KERANGKA PEMIKIRAN IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR

III. METODOLOGI

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Perkembangan agroindustri di era perdagangan bebas merupakan tantangan bagi Indonesia, karena dengan demikian industri tersebut harus memiliki kemampuan untuk bersaing dengan industri negara lain. Daya saing ekspor produk agroindustri berbasis perikanan Indonesia ditentukan tidak hanya oleh faktor produk, tetapi juga ditentukan oleh berbagai faktor ekonomi. Untuk itulah penelitian ini menggunakan metode ekonometrik untuk melakukan pemodelan terhadap daya saing ekspor produk agroindustri komoditas udang dan tuna Indonesia. Penelitian ini dimulai dengan melakukan analisa dan identifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya saing ekspor produk agroindustri komoditas udang dan tuna. Setelah faktor-faktor penentu daya saing didapatkan, maka dilakukan spesifikasi model untuk pemodelan ekonometrik yaitu dengan merumuskan persaman matematis yang menggambarkan hubungan antar faktor sesuai dengan teori ekonomi. Kemudian dilakukan penaksiran atau estimasi parameter hubungan-hubungan diantara faktor-faktor yang terdapat dalam model. Tahapan berikutnya adalah pencarian data untuk pemodelan ekonometrik. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan regresi untuk menghasilkan model ekonometrik. Pada proses ini pula dilakukan verifikasi untuk memastikan kesahihan model yang dihasilkan. Model ekonometrik yang telah diverifikasi selanjutnya digunakan untuk melakukan peramalan daya saing ekspor produk agroindustri komoditas udang dan tuna. Peramalan dilakukan dengan cara menggunakan nilai dari faktor-faktor yang signifikan pada model untuk mendapatkan daya saing ramalan. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Diagram alir penelitian

B. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR

Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekspor komoditas agroindustri perikanan Indonesia yang direpresentasikan oleh indeks RCA komoditas agroindustri perikanan Indonesia. Menurut Munandar 2001, daya saing ekspor untuk komoditas agroindustri kelapa sawit dan teh dipengaruhi oleh produktivitas, teknologi dan inovasi, diferensiasi produk, pendapatan perkapita negara produsen dan konsumen, tingkat liberalisasi perdagangan suatu negara, harga produk yang diekspor, harga produk terkait produk komplemen atau substitusi, tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang dan tingkat upah. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekspor dapat dikelompokkan menjadi lima faktor utama yaitu faktor produksi, kebijakan pemerintah, teknologi dan inovasi, perilaku konsumen dan makroekonomi. Pengaruh kelima faktor tersebut dapat dilihat pada gambar 3 berikut. Gambar 3. Diagram struktur tingkat kompetisi ekspor agroindustri Subfaktor yang termasuk dalam kelompok faktor produksi adalah produktivitas dan harga bahan baku. Indikator dari produktivitas adalah dengan menggunakan indkes total factor productivity TFP, labour productivity LP dan capital productivity CP. Untuk harga bahan baku HBB menggunakan satuan harga yang berlaku dipasaran komoditi ekspor internasional US ton. Pada faktor kebijakan pemerintah terdapat tiga subfaktor yaitu tingkat upah, tingkat sukubunga dan tingkat liberalisasi perdagangan. Subfaktor tingkat upah TUP menggambarkan berapa besar upah minimum rata-rata yang didapat para pekerja sektor industri makanan dalam satu tahun Rptahun. Demikian pula dengan tingkat sukubunga TSB yang diukur berdasarkan persentase tingkat sukubunga nominal tahunan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tingkat liberalisasi perdagangan suatu negara dapat diukur dengan menggunakan indeks nominal protection coefficient NPC. Perilaku konsumen mempunyai empat subfaktor yaitu pendapatan perkapita Indonesia, pendapatan perkapita importir, harga produk terkait dan diferensiasi produk. Pendapatan perkapita yang diukur adalah besarnya pendapatan perkapita domestik Indonesia PPD dan pendapatan perkapita negara importir PPI dari komoditas yang diekspor dalam satuan dolar Amerika per tahun US tahun. Harga adalah suatu faktor yang menentukan dalam hubungan perdagangan. Harga yang harus diperhatikan dalam analisis ini adalah harga domestik dan internasional masing-masing produk HPr dan harga produk terkait HPT. Untuk mengukur diferensiasi produk dapat dilakukan dengan menggunakan besarnya alokasi biaya yang dikeluarkan untuk promosi dan iklan. Situasi makroekonomi juga turut berperan dalam daya saing ekspor suatu negara. Subfaktor yang termasuk dalam kelompok makroekonomi adalah inflasi dan indeks nilai tukar. Inflasi INF dapat menggambarkan stabilitas suatu negara dan dapat diukur dengan persentase tingkat inflasi tahunan. Indeks nilai tukar INT merupakan jumlah mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing dan dapat diukur berdasarkan tingkat nilai tukar nominal rupiah terhadap dolar. Pada faktor teknologi dan inovasi terdapat subfaktor riset dan pengembangan. Teknologi dan inovasi yang digunakan diukur dengan besarnya alokasi biaya investasi yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan. Teknologi yang lebih baik akan berdampak pada pengurangan biaya dan meningkatkan rasio output per unit dari pekerja atau modal yang digunakan.

C. PEMODELAN EKONOMETRIK 1.