E. PEMODELAN EKONOMETRIK
Menurut Sumodiningrat 1991, ilmu yang melakukan evaluasi teori- teori ekonomi secara kuantitatif disebut ilmu ekonometri. Ekonometri adalah
suatu ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dan statistik ekonomi, dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik yang
dibangun oleh teori ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematik dan statistik, ekonometri membuat hukum-hukum ekonomis
teoritis menjadi nyata. Ramanathan 1998 mengatakan, ekonometrik berfokus untuk 1 menduga hubungan antara varaibel-variabel ekonomi, 2
menghadapkan teori-teori ekomoni dengan kenyataan dan membuktikan hipotesis-hipotesis yang melibatkan perilaku ekonomi, 3 meramalkan
perilaku variabel-variabel ekonomi. Kelebihan utama model-model ekonometrik terletak pada
kemampuannya untuk menangani saling ketergantungan antar variabel- variabel ekonomi. Model ekonometrik merupakan alat yang baik untuk
meningkatkan pemahaman mengenai cara kerja sistem ekonomi dan untuk menguji dan mengevaluasi alternatif kebijaksanaan. Sementara kelemahan
utama model ekonometrik adalah tiadanya aturan yang dapat diterapkan untuk semua situasi yang berbeda. Hal ini membuat pengembangan model
ekonometrik sangat tergantung pada situasi spesifik Makridakis et al., 1991. Ramanathan 1998 mengatakan, ekonometrik berfokus untuk 1
menduga hubungan antara variabel-variabel ekonomi, 2 menghadapkan teori-teori ekonomi dengan kenyataan dan membuktikan hipotesis-hipotesis
yang melibatkan perilaku ekonomi, 3 meramalkan perilaku variabel- variabel ekonomi.
Menurut Gujarati 1999, metodologi penyelidikan ekonometrika terdiri atas enam langkah, yaitu; 1 teori ekonomi, 2 model ekonometrika
teori, 3 pengumpulan data yang cocok 4 penaksiran parameter regresi, 5 inferensi statistik verifikasi, dan 6 peramalan.
Model ekonometrika daya saing ekspor agroindustri yang dikembangkan oleh Munandar 2001 tentang tingkat kompetisi ekspor
komoditas dipengaruhi oleh faktor-faktor; produktivitas, harga bahan baku, tingkat liberalisasi perdagangan, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, nilai
tukar, tingkat upah, investasi riset dan pengembangan, diferensisasi produk yang dikembangkan, dan harga produk terkait. Model matematis
yang dibuat dapat dilihat dibawah ini. RCA =
α + β
1
TFP
j
+ β
2
HBB + β
3
NPC + β
4
FMA
j
+ β
5
INT + β
6
TUP + β
7
D1 + β
8
IRD + β
9
DIP
j
+ β
10
PPD + β
11
PPI
i
+ β
12
HPT
i
+ μ
Dimana: RCA =
Reveal Comparative Advantage sebagai indikator tingkat
kompetisi ekspor komoditas TFPj =
Total Factor Productivity produktivitas; j = 1…3; 1 for LP; 2
for CP; 3 for TFP nilai dalam Rp HBB
= Harga bahan baku RPton NPC =
Nominal Protection Coefficient sebagai indikator untuk tingkat
liberalisasi perdagangan FMAj
= faktor makroekonomi; j = 1, 2; 1 untuk tingkat sukubunga ; 2 untuk tingkat inflasi
INT = Indeks Nilai tukar RpUS
TUP = Tingkat Upah Rpmonth
RDI = Research and Development Investment
sebagai indikator tingkat teknologi dan inovasi
DIPj = Diferensisasi produk; j = 1, 2; 1 iklan dan promosi yang
dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan dari nilai total; 2 RPE ratio
PPD = Pendapatan Per Kapita Indonesia Rporang tahun;
PPIj = Pendapatan Per Kapita Negara Importir ; j = 1, 2, 3; 1 for USA; 2
for Japan; 3 for United Kingdom HPTi
= Harga Produk Terkait ; i = 1,2; 1 produk substitusi; 2 produk komplementer USunit.
Model matematis ekonometrika yang dikembangkan oleh Munandar 2001 telah digunakan untuk menentukan tingkat daya saing
ekspor produk agroindustri teh dan kelapa sawit.
III. METODOLOGI
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Perkembangan agroindustri di era perdagangan bebas merupakan tantangan bagi Indonesia, karena dengan demikian industri tersebut harus
memiliki kemampuan untuk bersaing dengan industri negara lain. Daya saing ekspor produk agroindustri berbasis perikanan Indonesia ditentukan tidak
hanya oleh faktor produk, tetapi juga ditentukan oleh berbagai faktor ekonomi. Untuk itulah penelitian ini menggunakan metode ekonometrik untuk
melakukan pemodelan terhadap daya saing ekspor produk agroindustri komoditas udang dan tuna Indonesia.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan analisa dan identifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya saing ekspor produk agroindustri
komoditas udang dan tuna. Setelah faktor-faktor penentu daya saing didapatkan, maka dilakukan spesifikasi model untuk pemodelan ekonometrik
yaitu dengan merumuskan persaman matematis yang menggambarkan hubungan antar faktor sesuai dengan teori ekonomi. Kemudian dilakukan
penaksiran atau estimasi parameter hubungan-hubungan diantara faktor-faktor yang terdapat dalam model.
Tahapan berikutnya adalah pencarian data untuk pemodelan ekonometrik. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan regresi untuk
menghasilkan model ekonometrik. Pada proses ini pula dilakukan verifikasi untuk memastikan kesahihan model yang dihasilkan. Model ekonometrik yang
telah diverifikasi selanjutnya digunakan untuk melakukan peramalan daya saing ekspor produk agroindustri komoditas udang dan tuna. Peramalan
dilakukan dengan cara menggunakan nilai dari faktor-faktor yang signifikan pada model untuk mendapatkan daya saing ramalan. Diagram alir penelitian
dapat dilihat pada gambar 2 berikut.