Ciri Gugus Kendali Mutu Langkah Aktual Pembentukan GKM

10 8. Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik. 9. Mendengarkan ide orang lain yang lebih baik. 10. Terbinanya hubungan yang baik antar pribadi. 11. Menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biaya. 12. Mempunyai tingkat kehadiran yang baik. 13. Mampu melampaui standar yang telah ditetapkan. 14. Mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat. 15. Tidak mengeluh dalam bekerja.

2.3. Konsep Gugus Kendali Mutu GKM

Gugus Kendali Mutu menurut Sinungan 2008 adalah sekelompok orang biasanya terdiri dari tiga sampai dengan delapan orang yang memiliki pekerjaan sejenis untuk membahas dan menyelesaikan persoalan kerja yang dihadapi dan mengadakan perbaikan secara terus menerus dengan mempergunakan teknik kendali mutu. Ketua kelompok biasanya dijabat secara bergantian di antara anggota kelompok. Kegiatan Gugus Kendali Mutu merupakan bagian dari kegiatan Pengendalian Mutu Terpadu. Konsep dasar GKM adalah anggapan bahwa penyebab persoalan mutu atau produksi tidak diketahui oleh para pekerja dan manajemen, juga diandaikan bahwa pekerja pabrik mempunyai pengetahuan yang siap pakai, kreatif, dan dapat dilatih untuk menggunakan kreativitas alamiah dalam pemecahan persoalan pekerjaan Crocker et al., 2004. Hasibuan 2002 menyatakan Gugus Kendali Mutu merupakan kelompok kecil dari lingkup kerja yang secara sukarela melakukan kegiatan pengendalian dan perbaikan secara berkesinambungan dengan cara menggunakan teknik-teknik quality control.

2.3.1 Ciri Gugus Kendali Mutu

Gugus Kendali Mutu GKM merupakan mekanisme formal dan dilembagakan yang bertujuan untuk mencari solusi dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kreativitas antar karyawan. Hal ini berarti, Gugus memberikan kebaikan organisasi sehingga GKM harus terus bekerja dan tidak tergantung pada proses produksi Crocker et al., 2004. Ciri-ciri umum GKM dapat dilihat pada Tabel 2. 11 Tabel 2. Ciri-ciri Umum Gugus Kendali Mutu Tujuan 1. Meningkatkan komunikasi. 2. Mencari dan memecahkan masalah. Organisasi 1. Terdiri dari seorang kepala dengan 8 sampai 10 karyawan yang berasal dari satu bidang pekerjaan. 2. Memiliki seorang koordinator dan satu atau lebih fasilitator yang bekerja erat dengan Gugus. Pemilihan anggota Gugus 1. Partisipasi anggota dalam gugus bersifat sukarela. 2. Partisipasi ketua Gugus bersifat bebas. Ruang lingkup persoalan yang dianalisis oleh Gugus 1. Gugus memilih sendiri persoalan yang akan dibahasnya. 2. Gugus didorong untuk memilih persoalan yang berasal dari bidang pekerjaannya sendiri. 3. Persoalan tidak terbatas pada mutu, tetapi mencakup produktivitas, biaya, keselamatan kerja, moral, lingkungan, dan lainnya. Latihan atihan formal teknik pemecahan masalah menjadi bagian dari pertemuan Gugus. Pertemuan ilakukan selama satu jam per minggu Penghargaan bagi kegiatan Gugus 1. Tidak ada penghargaan dalam bentuk uang. 2. Penghargaan yang paling efektif adalah kepuasan anggota Gugus karena solusi yang mereka sumbangkan. Sumber: Crocker et al. 2004

2.3.2 Langkah Aktual Pembentukan GKM

Crocker et al. 2004 memaparkan secara ringkas langkah aktual dalam proses pelaksanaan Gugus Kendali Mutu GKM yang meliputi: 1. Meminta bantuan konsultan dari luar. Hal ini merupakan keputusan berdasarkan pertimbangan dari departemen pengembangan organisasi untuk menggunakan konsultan dari luar dalam membantu pelaksanaan GKM. 2. Memperoleh komitmen, sebelum memperoleh komitmen dari pihak utama yang terkait, maka perlu dilakukan langkah-langkah yaitu: a. Mengadakan seminar konsep Gugus Kendali Mutu untuk memperkenalkan kepada anggota manajemen senior. b. Manajer senior membuat keputusan mengenai konsep GKM. c. Mengadakan seminar untuk manajemen menengah dan anggota aktif serikat buruh. d. Para manajer menengah dan pimpinan serikat buruh membuat analisis masalah, menentukan manfaat dan kerugiannya, berperan aktif mendukung proses pelaksanaan. 12 3. Membentuk struktur Gugus a. Manajer senior memberitahukan kepada karyawan untuk terus melanjutkan program GKM. b. Pembentukan panitia pengarah, yang anggota panitia pengarah dipilih dari berbagai departemen dan tingkatan. c. Pemilihan fasilitator oleh panitia pengarah. 4. Menempatkan program dalam tempat yang tepat a. Panitia pengarah dan konsultan membuat pedoman program. b. Fasilitator mengadakan pertemuan untuk menginformasikan tentang GKM dan proses kendali mutu untuk anggota Gugus. c. Fasilitator mengadakan pertemuan informal dengan karyawan untuk memberikan penjelasan mengenai konsep GKM. d. Fasilitator, panitia pengarah, dan konsultan dari luar membuat perencanaan awal untuk mengidentifikasi masalah. e. Fasilitator dan panitia pengawas memilih pemimpin tim untuk membuat program latihan bagi para pemimpin dan anggota tim. f. Fasilitator membuat program latihan dan membantu ketua tim dalam membuat materi Gugus untuk pertemuan selanjutnya.

2.3.3 Mekanisme Kerja Gugus Kendali Mutu