Faktor Produktivitas Kerja Peningkatan Produktivitas Kerja

7 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gardu Tol Otomatis GTO

Gardu Tol Otomatis GTO adalah gardu tanpa petugas dimana pemakai jalan melaksanakan transaksi dan mengambil KTME Kartu Tanda Masuk Elektronik dan mengidentifikasi Badge atau kartu dinas sendiri. KTME merupakan alat tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup, yang menunjukan identitas jenis kendaraan dan asal gerbang tol yang merupakan informasi dalam penentuan tarif di gardu keluar Gugus Kendali Mutu Pasteur, 2007.

2.2. Konsep Produktivitas

Kerja Secara umum produktivitas kerja diartikan sebagai hubungan hasil nyata maupun fisik barang-barang atau jasa dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif dengan perbandingan antara hasil masukan tenaga kerja dan keluaran yang diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai Sinungan, 2008. Menurut Mangkuprawira dan Hubeis 2007, produktivitas kerja adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu. Input terdiri dari manajemen, tenaga kerja, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output meliputi produksi, produk, penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan produk. Umar 2005 menyatakan bahwa produktivitas kerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan input. Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu efektivitas yang mengarah pada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi lain adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya.

2.2.1 Faktor Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak 2001 faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dikelompokan menjadi tiga yaitu: 8 1. Kualitas dan kemampuan karyawan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik pekerja yang bersangkutan. 2. Sarana pendukung, dikelompokan menjadi dua yaitu: a. Lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja. b. Kesejahteraan pekerja yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial, jaminan kelangsungan kerja. 3. Supra sarana, dapat mendukung peningkatan produktivitas kerja karyawan antara lain kebijakan pemerintah, hubungan pengusaha dan pekerja, kemampuan manajemen dan perusahaan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dapat dilihat dari kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan minimum, jaminan sosial yang memadai dan hubungan kerja yang harmonis Sinungan, 2008.

2.2.2 Peningkatan Produktivitas Kerja

Langkah untuk meningkatkan produktivitas kerja menurut Sinungan 2008, adalah sebagai berikut: 1. Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas manusia terletak pada kemampuan individu, sikap individu dalam bekerja, serta manajemen maupun organisasi kerja. Persyaratan individu untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi, yaitu: a. Tingkat pendidikan dan keahlian, teknologi dan hasil produksi, kondisi kerja, kesehatan, kemampuan fisik dan mental. b. Sikap terhadap tugas serta teman dalam satu organisasi. 2. Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah produksi yang besar. 3. Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produksi yang jauh lebih besar lagi. 9 Terdapat enam elemen untuk meningkatkan produktivitas kerja menurut Soemarsono 2004 yaitu: 1. Dukungan dari manajemen puncak yang dilakukan dengan berbagai cara yang menggambarkan dukungan terhadap program. 2. Dukungan struktur sangat diperlukan. Standar organisasi dibuat untuk mendukung peningkatan produktivitas. 3. Menciptakan corporate yang climate yang kondusif. Iklim yang kondusif sangat penting terhadap peningkatan produktivitas. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan iklim kondusif yaitu dengan menciptakan perhatian terhadap para karyawan bahwa manajemen sedang mendorong peningkatan produktivitas, manajemen harus melakukan komunikasi untuk menyakinkan karyawan agar dapat memahami tujuan perusahaan, perusahaan meminta para karyawan untuk meningkatkan keterlibatan mereka terhadap perusahaan sekaligus. Kontribusi karyawan tersebut akan mendapatkan reward system yang sesuai dari perusahaan. 4. Perusahaan harus membuat metode pengukuran produktivitas kerja dan menetapakan tujuan-tujuan yang realistis. 5. Mencari teknik-teknik baru untuk meningkatkan produktivitas. 6. Implementasi program produktivitas harus dijadwalkan, karena hal ini penting menyangkut penggunaan resources.

2.2.3 Karakteristik Pegawai Produktif