toksisitas kronik, oleh karena itu digunakan nilai konsentrasi aman yang dihitung dengan mengalikan nilai C
50
dengan faktor aplikasi. Nilai konsentrasi aman yang didapat tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai baku mutu air
golongan I dan II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001, yaitu 0,001 mgl.
Tabel 5 Ringkasan nilai LC
50
beberapa logam berat terhadap Trichoptera Spesies
Logam LC
50
mgl Sumber
Agapetus fuscipes Cd
149 McCahon et al. 1989
Trichoptera sp. Cd
6,86 Rehwoldt et al. 1973
Cyrnus trimaculatus Cu
0,36 Van der Geest et al. 2000
Hydropsyche angutipennis Cu
0,16 Van der Geest et al. 2000
Trichoptera sp. Cu
10,22 Rehwoldt et al. 1973
Trichoptera sp. Ni
47,31 Rehwoldt et al. 1973
Trichoptera sp. Zn
91,08 Rehwoldt et al. 1973
4.3. Perubahan Morfologi Insang
Salah satu pengaruh pencemaran logam terhadap trichoptera adalah terjadinya abnormalitas morfologi pada hewan tersebut. Abnormalitas morfologi
yang terjadi antara lain adalah terjadinya penghitaman pada lembaran-lembaran insang trachea Vuori Kukkonen 1996. Insang larva trichoptera merupakan
salah satu organ tubuh yang paling terkena pengaruh gangguan lingkungan perairan karena organ tersebut memiliki luas permukaan yang besar sehingga
meningkatkan akumulasi senyawa-senyawa kimia dan gas-gas yang terlarut di perairan Skinner Bennet 2007. Salah satu bentuk abnormalitas yang terjadi
pada insang trachea trichoptera adalah terjadinya penghitaman pada lembar- lembar insangnya. Gambar 10 menunjukkan perbandingan antara insang trachea
pada trichoptera normal dan trichoptera yang abnormal.
Gambar 10 Insang abdominal trichoptera normal a dan yang mengalami penghitaman b akibat pencemaran merkuri. Tanda panah
menunjukkan penghitaman pada lembaran insang Persentase kecacatan insang yang teramati dalam 10 bulan di lokasi
penelitian bervariasi mulai dari 5 di Cikuluwung sampai dengan 91 di Curug Bitung. Kecacatan yang terjadi pada insang trachea pada penelitian ini berkorelasi
a b
positif dengan konsentrasi merkuri dalam bentuk partikulat 0,78 dan akumulasi merkuri pada tubuh biota 0,77, seperti yang terlihat pada Gambar 12. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kecacatan yang terjadi pada insang trichoptera berhubungan erat dengan konsentrasi merkuri dalam bentuk partikulat dan karena
adanya akumulasi merkuri pada tubuh biota tersebut.
Gambar 11 Persentase penghitaman insang trachea pada trichoptera di Sungai Cikaniki. Asterik menunjukkan beda nyata p0,05, Tanda bar
menunjukkan standar deviasi. Penghitaman insang pada trichoptera yang hidup di sungai yang tercemar
oleh merkuri juga ditemukan di DAS Dealaware, Amerika Seirikat Penghitaman pada insang mulai teramati ketika akumulasi merkuri pada hewan tersebut
mencapai 20,6 µgkg Skinner Bennett 2007. Sudarso 2012 juga mendapatkan penghitaman insang trichoptera di Sungai Ciliwung yang juga
tercemar merkuri terjadi ketika konsentrasi merkuri di air mencapai 2,34 µgl. Frias-Espericuetas 2008 mengamati penghitaman insang yang disebabkan oleh
logam merkuri pada juvenile udang vanamei Litopenaeus vannamei melalui uji toksisitas kronik. Penghitaman insang pada udang vanamei mulai teramati pada
konsentrasi merkuri 30,75 µgl.
Insang merupakan organ tempat terjadinya pertukaran ion-ion utama seperti Na
+
, Ca
2+
, Mg
2+
, Cl
−
dari dan ke dalam tubuh organisme perairan. Keberadaan logam berat non esensial seperti merkuri di perairan menyebabkan terhambatnya
penyerapan ion-ion utama tersebut Brix et al. 2011. Defisiensi ion-ion utama tersebut di dalam tubuh trichoptera menyebabkan peningkatan upaya penyerapan
ion-ion utama tersebut oleh sel-sel epitel insang. Penyerapan aktif ion-ion utama tersebut diduga menyebabkan terjadinya penghitaman pada insang trachea
trichoptera Vuori 1994. Soegianto et al. 1999 mengusulkan dua hipotesa mengenai terjadinya penghitaman insang. Pertama, penghitaman pada insang
tersebut dikarenakan terjadinya proses melanisasi. Proses tersebut terjadi ketika logam berat yang masuk ke dalam insang dilokalisir melalui fagositosis, sehingga
terjebak di lapisan-lapisan haemocyte dan membentuk nodul. Nodul-nodul yang terbentuk tersebut kemudian mengalami melanisasi karena adanya aktivitas enzim
fenoloksidase. Dugaan kedua, penghitaman insang disebabkan oleh autolysis dan nekrosis sel yang menyebabkan deposisi material hitam yang padat elektron,
20 40
60 80
100 120
Cikuluwung Cisarua
Curugbitung Lukut