KONSEP DAYA SAING TINJAUAN PUSTAKA

D. KONSEP DAYA SAING

Daya saing amat penting bagi agroindustri, terlebih dengan berlakunya perdagangan bebas. Daya saing ekspor adalah kemampuan suatu komoditas untuk memasuki pasar luar negeri dan bertahan dalam pasar itu. Daya saing ekspor dari suatu komoditas dapat diukur berdasarkan perbandingan pangsa pasar komoditas tersebut pada kondisi pasar yang tetap Mahmood, 2000. Keunggulan kompetitif, keunggulan komparatif dan nilai tambah yang menentukan daya saing suatu industri suatu negara adalah suatu topik yang saat ini banyak diperdebatkan. Kelompok teknokrat lebih condong menganut strategi keunggulan komparatif yang didasarkan pada kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja yang murah padat karya, dengan muatan teknologi yang rendah, sehingga faktor produksi ini menjadi lebih murah dan merupakan andalan untuk berkompetisi dalam perdagangan internasional maupun terhadap barang-barang sejenis di dalam negeri dalam jangka pendek. Kelompok teknologi lebih condong pada strategi keunggulan kompetitif, dengan menekankan dasar industrialisasi dengan menerapkan teknologi canggih untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi, yakni pada pemilihan industri yang betumpu pada economic of scale karena terkonsentrasinya pekerja terampil dan industri yang bernilai tambah tinggi Halwani, 2002. Porter 1990 mengembangkan suatu teori keunggulan kompetitif, dengan bertitik tolak dari kenyataan persaingan internasional yang ada, jadi pembentukan teorinya adalah deduktif. Model yang dikembangkan dikenal sebagai Model Berlian gambar 1, menerangkan bahwa suatu negara secara nasional dapat meraih keunggulan kompetitif, apabila dipenuhi empat persyaratan yang saling terkait dan membentuk empat titik sudut dari poin yang dinamakan bangunan intan, yakni : • Keadaan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil atau prasarana. • Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di dalam negeri untuk hasil industri. • Eksistensi industri terkait dan pendukung yang kompetitif secara internasional. • Strategi perusahaan itu sendiri dan struktur serta sistem persaingan antar perusahaan. Gambar 1. Model berlian daya saing internasional Porter, 1990 Keunggulan komparatif dalam perkembangan selanjutnya sudah tidak identik lagi dengan upah yang rendah dan teknologi sederhana. Produk yang pada saat tertentu memiliki keunggulan komparatif, pada waktu berikutnya mengalami kemerosotan dalam keunggulan komparatifnya apabila disaingi dan digeser oleh produk lain yang memiliki desain dan kandungan teknologi yang lebih canggih dan lebih bisa memberikan kepuasan pada konsumen. Pergeseran ini terjadi dalam pola perdagangan internasional yang dinamis. Pemerintah Permintaan domestik Sumber daya alam Daya saing internasional Strategi struktur persaingan perusahaaan Industri terkait dan pendukung Akses dan Kesempatan Teori keunggulan komparatif, seperti yang dikembangkan oleh Heckscher-Ohlin O-H, Stolper-Samuelson, dan Rybczynsky bertumpu pada perbedaan faktor produksi dan kandungan pendukung yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas, sehingga menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Dalam perkembangannya kemudian dimasukkan faktor nilai mata uang yang melengkapi tingkat upah dan ikut menentukan keuntungan relatif dan keunggulan komparatif suatu barang. Penelitian lain yang berkaitan dengan kompetisi adalah keunggulan komparatif dari suatu produk. Honma dan Hayami 1993 berpendapat bahwa kenaikan tingkat proteksi pertanian di Asia timur dan negara industri lainnya berkaitan dengan menurunnya keunggulan komperatif KK pertanian negara tersebut. Penurunan KK pertanian akan menyebabkan kenaikan biaya yang harus ditanggung oleh produsen-produsen pertanian. Intal 1996 dalam Munandar 2001, mengajukan suatu cara untuk mengukur keunggulan komparatif dengan menggunakan indeks revealed comparative advantage RCA. Indeks RCA merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi pola spesialisasi ekspor, oleh karena itu indeks RCA merupakan indikator untuk daya saing ekspor. Indeks RCA yang besar dari satu mengindikasi spesialisasi ekspor dan berarti memiliki keunggulan komparatif. Peningkatan nilai indeks RCA menunjukkan peningkatan dari keunggulan komparatif yang juga akan meningkatkan daya saing internasional. X ij X i RCA = X wj X w dimana : X = ekspor i = negara i j = komoditas j w = dunia

E. PEMODELAN EKONOMETRIK