Bahan dan Alat Bahan dan Metode

38 Tabel 3.2. Pengaruh kultivar dan jenis eksplan terhadap inisiasi KE Dendrobium Perlakuan Waktu inisiasi KE hari Kemampuan regenerasi eksplan Pembentukan KE Bobot basah KE g Ukuran KE mm 3 Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 11.0 b 84.7 a 78.3 b 0.27 a 3.10 a D . Indonesia Raya ‘Ina’ 13.5 b 89.1 a 87.5 a 0.28 a 3.15 a D . ‘Gradita 10’ 36.7 a 68.2 b 53.4 c 0.16 b 1.55 b KK 7.67 6.79 8.03 8.15 7.88 Jenis eksplan Tunas pucuk TP 9.5 a 98.2 a 89.0 a 0.33 a 3.40 a Tunas lateral TL 15.5 a 90.2 a 64.9 b 0.26 b 2.67 b Daun termuda DP 50.1 b 38.7 b 27.6 c 0.17 c 1.66 c KK 6.33 7.27 8.27 7.15 8.43 Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. KE kalus embriogenik.

3.3.1.2 Pengaruh Kultivar dan Sistem Kultur Terhadap Kemampuan Inisiasi KE Dendrobium

Pada percobaan ini, perlakuan kultivar dan sistem kultur juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kemampuan inisiasi KE, namun tidak terdapat interaksi yang nyata antar perlakuan. Meski waktu inisiasi KE 10.7 hsk dan kemampuan regenerasi eksplan 94.3 yang lebih baik ditunjukkan oleh D. Sonia ‘Earsakul’, namun persentase KE hingga 89.4, 0.29 g bobot basah dan 3.02 mm 3 ukuran KE ditunjukkan oleh D . Indonesia Raya ‘Ina’. Sementara sistem kultur padat merupakan sistem kultur yang sesuai untuk inisiasi KE dibanding sistem kultur cair. Perlakuan ini mampu menginisiasi pembentukan KE lebih cepat hingga 8.3 hsk dengan 96.3 kemampuan regenerasi eksplan, 90.7 KE, 0.34 g bobot basah dan 0.36 mm 3 ukuran KE Tabel 3.3. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa D. ‘Gradita 10’ dan sistem kultur cair menunjukkan respon terendah dalam inisiasi KE. Tabel 3.3. Pengaruh kultivar dan sistem kultur terhadap inisiasi KE Dendrobium Perlakuan Waktu inisiasi KE hari Kemampuan regenerasi eksplan Pembentukan KE Bobot basah KE g Ukuran KE mm 3 Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 10.7 b 94.3 a 86.3 a 0.27 a 2.94 a D . Indonesia Raya ‘Ina’ 12.7 b 91.5 a 89.4 a 0.29 a 3.02 a D . ‘Gradita 10’ 24.4 a 72.2 b 63.2 b 0.18 b 1.98 b KK 11.72 8.36 9.78 8.15 9.43 Sistem Kultur Padat 8.3 b 96.3 a 90.7 a 0.34 a 3.59 a Cair 17.7 a 79.7 b 68.3 b 0.21 b 2.19 b KK 10.90 5.05 6.54 9.04 8.89 Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. KE kalus embriogenik. 39

3.3.1.3 Pengaruh Kultivar dan Kondisi Inkubasi Kultur Terhadap Kemampuan Inisiasi KE Dendrobium

Variasi respon inisiasi KE ketiga kultivar yang dikulturkan dalam kondisi inkubasi yang berbeda menunjukkan secara uji statistik perbedaan kultivar dan sistem inkubasi memberikan pengaruh yang nyata, namun tidak terdapat interaksi nyata dari kedua perlakuan tersebut. Pada penelitian ini juga terbukti bahwa D. Indonesia Raya ‘Ina’ merupakan kultivar dengan respon terbaik dalam inisiasi KE dengan waktu inisiasi tercepat 10.38 hsk,kemampuan regenerasi eksplan 96.5, pembentukan KE 91.3, bobot basah KE 0.32 g, dan ukuran KE 3.31 mm 3 Tabel 3.4. Kemampuan inisiasi KE terbaik berikutnya ditunjukkan oleh D. Sonia ‘Earsakul’. Sementara kemampuan inisiasi KE terendah ditunjukkan oleh D. ‘Gradita 10’. Inkubasi terang 12 jam fotoperiode di bawah lampu fluorescent dengan intensitas cahaya 13 µmol m -2 s -1 merupakan kondisi inkubasi yang sesuai untuk inisiasi KE dibanding inkubasi gelap. Perlakuan ini memiliki waktu inisiasi KE yang lebih cepat 12.45 hari, kemampuan regenerasi eksplan 94.5, pembentukan KE 89.8, bobot basah KE 0.33 g, dan ukuran KE 3.37 mm 3 Tabel 3.4. Pada sistem kultur gelap KE yang terinisiasi umumnya mengalami nekrosis dan ketika dipindahkan ke kondisi inkubasi terang KE mengalami pencoklatan dan akhirnya mati. Tabel 3.4. Pengaruh kultivar dan sistem inkubasi terhadap inisiasi KE Dendrobium Perlakuan Waktu inisiasi KE hari Kemampuan regenerasi eksplan Pembentukan KE Bobot basah KE g Ukuran KE mm 3 Kultivar D. Sonia ‘Earsakul’ 12.8 b 94.9 a 85.1 a 0.26 a 2.74 a D . Indonesia Raya ‘Ina’ 10.4 b 96.5 a 91.3 a 0.32 a 3.31 a D . ‘Gradita 10’ 23.4 a 73.8 b 66.8 b 0.20 b 1.84 b KK 10.67 8.25 11.27 8.75 9.40 Sistem Inkubasi Terang 12.5 b 94.5 a 89.8 a 0.33 a 3.37 a Gelap 18.4 a 77.6 b 57.1 b 0.19 b 1.96 b KK 9.98 7.33 10.05 9.11 9.68 Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata berdasarkan Duncan’s New Multiple Range Test DMRT pada taraf 5. KE kalus embriogenik.

3.3.1.4 Pengaruh Kultivar dan Komposisi Media Terhadap Kemampuan Inisiasi KE Dendrobium

Pada penelitian ini berhasil dibuktikan bahwa perlakuan kultivar dan media, dan interaksi kedua perlakuan memberikan pengaruh yang nyata pada semua peubah inisiasi KE yang diamati. Perbedaan kultivar memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan faktor media. Kultivar D. Indonesia Raya ‘Ina’ memiliki kemampuan inisiasi KE yang lebih baik dan berbeda nyata dibandingkan dengan kultivar yang lain. Kultivar ini memiliki rerata waktu