1 Growmore 32N:10P:10K dikombinasikan dengan tanpa zpt, 0.05 mg L -1 BA, 150 ml L -1 air kelapa, dan kombinasi keduanya] dengan penambahan 20 g L -1 gula dan 7 g L -1 agar. Mini-plantlet disubkultur pada media pembesaran AM-5 2 g L -1 Hyponex + 20 g L -1 gula + 7 g L -1 + 2 arang aktif. Gambar 8.11. Tampilan plantlet asal media regenerasi MK yang berbeda Plantlet yang berasal dari media dasar Growmore umumnya lebih tinggi dengan ukuran daun lebih panjang 3.3 - 4.1 cm, jumlah akar lebih banyak 4.3 - 5.6, dan plantlet berwarna hijau muda dan agak sukulen, sedangkan plantlet asal media dasar ½ MS umumnya lebih pendek dengan jumlah daun lebih banyak 4.8 - 5.7, daun lebih lebar 1.3 - 1.6, akar lebih panjang 2.4 - 3.1 cm, bobot basah dan bobot kering plantlet lebih tinggi, dan plantlet berwarna hijau tua dan terlihat lebih tegar Tabel 8.9; Gambar 8.11. Hasil penelitian ini juga menginformasikan bahwa asal media regenerasi kecambahmini-plantlet sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Mini-plantlet dengan pertumbuhan normal dan optimal berasal dari media perkecambahan terbaik dapat tumbuh dan berkembang menjadi plantlet normal secara optimal ketika disubkultur pada media pembesaran, meskipun pada media pupuk dengan komposisi unsur hara yang lebih sederhana. Hal ini diduga secara endogen mini-plantlet yang berasal dari media dengan kandungan hara lengkap medium ½ MS memiliki cadangan makananenergi yang lebih banyak dibandingkan mini-plantlet asal media pupuk Grownmore ® dengan kandungan hara sederhana, sehingga memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi plantlet yang lebih baik.

8.3.1.5 Aklimatisasi Plantlet dan Pertumbuhan Benih D. Indonesia Raya ‘Ina’

di Rumah Kaca Penelitian ini secara jelas mengungkapkan bahwa ukuran plantlet, media asal plantlet, waktu hardening, media, kepadatan plantlet, dan kondisi lingkungan aklimatisasi berpengaruh nyata terhadap tingkat keberhasilan dan kemampuan tumbuh plantlet D. Indonesia Raya ‘Ina’ di rumah kaca pada semua peubah pengamatan. Keberhasilan hidup plantlet dan kemampuan tumbuh plantlet yang