Uji Toksisitas Pengujian di Laboratorium 1. Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia Air
mengandung merkuri ke sungai, sehingga meningkatkan konsentrasi merkuri dalam bentuk partikulat, koloid maupun yang terlarut di badan air. Peningkatan
konsentrasi merkuri di air tersebut menyebabkan terjadinya bioakumulasi merkuri di tubuh trichoptera yang hidup di lokasi tersebut. Bioakumulasi merkuri tertinggi
terjadi pada bulan September di Curug Bitung yaitu, 376,09 mgKg Gambar 8. Bioakumulasi merkuri tersebut terutama disebabkan oleh konsentrasi merkuri
dalam bentuk partikulat. Dari hasil analisis regresi didapat nilai korelasi yang sangat kuat, 0,923 antara konsentrasi merkuri partikulat dengan bioakumulasinya
pada tubuh trichoptera Gambar 9.
Gambar 8 Bioakumulasi merkuri pada tubuh trichoptera selama waktu penelitian
Gambar 9 Korelasi antara bioakumulasi merkuri pada tubuh trichoptera dengan konsentrasi merkuri dalam bentuk partikulat
Akibat adanya pencemaran merkuri, terutama yang disebabkan oleh amalgamasi emas dengan menggunakan merkuri tersebut, konsentrasi merkuri di
Daerah Cisarua, Curug Bitung dan Lukut melebihi kriteria konsentrasi merkuri yang aman bagi lingkungan perairan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, maka konsentrasi merkuri yang layak untuk baku mutu air golongan I dan II
tidak boleh melebihi 0,001 mgL. Menurut Novotny Olem 1994, untuk
50 100
150 200
250 300
350 400
H g
m gkg
Bulan Cikuluwung
Cisarua Curug Bitung
Lukut
y = 0,1445x + 1,5153 R² = 0,9227
10 20
30 40
50 60
70
100 200
300 400
H g
p ar
ti k
u lat
µgl
Hg bioakumulasi µgkg
melindungi kehidupan hewan-hewan akuatik dari toksisitas akut maka konsentrasi merkuri di perairan tidak boleh melebihi 2,4 µgl. Berdasarkan ketentuan tersebut,
maka konsentrasi merkuri di Sungai Cikaniki sudah melewati nilai ambang batas hampir sepanjang tahun.
Larva trichoptera merupakan salah satu insekta air dominan di Sungai Cikaniki memiliki peranan yang sangat penting, selain sebagai perombak bahan
organik, juga sebagai sumber makanan bagi hewan air lain Greve et al. 1998 yang berada pada tingkat trofik predator yang pada umumnya berupa ikan maupun
serangga air pada Ordo Odonata, Plecoptera, Coleoptera dan Hemiptera Yoga et al. 2009. Di perairan, larva trichoptera termasuk pada kelompok kebiasaan
makan fungsional collector filterer Merritt Cummins 2006. Bioakumulasi merkuri yang terjadi pada larva trichoptera dapat berpotensi menyebabkan
terjadinya biomagnifikasi pada predator yang memangsa hewan tersebut. Bioakumulasi merkuri pada trichoptera di Sungai Cikuluwung, yang rata-rata per
tahunnya 2,14 mgkg, meskipun tidak mengalami pencemaran merkuri, namun nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bioakumulasi merkuri pada
trichoptera di Danau Washington, 6 µ gkg McIntyre Beauchamp 2007, dan Danau Range serta Danau Mouse, konsentrasinya berturut-turut adalah 70,5 6
µgkg dan 92,4 6 µgkg Wong et al. 1997.
Merkuri merupakan unsur yang sangat mudah menguap dan mengalami transportasi melalui udara atmospheric transportation, sehingga dapat terbawa
ke tempat yang tidak ada aktivitas yang menyebabkan pencemaran merkuri. Boening 2000. Bioakumulasi merkuri pada trichoptera yang terjadi pada semua
lokasi pengambilan sampel yang terdampak pencemaran merkuri di Sungai Cikaniki berkisar antara 90,20
– 376,09 mgkg. Nilai tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan bioakumulasi merkuri pada jenis biota yang sama yang
terjadi di Sungai Indrijca, Slovenia yang juga tercemar oleh merkuri karena penambangan emas selama 500 tahun. Meskipun tambang tersebut sudah ditutup
sejak tahun 1994, konsentrasi merkuri di perairan tersebut masih cukup tinggi yaitu berkisar antara 0,004
– 0,02 µgl yang kemudian menyebabkan bioakumulasi merkuri pada trichoptera yang hidup di sungai tersebut berkisar
antara 0,4 – 50,5mgkg Zizek et al. 2007.