4.2. KAJIAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA KERANG DARAH
Anadara granosa 4.2.1. Jumlah dan Kondisi Nelayan
Perairan Teluk Lada melintasi sebanyak 4 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Pandeglang Banten. Jumlah penduduk sekitar 36.093 jiwa yang
tersebar di empat wilayah kecamatan tersebut, yaitu Panimbang 15.269 jiwa, Sukaresmi 7.236 Jiwa, Sidamukti 6.294 jiwa dan Pagelaran 10.134 jiwa.
Pada umumnya mata pencaharian utama penduduk di keempat wilayah kecamatan bermacam-macam antara lain sebagai petani, wiraswasta, PNSPOLRI,
peternak dan nelayan. Penduduk di wilayah kecamatan Sukaresmi dan Pagelaran sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, sehingga aktifitas
nelayan hampir tidak ada. Sedangkan di kecamatan Panimbang dan Sidamukti sebagian besar penduduk sebagai nelayan. Nelayan di Panimbang sebanyak
kurang lebih 678 orang, sedangkan di Sidamukti sekitar 300 orang. Nelayan yang ada terbagi menjadi nelayan ikan dan nelayan kerang. Jumlah nelayan dari
tahun ke tahun mengalami penurunan akibat dari jumlah hasil tangkapan yang mulai berkurang sehingga masyarakat yang bermata pencaharian nelayan berubah
menjadi petani, pedagang dan lain-lain. Jumlah nelayan kerang di Teluk Lada kurang lebih 100 nelayan, secara
umum nelayan di Teluk Lada termasuk nelayan tradisional yang memanfaatkan sumberdaya perikanan dengan peralatan tangkap tradisional, modal kecil dan unit
organisasi penangkapan yang sederhana. Nelayan tradisional lebih berorientasi pada kebutuhan sehari-hari, dalam arti alokasi hasil tangkapan yang dijual lebih
banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, khususnya pangan dan bukan untuk diinvestasikan kembali untuk pengembangan
skala usaha.
4.2.2. Wilayah Tangkapan kerang
Teluk Lada merupakan wilayah penghasil kerang cukup besar di Indonesia, beberapa kerang yang potensial dan mempunyai nilai ekonomis
penting.
Lokasi yang diketahui sebagai habitat kerang dan merupakan wilayah penangkapan kerang di Wilayah Teluk Lada dan termasuk kedalam empat
wilayah Kecamatan yaitu di lokasi Muara Bama PLTU, Tegal Papak, Cibungur, Ciseukeut, Citeureup, Sumur, Panimbang dan Suladengan. Pada wilayah tersebut
ban didominasi kerang dari jenis kerang darah A. granosa, kerang bulu A. antiquata, Kerang menyos Barbatia decusata, kerang gelatik Scaparcha
pilula, kerang hijau Mytilus edulis dan beberapa kerang lainnya disamping jenis
moluska lainnya.
4.2.3. Alat tangkap, hasil tangkapan nelayan dan Rumah Tangga
Perikanan RTP.
Nelayan kerang masih menggunakan alat tradisional untuk menangkap kerang yaitu alat tangkap garok dan saringan sebagai pelengkapnya. Jumlah alat
garok yang digunakan sekitar 59 buah. Selain digunakan untuk menggaruk kerang, alat garok ini dapat juga digunakan untuk menangkap udang, kepiting,
dan beberapa jenis ikan diantaranya tongkol dan cakalang. Rata-rata berat garok sekitar 30 kg, dengan mulut garok sekitar 100 cm dan panjang jaring sekitar 5
meter dengan ukuran mata jaring, 1,5 inch, 1,25 inch, 1 inch, dan 0,5 inch. Sebagian besar hasil tangkapan kerang di Teluk Lada sebagian besar didaratkan di
wilayah Panimbang, sedangkan untuk kerang didaratkan di wilayah Kecamatan Sidamukti.
Selain beberapa jenis kerang yang dominan, hasil tangkapan nelayan yang lain yang dominan di Teluk Lada antara lain: ikan tuna, tongkol, kakap,
tenggiri, sarden, kembung, kerapu, layur, ayam-ayam, udang, tembang dan kerang.
Rumah Tangga Perikanan RTP, merupakan satuan rumah tangga nelayan yang didasarkan pada satuan unit penangkapan yang diukur dari satuan armada
penangkapan. Terdapat sebanyak 14 unit organisasi nelayan di Kecamatan Panimbang. Pemilik perahu sebanyak 60 orang, terdiri dari 100 unit kapal motor
dan 10 unit perahu tanpa motor. Sedangkan di wilayah Sidamukti terdapat 25 unit usaha perikanan. Usaha perikanan yang ada di Teluk Lada antara lain:
tambak, keramba, jala, pancing dan empang. Di Panimbang juga terdapat industri pengolahan ikan asin, dengan pendapatan setiap RTP per kapita 10 juta per tahun.
4.2.4. Jumlah Produksi Kerang