D. PENGUKURAN DAN INDIKATOR 1.
Daya saing
Daya saing dari suatu perusahaan dapat dilihat dari keunggulan komparatif yang dimilikinya. Menurut Intal 1996, indeks RCA
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi pola spesialisasi ekspor, oleh karena itu indeks RCA merupakan indikator
untuk daya saing ekspor. Indeks RCA yang lebih besar dari satu mengindikasikan spesialisasi ekspor dan menunjukkan adanya keunggulan
komparatif. Peningkatan nilai indeks RCA menunjukkan peningkatan dari keunggulan komparatif yang juga akan meningkatkan daya saing
internasional.
w wj
i ij
X X
X X
RCA =
dimana ; X = ekspor i = negara i
j = komoditas j w = dunia
2. Produktivitas
Coeli et al. 1998 dalam Munandar 2001 mengajukan beberapa cara ukuran produktivitas secara teoritis. Ketika mendiskusikan tentang
produktivitas, ini berarti mengenai faktor produktivitas secara umum, dan formula umumnya adalah :
P = OI
Dimana : P = produktivitas; O = output; I = input. Formula produktivitas umum ini mengukur semua faktor produksi.
Untuk menentukan produktivitas parsia untuk input tertentu dapat digunakan labor productivity, land productivity, atau capital productivity.
Produktivitas total dapat diukur dengan menggunakan total factor productivity
TFP index.
TFP indeks mengukur total tingkat perubahan output relatif terhadap total tingkat perubahan penggunaan input. Dalam pengukuran
produktivitas umumnya dilakukan secara parsial seperti output yang dihasilkan per jumlah tenaga kerja yang digunakan, karena ukuran secara
parsial akan memberikan gambaran yang lebih rinci. Coeli
et al. 1998 dalam Munandar 2001, juga mengajukan suatu
formula sederhana yang dapat mengukur TFP untuk satu output dan satu input :
s t
s t
st
I I
O O
TFP =
Dimana : TFP = total faktor produktivitas O =
output I =
input
3. Tingkat liberalisasi perdagangan
Tingkat liberalisasi perdagangan akan ditentukan oleh derajat intervensi yang diterapkan pemerintah dalam perdagangan. Tsakok 1990,
mengusulkan koefisien-koefisien proteksi sebagai ukuran tingkat intervensi pemerintah dalam perdagangan. Koefisien proteksi tersebut
adalah : 1 koefisien proteksi nominal nominal protection coefficient NPC, 2 tingkat proteksi nominal nominal protection rate NPR, 3
koefisien proteksi efektif effective protection coefficient EPC dan 4 tingkat proteksi efektif effective protection rate. Pada penelitian ini
koefisien yang digunakan adalah indeks NPC yang merupakan perbandingan antara harga Perbatasan dan harga domestik :
b i
d i
P P
NPC =
Dimana : NPC
: Nominal Protection Coefficient P
b
: Harga Perbatasan harga luar negri x nilai tukar P
d
: Harga Domestik i
: Komoditas i
Jika nilai NPC lebih dari 1 harga produk diatas harga luar negeri maka terjadi inefisensi produksi, dan bila nilai indeks NPC
berada kurang dari 1 maka menunjukkan adanya intervensi pemerintah subsidi. Nilai indeks NPC yang sama dengan satu menunjukkan tidak
adanya intervensi pemerintah dalam perdagangan produk tersebut.
4. Indikator makroekonomi