63
Karyawan operasional merasa pekerjaan yang dilakukan telah berjalan dengan baik skor rataan sebesar 3,85. Artinya, pekerjaan
yang diterima karyawan operasional dapat dikerjakan dengan baik meskipun terdapat beberapa kendala, namun karyawan mampu
mengatasinya. Menurut karyawan operasional, mereka sangat bersedia memberikan hasil kerja yang terbaik bagi perusahaan skor
rataan sebesar 4,21. Artinya, dalam bekerja karyawan akan berorientasi pada hasil yang terbaik bagi perusahaan, sehingga untuk
hasil kerja tersebut karyawan akan mendapatkan penghargaan atau kompensasi yang layak dari perusahaan.
Karyawan operasional merasa sering meminta bantuan kepada rekan kerja dalam menyelesaikan tugas pokoknya skor rataan 3,64.
Dalam hal ini, bantuan yang diterima karyawan dari rekan kerja mereka yaitu dalam bentuk bertukar pikiran bukan berarti karyawan
operasional tidak bertanggung jawab atas pekerjaan dan tugas yang diberikan, karena setiap pekerjaan yang diterima karyawan harus
dilakukan dengan hasil yang terbaik. Sehingga dapat disimpulkan secara umum, bahwa karyawan operasional memiliki kemampuan
kerja yang dinilai baik, dengan jumlah skor rataan sebesar 3,88.
c. Etika kerja
Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prisip moral yang merupakan pedoman bagi seluruh
karyawan baik sebagai atasan maupun bawahan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya pada perusahaan. Karyawan harus memiliki
prinsip-prinsip melaksanakan tugas sesuai dengan visi dan misi serta tujuan perusahaan.
Persepsi karyawan operasional terhadap faktor etika kerja dapat dilihat pada Tabel 22. Karyawan operasional, mereka sangat
sanggup untuk bekerja dengan berpakaian rapih dan sopan skor rataan sebesar 4,36. Artinya, karyawan operasional menyadari
bahwa PT Jasa Marga Persero Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan, sehingga mereka dituntut
64
untuk berpakaian rapih dan sopan, sebagai usaha untuk mendukung mutu pelayanan dalam segala aspeknya. Karyawan operasional
merasa sangat mampu bekerjasama dengan orang lain skor rataan sebesar 4,76. Artinya, hubungan kerja antar karyawan operasional
dapat terjalin dengan baik, sehingga karyawan mampu bekerjasama dengan karyawan lainnya. Karyawan operasional, mereka sangat
memiliki hubungan yang baik dengan kerja skor rataan sebesar 4,35. Artinya, karyawan operasional merasa hubungan yang sangat
baik dengan rekan kerja membuat mereka nyaman dalam bekerja. Karyawan operasional, merasa sangat mampu menjaga sikap dan
perilaku mereka dalam bekerja skor rataan sebesar 4,23. Artinya, karyawan operasional sangat menyadari apabila pola sikap dan
perilaku mereka dapat dijaga dengan baik, maka akan tercipta hubungan kerja yang harmonis antar karyawan. Secara umum dapat
disimpulkan, bahwa etika kerja yang dimiliki karyawan operasional sudah berjalan sangat baik, dengan jumlah skor rataan sebesar 4,24
Tabel 22. Persepsi Karyawan Operasiomal terhadap Etika Kerja
d. Kesejahteraan kerja
Kesejahteraan karyawan merupakan bentuk usaha yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental karyawan dalam bekerja agar produktivitas mereka dapat meningkat. Program kesejahteraan karyawan yang harus
disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan.
Kesejahteraan yang diberikan akan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta
Faktor Skor Rataan
Keterangan
c. E
ti k
a K
er ja
Selalu bekerja dengan berpakaian rapi dan sopan
4,36 Sangat
Setuju Mampu bekerjasama dengan orang lain
4,76 Sangat
Mampu Memiliki hubungan yang baik dengan
rekan kerja 4,35
Sangat Setuju
Selalu menjaga sikap dan perilaku 4,23
Sangat Setuju
Jumlah 4,42
Sangat baik
65
keluarganya. Persepsi karyawan operasional terhadap faktor kesejahteraan karyawan dapat dilihat pada Tabel 23. Menurut
karyawan opersional, gaji yang diterima oleh mereka dinilai cukup sesuai dengan pekerjaan skor rataan sebesar 3,25. Artinya, karyawan
opersional merasa gaji yang diterima saat ini sebagai petugas pengumpul tol dirasa cukup, namun tidak menutupi keinginan
karyawan untuk mendapatkan kenaikan gaji sesuai dengan hasil kerja mereka. Karyawan opersional merasa sangat puas karena berhak
mendapatkan bonus atas prestasi kerja dengan skor rataan sebesar 4,29. Artinya, karyawan opersional sudah merasa sangat puas dengan
bonus atas prestasi kerja mereka selama ini. Prestasi kerja yang diperoleh karyawan opersional tentunya bukan hal yang mudah, tanpa
ada kemauan dan kerja keras mereka.
Tabel 23. Persepsi Karyawan Opersional terhadap Kesejahteraan Kerja
Aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja menurut karyawan operasional menjadi perhatian perusahaan skor rataan
sebesar 3,85. Asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa disediakan perusahaan dinilai sudah sesuai skor rataan sebesar 3,85. Artinya,
selama ini perusahaan sudah memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan, kemanan dan keselamatan kerja dengan memberikan
asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa. Hal ini dilakukan perusahaan, mengingat pekerjaan petugas pengumpul tol sangat berat dan penuh
resiko.
Faktor Skor Rataan Keterangan
d .
K es
ej ah
te ra
an k
er ja
Gaji yang didapat sesuai dengan pekerjaan 3,25
Cukup Sesuai
Karyawan berhak mendapatkan bonus atas prestasi kerja
4,29 Sangat
Setuju Aspek kesehatan, keamanan dan
keselamatan kerja menjadi perhatian perusahaan
3,85 Baik
Asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa disediakan perusahaan
3,90 Sesuai
Jumlah 3,82
Baik
66
Asuransi keluarga bagi karyawan juga mendapat perhatian perusahaan. Sehingga berbagai bentuk asuransi perlindungan yang
diterima karyawan dari perusahaan, diharapkan menjadikan karyawan operasional akan merasa selalu dihargai, merasa aman dan lebih
semangat untuk terus bekerja dalam melayani pelanggan jalan tol. Secara umum, kesejahteraan kerja bagi karyawan operasional yang
diberikan perusahaan saat ini sudah berjalan dengan baik, dengan
jumlah skor rataan sebesar 3,82. e.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah suatu kondisi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan karyawan untuk mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang diterima. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan menjadi sangat penting untuk diperhatikan
manajemen. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila karyawan dapat melaksanakan segala kegiatan secara optimal,
sehat, aman dan nyaman. Persepsi karyawan operasional terhadap faktor lingkungan kerja
dapat dilihat pada Tabel 24. Kondisi lingkungan yang nyaman dan kondusif membantu karyawan operasional untuk terus bekerja lebih
semangat skor rataan sebesar 4,53. Artinya, perusahaan sudah membuat kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif bagi
karyawan operasional, sehingga karyawan lebih semangat dalam bekerja dan membantu mereka untuk berfikir kreatif dalam
mengembangkan perusahaan. Menurut karyawan operasional, perusahaan dinilai cukup memberikan kesempatan kepada karyawan
yang berprestasi untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi skor rataan sebesar 3,11. Artinya pada kondisi yang ada saat ini,
perusahaan belum cukup memberikan kesempatan tersebut kepada karyawan operasional pada PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang
Purbaleunyi yang berprestasi, hal ini dikarenakan seluruh keputusan manajemen ada pada kantor pusat yaitu PT Jasa Marga Persero Tbk.
67
Keberadaan Gardu Tol Otomatis pada cabang Purbaleunyi, dinilai karyawan operasional dapat membantu meringankan pekerjaan
mereka skor rataan sebesar 3,66. Tantangan untuk bekerja lebih baik lagi timbul seiring dengan pelaksanaan Gardu Tol Otomatis skor
rataan sebesar 3,68. Artinya karyawan merasa sejak pelaksanaan Gardu Tol Otomatis, pekerjaan mereka dapat lebih ringan sehingga
memotivasi mereka untuk bersedia menerima tantangan bekerja lebih baik lagi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa, faktor lingkungan
kerja telah membuat karyawan operasional merasa dapat bekerja dengan lebih baik jumlah skor rataan sebesar 3,75.
Tabel 24. Persepsi Karyawan Operasional terhadap Lingkungan Kerja
4.6. Uji F dan Uji t