Stasiun pengamatan Cisarua, Curug Bitung dan Lukut merupakan daerah pemukiman dan pertanian yang sebagian besar limbahnya masih dibuang
langsung ke sungai, sehingga meningkatkan kandungan bahan organik di lokasi- lokasi tersebut.
Gambar 22 Hasil analisis alkalinitas di masing-masing stasiun pengamatan Tanda bar menunjukkan standar deviasi
4.6.4 Oksigen Terlarut DO
Hasil pengukuran DO konsentrasi oksigen terlarut di Sungai Cikaniki berkisar mulai dari 6,64 di Lukut sampai dengan 6,76 mgl di Curug Bitung
Gambar 23. Meskipun terjadi perbedaan konsentrasi oksigen terlarut antar stasiun pengamatan, namun tidak terdapat perbedaan konsentrasi oksigen terlarut
yang nyata. Oksigen terlarut di perairan sebagian besar melalui difusi langsung dari atmosfer, selain itu dapat pula berasal dari hasil fotosintesis tanaman air
Weiner 2007. Di perairan air tawar yang belum tercemar konsentrasi oksigen terlarutnya sekitar 8 mgl pada suhu 25°C Effendi 2003. Secara umum kondisi
DO lebih dari 4 mgl masih memenuhi syarat untuk kehidupan biota akuatik untuk hidup secara layak. Konsentrasi DO kurang dari nilai tersebut dapat dikategorikan
mengalami tercemar berat oleh bahan organik BPLHD 2006. Shakla Srivastava 1992 memberikan batas minimum DO pada kehidupan larva
trichoptera yaitu sebesar 5-6 mgl.
10 20
30 40
50 60
Cikuluwung Cisarua
Curug Bitung Lukut
Al ka
li ni
tas m
g CaC0
3
l
Lokasi
Gambar 23 Konsentrasi DO di masing-masing stasiun pengamatan. Tanda bar menunjukkan standar deviasi.
4.6.5 Bahan Organik Total TOM
Kandungan bahan organik suatu perairan secara alami berasal dari sumber autochtonous misalnya: plankton, alga, mikroba, dan sebagainya
maupun allochtonous misalnya serasah yang masuk ke dalam perairan US-EPA 1986. Peningkatan konsentrasi bahan organik di perairan merupakan salah satu
masalah yang menyebabkan menurunnya kualitas perairan sungai. Adanya aktifitas antropogenik yang menghasilkan limbah domestik maupun industri yang
kaya akan bahan organik di sekitar sungai menyebabkan penurunan konsentrasi oksigen terlarut di perairan tersebut Weiner 2007. Hasil analisis TOM di Sungai
Cikaniki Gambar 24 menunjukkan konsentrasi bahan organik terendah dijumpai di Cikuluwung 10,58 mgl sedangkan yang tertinggi ditemui di Cisarua 17,90
mgl. Meskipun terdapat perbedaan konsentrasi bahan organik total pada stasiun- stasiun pengamatan, namun tidak terdapat perbedaan yang nyata antar stasiun
pengamatan.
Gambar 24 Konsentrasi TOM di air dan indeks kimia pada masing-masing stasiun pengamatan. Tanda bar menunjukkan standar deviasi.
6,20 6,40
6,60 6,80
7,00 7,20
7,40 7,60
Cikuluwung Cisarua
Curug Bitung Lukut
DO m
gL
Lokasi
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
40,00
Cikuluwung Cisarua
Curug Bitung Lukut
m g
l
Lokasi