Malformasi Morfologi pada Proliferasi KE D. Indonesia Raya ‘Ina’
111
kalus 5, 10 dan 15 g per 250 mL, KE mampu dipertahankan pada persentase tinggi 98.0, 94.0, dan 91.2, namun pada 5 g per 250 mL KE umumnya
mengalami pencoklatan 51. Kultur KE dalam bioreaktor juga menyebabkan terjadinya konversi KE menjadi ES, ES menjadi plantlet perkecambahan ES dan
pencoklatan KE. Konversi KE menjadi ES, perkecambahan ES dan pencoklatan tertinggi ditemukan pada kepadatan KE 20 g 250 mL
-1
media yang mencapai 14.3 dan 6.0 dan 52.3 secara berurutan Tabel 7.8. Selanjutnya
perkembangan sel terbaik ditemukan pada tingkat aerasi 5 vvm dengan persentase KE yang tinggi 94.5 dan persentase ES 4.1, kecambah 1.4 dan
pencoklatan kultur yang rendah. Pada 10 vvm persentase KE tinggi, namun kalus mengalami pencoklatan. Diferensiasi dari KE menjadi ES dan kecambah yang
tinggi terjadi pada 2.5 vvm Tabel 7.8.
Kombinasi kepadatan kalus g per 250 mL media cair dan tingkat aerasi vvm. A. 5 g2.5 vvm, B. 5 g5.0 vvm, C. 5 g10.0 vvm, D. 10 g2.5 vvm, E. 10 g5.0 vvm, F. 10 g10.0 vvm, G. 15 g2.5 vvm, H. 15 g5.0
vvm, I. 15 g10.0 vvm, J. 20 g2.5 vvm, K. 20 g5.0 vvm, dan L. 20 g10.0 vvm.
Gambar 7.4. Kondisi kalus D. Indonesia Raya ‘Ina’ hasil perbanyakan dalam
airlift bioreactor 500 mL pada berbagai kombinasi kepadatan kalus
g per 250 mL media cair dan tingkat aerasi vvm
112