Lokasi Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu
kepadatan instar larva pertama sampai dengan ketiga tidak mungkin lebih rendah dibandingkan kepadatan instar larva sesudahnya Benke Wallace1980.
Pengukuran produksi sekunder dilakukan dengan cara mengukur lebar kepala dan menimbang berat kering dari seluruh individu yang diperoleh setiap
kali pengambilan sampel. Pengukuran lebar kepala dari larva trichoptera dengan menggunakan mikrometer okuler dalam sebuah mikroskop cahaya. Penentuan
biomassa larva dilakukan berdasarkan metode Alexander Smock 2005, yaitu larva trichoptera dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60°C selama 24 jam.
Larva kemudian ditimbang menggunakan timbangan analitik. Bila berat larva terlalu kecil yaitu kurang dari batas deteksi alat timbangan, maka dilakukan
pendekatan dengan menggunakan statistik regresi power yang menghubungkan lebar kepala dengan berat dengan rumus dari Jin Ward 2007 sebagai berikut:
DM = aHW
b
Keterangan : DM = berat kering mg, a = intercept, b = slope, dan HW = Lebar kepala mm
3.5. Analisa Data 3.5.1. Perhitungan Parameter Toksisitas Akut
Perhitungan toksisitas akut dilakukan untuk mendapatkan nilai LC
50
, yaitu nilai konsentrasi toksikan yang menyebabkan kematian 50 hewan uji. Nilai
LC
50
dihitung dengan menggunakan metoda probit USEPA 2002, yaitu dengan cara mengkorelasikan proporsi kematian hewan uji di akhir pengujian terhadap
nilai logaritma konsentrasi merkuri yang diujikan pada kertas semi log. Penentuan nilai LC
50
dihitung dengan bantuan perangkat lunak EPA Probit analysis versi 1.5. Nilai konsentrasi yang aman bagi lingkungan dihitung dari nilai LC
50
yang dikalikan dengan nilai faktor aplikasi 0,001 untuk bahan-bahan pencemar yang
persisten seperti logam berat Frias-Espericuetas et al. 2008.