Analisis Data Bahan dan Metode

43 Winarto et al. 2013a, Hasil-hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa tiap genotipe memiliki respon yang berbeda dalam kultur in vitro, termasuk dalam inisiasi KE. Respon spesifik dalam kultur in vitro tanaman juga ditunjukkan oleh sumber eksplan yang digunakan, yang dipengaruhi oleh umur fisiologi eksplan dan kesesuaiannya dengan media kultur Martin Madassery 2006; Anbari et al. 2007; Sinha Jahan 2011; Aryati et al. 2015. Eksplan yang digunakan akan mempengaruhi pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan tanaman secara in vitro Efendi Khumaida 2011. Pada penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa daun muda plantlet merupakan eksplan terbaik dibanding mata tunas dan daun dari tanaman lapang dengan pembentukan KE mencapai 80 dan waktu inisiasi KE 26.3 hari Rachmawati et al. 2014. Batang lebih baik sebagai sumber eksplan dibanding daun dan akar dalam pembentukan KE Lang Hang 2006. Pada penelitian ini TP sebagai sumber eksplan pada inisiasi KE mampu menstimulasi kemampuan regenerasi eksplan hingga 98.2, pembentukan KE 89.0 dengan bobot basah dan ukuran KE yang maksimal. Kualitas dan hasil yang maksimal pemanfaatan TP sebagai sumber eksplan dalam inisiasi KE pada kultur in vitro Dendrobium juga dibuktikan oleh Roy Benerjee 2003 pada D. fimbriatum var oculatum dengan 66.7 embriogenesis, 45.8 pada D. chrysotoxum Roy et al. 2007, 93.0 pada D. nobile Malabadi et al. 2005. Pada anggrek lain, hasil optimal embriogenesis melalui pemanfaatan TP sebagai sumber eksplan juga dilaporkan pada Phalaenopsis Tokuhara Mii 1993, 2001, dan 2003. Kemampuan regenerasi yang tinggi dari TP dalam embriogenesis diduga berkaitan dengan kondisi sel yang muda, meristematik dan kompeten. Park et al. 2002a dan Chen et al. 2004 menyatakan bahwa jaringan eksplan yang lebih muda umumnya memiliki lebih banyak sel-sel yang bersifat meristematik dan kompeten yang mudah dirangsang membentuk embrio danatau KE. Kompetensi sel tersebut diduga juga berkaitan dengan kandungan hormon endogen yang lebih tinggi pada eksplan yang masih muda Zhong et al. 2001; Panaia et al. 2004. Perbedaan sistem kultur ternyata juga memberikan pengaruh yang signifikan dalam inisiasi KE. Pada penelitian ini berhasil dibuktikan bahwa penggunaan media padat memberikan pengaruh yang optimal dalam inisiasi KE dengan regenerasi eksplan 96.3, pembentukan KE 90.7, bobot basah dan ukuran KE yang maksimal. Hasil maksimal induksi KE pada media padat diduga berkaitan dengan kondisi tumbuh eksplan yang aerob, cukup oksigen, mampu menekan penyebaran atau perpindahan senyawa fenolik dan kontaminan yang lebih baik Julkiflee et al. 2014, sementara media cair menyebabkan eksplan tumbuh dalam kondisi anaerob, tumbuh lebih lambat dengan resiko kontaminasi dan pencoklatan KE yang lebih tinggi dan menghasilkan kalus yang masifkompak organogenik. Keberhasilan inisiasi KE menggunakan media padat juga dilaporkan oleh Meesawat kanchanapoom 2002 pada D. crumenatum, Roy Banerjee 2003 pada D. fimbriatum Lindl. var aculatum Hk. f., Anjum et al. 2006 pada D. malones ‘Victory’, Zha et al. 2007 pada D. huoshanense, Zhao et al. 2008 pada D.candidum Wall ex Lindl, Khosravi et al. 2008 pada D. ‘Serdang Beauty’, Maridass et al. 2010 pada D. nanum, Mei et al. 2012 pada D. ‘Sonia-28’, Rafique et al. 2013 pada D. sabin H, dan Rachmawati et al. 2014 pada D. ‘Gradita-10’.