CSD rusak Analisis persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor faktor produktivitas kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi

54 Gambar 5. Contactless Smartcard Dispenser, Kartu Tanda Masuk Elektronik, Automatic Line Banner Persepsi karyawan operasional dengan skor rataan sebesar 3,80 menyatakan bahwa Automatic Line Banner ALB akan selalu terbuka secara otomatis bersamaan dengan Kartu Tanda Masuk Elektronik yang diambil oleh pemakai jalan tol. Artinya, apabila KTME mengalami gangguan secara otomatis ALB tidak dapat membuka sendiri, sehingga hal ini yang mengakibatkan antrian panjang kendaraan pada gardu. ALB merupakan alat yang berfungsi untuk membuka lajur ketika transaksi pada gardu masuk dimulai dan menutup lajur saat kendaraan melewatinya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa, keberadaan Gardu Tol Otomatis menurut karyawan operasional telah membantu mengatasi masalah antrian kendaraan di gardu, akibat Kartu Tanda Masuk Elektronik sering yang tersangkut pada Contactless Smartcard Dispenser CSD dengan jumlah skor rataan sebesar 3,50.

b. CSD rusak

Persepsi karyawan operasional terhadap kerusakan pada CSD dapat dilihat pada Tabel 16. Menurut karyawan operasional, Gardu Tol Otomatis GTO sudah cukup berfungsi dengan baik tanpa perlu diawasi skor rataan sebesar 3,24. Artinya, karyawan operasional menilai pengawasan terhadap GTO masih perlu dilakukan, meskipun sesuai dengan fungsi GTO yang bekerja secara otomatis tanpa perlu diawasi oleh petugas pengumpul tol. Pengawasan dilakukan, untuk menghindari apabila terjadi kerusakan pada GTO yang dapat 55 menyebabkan terganggunya transaksi tol dan antrian kendaraan. Menurut karyawan operasional, pelaksanaan GTO dapat dengan mudah digunakan pemakai jalan tol skor rataan sebesar 3,90. Artinya, karyawan operasional berpendapat bahwa pengguna jalan tol saat ini sudah paham akan kinerja Gardu Tol Otomatis yang dinilai lebih cepat dan praktis. Sebelum pelaksanaan Gardu Tol Otomatis, menurut karyawan operasional CSD cukup sering mengalami gangguan akibat terlalu sering terkena sinar matahari skor rataan sebesar 3,26. Artinya, keberadaan GTO cukup membantu mengatasi CSD yang rusak. Kerusakan pada Contactless Smartcard Dispenser terjadi akibat CSD sering tertimpa sinar matahari, sehingga card reader yang tidak dapat berfungsi dengan baik untuk membaca dan mengeluarkan Kartu Tanda Masuk Elektronik. Akibat kejadian tersebut, berdampak pada antrian yang panjang pada gerbang tol. Solusi yang dilakukan Gugus untuk CSD rusak akibat terkena sinar matahari, maka dibuat penutup CSD dan menyiapkan Contactless Smartcard Terminal CST untuk mengatasi apabila CSD rusak karena penyebab lain. CST merupakan alat pembaca kartu identitas dinas Bagde bagi karyawan PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Purbaleunyi, khususnya Kepala shift dan Pengumpul tol. Kartu Dinas atau Badge Dinas, menurut karyawan operasional selalu terbaca dengan baik oleh CST skor rataan sebesar 3.61. Setelah pelaksanaan GTO , Contactless Smartcard Terminal dapat membaca Badge Dinas dengan baik, sehingga CST dapat mengatasi apabila CSD mengalami kerusakan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa, karyawan operasional setuju dengan keberadaan Gardu Tol Otomatis yang dapat mengatasi masalah kerusakan CSD, dengan jumlah skor rataan sebesar 3,47. Pelaksanaan Gardu Tol Otomatis GTO dinilai penting, karena kerusakan pada Contactless Smartcard Dispenser CSD membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan perbaikan, sehingga mengakibatkan antrian di gardu. 56 Tabel 16. Persepsi Karyawan Operasional terhadap CSD Rusak

d. Keterbatasan jumlah gardu