Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

24

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono 2005, Uji validitas dan Uji reliabilitas dilakukan agar dalam memberikan kesimpulan penelitian, nantinya tidak akan menimbulkan kekeliruan, serta tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaaan yang sebenarnya. Hasil penelitian yang valid adalah jika terdapat kesesuaian antar data yang dikumpulkan dengan data sebenarnya. Uji validitas menunjukkan sampai dimana ketepatan dan kecermatan alat ukur tersebut dalam melakukan fungsi ukurnya. Langkah-langkah dalam melakukan Uji validitas kuesioner, yaitu: 1 Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan cara: a. Mencari definisi, konsep dan literatur. Jika sekiranya sudah ada rumusan yang cukup rasional, maka rumusan tersebut dapat langsung dipakai, tetapi bila rumusan tersebut belum operasional, maka peneliti harus merumuskannya kembali. b. Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, peneliti harus mendiskusikan dengan para ahli lain. Pendapat para ahli ini kemudian disarikan ke dalam bentuk rumusan yang operasional. c. Menanyakan langsung kepada calon responden mengenai aspek- aspek yang menyusun pertanyaan yang operasional. 2 Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden. Jumlah responden minimal 30 orang, karena distribusi nilai akan lebih mendekati normal dengan asumsi kurva normal. 3 Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4 Menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor setiap pertanyaan dengan rumus Pearson Product Moment Corelation, yaitu: r = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ 25 Keterangan: r xy = Korelasi antar X dan Y n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pernyataan Y = Jumlah skor 5 Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel , maka pertanyaan tersebut dapat dinyatakan valid. Hasil data kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini, diolah dengan bantuan program Microsoft Excell 2007 dan program SPSS 15.0. Hasil uji validitas terhadap 60 responden, menghasilkan semua nilai r hitung lebih besar nilai r tabel yaitu lebih besar dari 0,349. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji validitas terhadap 60 responden dapat dinyatakan valid atau sah untuk dijadikan data dalam proses penelitian berikutnya. Taraf kesalahan yang digunakan yaitu sebesar 5 0,361. Hasil uji validitas data kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Alpha cronbach sebagai berikut: r = k k − 1 +1 − ∑ σ σ - . ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑σ 2 = Jumlah ragam butir σ I 2 = Jumlah ragam total 26 Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,05 atau tingkat kepercayaan sebesar 95, nilai r tabel yang diperoleh yaitu sebesar 0,349. Hasil perhitungan 60 responden terhadap pelaksanaan GTO dihasilkan nilai alpha sebesar 0,751 dan nilai alpha yang dihasilkan terhadap faktor- faktor produktivitas kerja sebesar 0,695. Berdasarkan hasil kuesioner penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang telah disebarkan sudah reliable, sehingga kuesioner dapat diandalkan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Hasil perhitungan uji reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan GTO dan Faktor-faktor Produktivitas Kerja

3.5.2 Analisis Persepsi