c. Penanganan contoh
Spesimen A. granosa yang diperoleh dimasukkan dalam wadah berupa ember plastik, sebagian dimasukkan kedalam kantong plastik, diberi label
kemudian dimasukan kedalam cool box, demikian juga dengan organisme makrobenthos. Jumlah individu kerang A granosa yang didapat kemudian
dihitung dan dilakukan pengukuran morfometrik yaitu pengukuran panjang dan berat, data hasil pengukuran kemudian dipakai untuk melihat distribusi kelas
ukuran hasil tangkapan, kepadatan dan pola distribusi. Data ini juga selain dipakai untuk mengkaji aspek ekologi juga untuk aspek pertumbuhan dan
reproduksi. Analisis contoh air untuk parameter fisik kimia dilakukan di Laboratorium
Proling dan Laboratorium Budidaya FPIK IPB. Sedangkan pengamatan dan identifikasi Plankton dan Makrozoobenthos dilakukan di Laboratorium Zoologi
LIPI Cibinong dan di laboratorium Ekologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
d. Analisis data
Analisis data untuk kajian ekologi mencakup :
1. Kualitas Perairan
Untuk mengkaji variasi karakteristik lingkungan perairan antar waktu pengamatan dikaitkan dengan kepadatan kerang setiap zona sebagai variabel
suplemen digunakan analisis statistik multivariabel yang didasarkan pada Analisis Komponen Utama Principal Component Analysis, PCA yang
dioperasikan melalui komputer dengan perangkat lunak software SPSS versi 10.0. Pada prinsipnya PCA menggunakan jarak Euiclidean yang didasarkan
pada rumus Lagendre and Lagendre 1983
p d
2
i.i” = Σ xij – xi’j
2
j=i
Keterangan : i.i” = dua waktu pengamatan baris, J= variabel lingkungan
Semakin kecil jarak Euclidean antar dua waktu pengamatan maka semakin mirip karakteristik lingkungan perairan antar waktu pengamatan tersebut,
demikian pula sebaliknya, semakin besar jarak Euclidean antar dua waktu pengamatan maka semakin berbeda karakteristik waktu kedua pengamatan
tersebut. Pengolahan data parameter lingkungan perairan menggunakan perangkat lunak software dari exel yang dikenal dengan program EXCELSTAT. Untuk
parameter biologi yaitu plankton dan makrozoobentos dihitung kepadatannya
2. Pola distribusi
Untuk mengetahui pola distribusi digunakan metode pola sebaran Morisita Brower dan Zar 1977. Rumus untuk menghitung Indeks Peyebaran Morisita
adalah sebagai berikut:
Keterangan: Id
= Indeks distribusi Morisita n
= Jumlah petak pengambilan contoh N
= Jumlah total individu yang diperoleh Xi
= Jumlah individu pada petak pengambilan contoh ke-i
Hasil dari indeks Morisita dikelompokkan sebagai berikut: Id 1 : Pola distribusi bersifat seragam
Id = 1 : Pola distribusi individu bersifat acak Id 1 : Pola distribusi individu bersifat mengelompok
Untuk menguji apakah pola distribusinya sama atau tidak diantara kelima zona dan antar waktu pengamatan, maka digunakan uji statistik Chi-
kuadrat χ2 sebagai berikut Steel and Torie 1989.
E E
hitung
X
2
2
Keterangan : 0 = frekuensi pengamatan dan E = frekuensi harapan. .
B. Kajian Biologi
1. Pertumbuhan
Penelitian dari aspek pertumbuhan mencakup beberapa kajian antara lain : Populasi hasil tangkapan, distribusi kelas ukuran, hubungan panjang berat,
faktor kondisi, indeks kondisi, berat daging, pendugaan parameter pertumbuhan,
mortalitas dan laju eksploitasi.
a. Bahan dan alat