Distribusi Kelas Ukuran Lebar Cangkang Kerang

2. Distribusi Kelas Ukuran Lebar Cangkang Kerang

a. Berdasarkan Hasil Tangkapan Total Secara keseluruhan jumlah kerang yang tertangkap sebanyak 6968 individu, dari hasil tangkapan tersebut baik jantan maupun betina terbagi kedalam 13 selang ukuran kelas lebar cangkang , dengan frekuensi terbanyak ditemukan pada selang kelas ukuran lebar cangkang 13,04-16,04 mm sebanyak 3415 individu, sedangkan yang paling sedikit ditemukan yaitu pada selang kelas lebar 37,12-40,12 mm dan 40,14-43,13 mm masing-masing hanya ditemukan hanya 1 individu. Distribusi kelas ukuran lebar cangkang ditunjukkan pada Gambar 14. Sedangkan distribusi ukuran hasil tangkapan ditunjukkan pada Lampiran 15. 82 138 810 3415 1706 545 121 95 27 19 4 1 1 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4 .0 1 -7 .0 1 7 .0 2 -1 .0 2 1 .0 3 -1 3 .0 3 1 3 .0 4 -1 6 .0 4 1 6 .0 5 -1 9 .0 5 1 9 .0 6 -2 2 .0 6 2 2 .0 7 -2 5 .0 7 2 5 .0 8 -2 8 .0 8 2 8 .0 9 -3 1 .0 9 3 1 .1 -3 4 .1 3 4 .1 1 -3 7 .1 1 3 7 .1 2 -4 .1 2 4 .1 3 -4 3 .1 3 F re k w e n s i Selang Kelas mm Gambar 14. Distribusi kelas ukuran lebar kerang A. granosa total Ukuran lebar minimum kerang yang tertangkap yaitu 4,01 mm sedangkan ukuran lebar maksimum yaitu 43,13 mm. Perbandingan ukuran kerang terlihat pada Gambar 15. Sedangkan perbandingan ukuran kerang yang berukuran kecil dan besar terlihat pada Lampiran 16. Gambar 15. Perbandingan ukuran kerang A. granosa yang tertangkap Banyaknya individu pada ukuran 13,04-16,04 mm, menunjukkan bahwa kerang yang ada masih berada pada kondisi perkembangan, sedangkan sedikitnya kerang yang berukuran diatas 16,04 mm diduga disebabkan karena kematian alami atau karena adanya penangkapan. Menurut Naleva dan Gauvin 1988 ketika individu muda mendominasi dalam suatu populasi, sejumlah organisme dewasa akan menurun secara dramatik yang dapat disebabkan karena kematian alami atau karena factor lingkungan. Terganggunya habitat dan kualitas lingkungan selain dapat menyebabkan penurunan populasi juga menyebabkan kecenderungan terjadinya ukuran maksimum kerang FAO 2004. Ukuran cangkang lebih dipengaruhi dan dikontrol oleh fluktuasi faktor lingungan, sedangkan bentuk cangkang lebih dipengaruhi oleh factor genetik Ramesha and Thippeswamy 2009. Pada kondisi normal panjang kerang A. granosa berkisar antara 3-6 cm bahkan dapat mencapai ukuran 9 cm. Hasil penelitian Narasiham 1969 dalam Broom 1982 menunjukkan bahwa panjang total kerang dapat mencapai 49,5 mm. Jika melihat hasil tangkapan dengan nilai ukuran minimal lebar 4,01 mm dan maksimal 43,13 mm serta yang terbanyak pada ukuran 13,04-16,04 mm, maka dapat dikatakan bahwa kerang yang ada di Teluk Lada tersebut berukuran kecil- kecil dan diduga sudah terjadi eksploitasi. Perbedaan lebar maksimum dapat disebabkan beberapa kemungkinan antara lain perbedaan lokasi, keterwakilan contoh yang diambil dan kemungkinan terjadinya tekanan penangkapan yang intensif. Selain diduga karena masih dalam perkembangan atau juga, kondisi terebut disebabkan karena faktor makanan maupun perbedaan beberapa faktor lingkungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap stasiun dari seluruh zona mempunyai tipe substrat yang berbeda-beda yaitu lempung berdebu, pasir, dan pasir berdebu, sedangkan A. granosa lebih menyukai sustrat berlumpur, diduga kondisi substrat kurang sesuai untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Demikian juga TSS dan kekeruhan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan terhadap aktifitas pernafasan. Kandungan NH 3 telah melebihi batas yang disarankan untuk biota yaitu 0,02 mgl, sedangkan NH 3 di Teluk Lada berkisar antara 0,112- 0,2 mgl, diduga kondisi ini menggangu kehidupan kerang bahkan menyebabkan keracunan pada biota air. Menurut Effendie 1992 adanya perbedaan frekuensi kehadiran selain disebabkan oleh beberapa faktor seperti keturunan, jenis kelamin, umur, parasit, penyakit, makanan, dan suhu juga dipengaruhi kualitas air lainnya. Sedikitnya kerang ukuran dibawah 13,04-16,04 mm diduga berkaitan dengan kondisi lingkungan. Broom 1985 menjelaskan bahwa kerang A. granosa dapat hidup relatif efisien pada salinitas di atas 23 o oo . Seluruh spat akan aktif pada salinitas sekitar 18 o oo , dan hanya sekitar 80 spat aktif pada salinitas 15,4 o oo ; sekitar 50 spat aktif pada salinitas 12,8 o oo sedangkan pada salinitas 9,4 o oo semua spat tidak aktif. Selama penelitian kerang muda atau berukuran lebih kecil spat yang berukuran 4,5 mm jarang ditemukan, diduga disebabkan karena beberapa nilai parameter perairan yang tidak optimum, Hasil pengukuran diperoleh salinitas selama penelitian nilainya diatas 18 o oo yaitu berkisar antara 28,63±1,94 o oo sampai 29,5±1,29 o oo sehingga salinitas tersebut kurang mendukung untuk pertumbuhan spat. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelaminnya, distribusi frekuensi secara keseluruhan lebar cangkang baik kerang jantan maupun betina jumlah terbanyak di jumpai pada selang kelas 13,04-16,04 mm, sebanyak 1679 jantan dan 1736 betina. Berdasarkan lebar cangkang, frekuensi kehadiran kerang jantan yang paling sedikit ditemukan yaitu pada selang ukran lebar 28,09-31,09 mm 6 ind sedangkan untuk ukuran lebar 34,11-37,11 mm ; 3,12-40,12 mm dan 40,13-43,13 mm tidak ditemukan. Sebaliknya frekuensi kehadiran kerang betina paling sedikit ditemukan yaitu pada ukuran lebar 37,12-40,12 mm dan 40,13-43,13 mm masing-masing hanya 1 individu Gambar 16 30 77 388 1679 754 216 29 36 6 7 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 4 .0 1 -7 .0 1 7 .0 2 -1 .0 2 1 .0 3 -1 3 .0 3 1 3 .0 4 -1 6 .0 4 1 6 .0 5 -1 9 .0 5 1 9 .0 6 -2 2 .0 6 2 2 .0 7 -2 5 .0 7 2 5 .0 8 -2 8 .0 8 2 8 .0 9 -3 1 .0 9 3 1 .1 -3 4 .1 3 4 .1 1 -3 7 .1 1 3 7 .1 2 -4 .1 2 4 .1 3 -4 3 .1 3 F r ekw en si Selang Kelas mm 52 61 422 1736 952 329 92 59 21 12 4 1 1 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 4 .0 1 - 7 .0 1 7 .0 2 - 1 .0 2 1 .0 3 - 1 3 .0 3 1 3 .0 4 - 1 6 .0 4 1 6 .0 5 - 1 9 .0 5 1 9 .0 6 - 2 2 .0 6 2 2 .0 7 - 2 5 .0 7 2 5 .0 8 - 2 8 .0 8 2 8 .0 9 - 3 1 .0 9 3 1 .1 - 3 4 .1 3 4 .1 1 - 3 7 .1 1 3 7 .1 2 - 4 .1 2 4 .1 3 - 4 3 .1 3 F r e k w e n s i Selang Kelas mm Gambar 16. Distribusi kelas ukuran lebar cangkang berdasarkan jenis kelamin jantan dan betina Dari Gambar 16 terlihat bahwa ukuran lebar minimum cangkang kerang jantan yaitu 4,01 mm dan maksimum yaitu 34,10 mm, sedangkan ukuran lebar minimum untuk betina yaitu 4,01 mm dan ukuran maksimumnya yaitu 43,13 mm. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada kerang betina mempunyai variasi ukuran yang lebih banyak dibandingkan dengan kerang jantan. Kondisi ini diduga merupakan cara adaptasi kerang betina untuk lebih mempercepat pertumbuhan karena adanya gangguan lingkungan dan eksploitasi. Menurut Panggabean dan Kasijan 1977 pertumbuhan merupakan proses biologis yang dipengaruhi oleh faktor dalam keturunan, sex, umur dan faktor luar makanan dan faktor lingkungan. Adanya perbedaan variasi ukuran antara jantan dan betina diduga karena terdapat perbedaan kemampuan antara kerang jantan dan betina dalam memanfaatkan energi dan meminimalisir pengaruh faktor fisiologis serta faktor- faktor lingkungan lainnya. Kerang betina diduga lebih dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan untuk mempertahankan kehidupannya dan dapat memanfaatkan energi semaksimal mungkin sehingga pertumbuhannya relative lebih cepat. Selain itu umur dan strategi reproduksi turut menentukan suatu individu untuk mengumpulkan energy untuk pertumbuhan maupun reproduksinya Patahansali 1963 dalam Broom 1982. Dari frekuensi kehadiran ukuran kerang yang ditemukan, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kerang A. granosa paling banyak ditemukan berada pada kisaran anakan, sedangkan yang muda dan dewasa serta tua Jantan N=3224 Betina N=3742 frekuensinya sangat sedikit. Hal ini sebetulnya merupakan suatu gejala umum dari suatu sebaran normal populasi suatu organisme dimana puncak frekuensi berada di sekitar nilai tengah. Perbedaan ukuran yang terjadi setiap bulan mengindikasikan adanya pola rekruitmen yang terjadi pada A. granosa. Hal ini ditunjukan pada setiap bulan pengamatan ditemukan adanya individu dengan ukuran yang berbeda. Menurut Leimena et al, 2005 bahwa recruitment adalah suatu istilah yang biasa digunakan dalam bidang perikanan yang dapat didefinisikan sebagai penambahan individu baru ke dalam kelompok individu yag dapat bereproduksi. Hasil analisis menunjukkan adanya pola recruitment individu baru yang ditandai dengan proses pemijahan yang terjadi setiap bulan pada kerang yang sudah mengalami matang gonad. Perbedaan individu menunjukkan adanya perbedaan morfologi maupun fisiologi yang akan menimbulkan bentuk adaptasi yang berbeda terhadap kondisi lingkungan, sehingga akan mempengaruhi pula terhadap kondisi fisik biota. Thorarinsdottir dan Johannesson 1999 dalam Amin et al, 2009 menyatakan bahwa pertumbuhan kerang khususnya cangkang dan jringan dapat dipengaruhi oleh kepadatan populasi, faktor fisik, kiia, biologi dan habitat. c. Berdasarkan Zona Tangkapan Distribusi frekuensi ukuran berdasarkan zona pengamatan yang banyak ditemukan yaitu pada ukuran lebar cangkang 13,04-16,04 mm, sedangkan yang paling sedikit yaitu ukuran 43,13 mm. Pada zona V dari ke 13 selang ukuran beberapa selang kelas yaitu antara 28,09 -31,09 mm dan 31,10-34,10 mm ; 34,11- 37,11 mm; 37,12-40,12 mm dan 40,13-43,13 mm bahkan tidak ditemukan. Kerang dengan ukuran 13,04-16,04 mm diduga mempuunyai daya tahan hidup yang lebih tinggi dinadingkan dengan ukuran yang lebih kecil. Distribusi kelas ukuran lebar kerang jantan dan betina pada seluruh zona ditunjukkan pada Gambar 17, sedangkan data distribusi kelas ukuran hasil tangkapan berdasarkan zona terlihat pada Lampiran 17. ZonaI 6 17 1 42 4 07 20 6 8 3 1 1 21 5 5 50 10 0 15 0 20 0 25 0 30 0 35 0 40 0 45 0 F re kw en si Zona II 3 1 7 188 470 291 177 47 46 17 11 3 1 50 10 0 15 0 20 0 25 0 30 0 35 0 40 0 45 0 50 0 Fr e kw e n si 1 1 6 1 61 10 4 24 3 4 1 2 0 4 0 6 0 8 0 10 0 12 0 14 0 16 0 18 0 F re kw en si Zona III 1 2 4 1 36 1 08 1 9 7 6 2 0 4 0 6 0 8 0 1 00 1 20 1 40 1 60 F re kw en si 10 37 48 147 80 27 3 2 1 20 40 60 80 100 120 140 160 F re k w en si Zona IV 18 25 3 9 158 79 34 15 1 3 1 1 1 20 40 60 80 100 120 140 160 180 F re k w en si 14 16 64 216 148 49 5 7 1 50 100 150 200 250 F re kw en si zona V 28 9 69 203 151 66 15 5 1 50 100 150 200 250 F re k w e n s i 7 118 747 218 33 7 2 100 200 300 400 500 600 700 800 4 .0 1 - 7 .0 1 7 .0 2 - 1 .0 2 1 .0 3 - 1 3 .0 3 1 3 .0 4 - 1 6 .0 4 1 6 .0 5 - 1 9 .0 5 1 9 .0 6 - 2 2 .0 6 2 2 .0 7 - 2 5 .0 7 2 5 .0 8 - 2 8 .0 8 2 8 .0 9 - 3 1 .0 9 3 1 .1 - 3 4 .1 3 4 .1 1 - 3 7 .1 1 3 7 .1 2 - 4 .1 2 4 .1 3 - 4 3 .1 3 F r e k w e n s i Selang Kelas mm 3 9 102 771 323 33 8 1 100 200 300 400 500 600 700 800 900 4 .0 1 -7 .0 1 7 .0 2 -1 .0 2 1 .0 3 -1 3 .0 3 1 3 .0 4 -1 6 .0 4 1 6 .0 5 -1 9 .0 5 1 9 .0 6 -2 2 .0 6 2 2 .0 7 -2 5 .0 7 2 5 .0 8 -2 8 .0 8 2 8 .0 9 -3 1 .0 9 3 1 .1 -3 4 .1 3 4 .1 1 -3 7 .1 1 3 7 .1 2 -4 .1 2 4 .1 3 -4 3 .1 3 F re k w e n s i Selang Kelas mm Gambar 17. Distribusi kelas ukuran cangkang kerang jantan dan betina pada seluruh zona Jantan N=903 Betina N=1271 Jantan N=314 Betina N=301 Jantan N=355 Betina N=547 Jantan N=520 Betina N=375 Betina N= 1250 Jantan N=1132 Frekuensi kehadiran A. granosa jantan maupun betina pada seluruh zona I, II, III, IV dan V menunjukkan kesamaan yaitu frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran lebar cangkang 13,04-16,04 mm, sedangkan frekuensi terendah masing-masing zona berbeda-beda. Hasil pengamatan terlihat bahwa ukuran kerang lebih bervariasi pada zona I dan zona III, sedangkan pada zona V variasi ukuran kerang lebih rendah walaupun dari segi jumlah kerang di zona ini memiliki jumlah tertinggi dibandingkan zona-zona yang lainnya. Spesies yang sama pada lokasi yang berbeda memiliki pertumbuhan yang berbeda pula karena faktor dalam maupun faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan biota tersebut. Faktor dalam meliputi faktor yang sulit dikontrol seperti keturunan, umur, parasit dan penyakit sedangkan faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan biota air adalah suhu dan makanan. Adanya variasi ukuran menunjukkan bahwa populasi masih tergolong normal. Semakin banyaknya selang lebar kelas, menggambarkan semakin banyaknya kelompok dalam suatu populasi. Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan bahwa A. granosa berukuran kecil 13,04 mm sedikit ditemukan. Hal ini diduga dikarenakan beberapa kemungkinan antara lain ukuran mata jarring yang digunakan lebih besar dari ukuran kerang tersebut sehingga ukuran kecil tidak tertangkap, adanya perbedaan survival dan kecepatan pertumbuhan dari kerang tersebut. Ketidakmampuan biota berukuran kecil dalam beradaptasi terhadap lingkungan yang tidak kondusif akan mempengaruhi ukuran kerang yang tertangkap. Selain itu diduga kerang-kerang berukuran kecil lebih cepat mengalami pertumbuhan, hal ini sesuai pendapat Kimball 1983 bahwa pertumbuhan akan cepat pada saat organisme tersebut masih muda dan melambat atau berhenti pada saat setelah dewasa. d. Berdasarkan Waktu pengamatan Hasil tangkapan tiap waktu pengamatan dari bulan Juli sampai Desember 2010, baik kerang jantan maupun kerang betina menunjukkan fluktuasi variasi ukuran seperti terlihat pada Gambar 18. Sedangkan data distribusi hasil tangkapan berdasarkan waktu pengamatan ditunjukkan pada Lampiran 18. Jantan Betina 39 276 126 28 4 2 100 200 300 400 500 4.01- 7.01 7.02- 10.02 10.03-1 3.03 13.04-1 6.0 4 1 6.05-19 .0 5 1 9.0 6-22 .06 22 .0 7-25.07 25 .08 -28.08 28.09- 31.09 31.10- 34.10 34.11- 37.11 37.12- 40.12 40.13- 43.13 Juli 59 321 153 46 16 1 1 100 200 300 400 500 600 4.01-7.01 7.02-10.02 10.03-13.03 13.04-16.04 16.05-19.05 19.06- 22.06 22.07-25.07 25.08-28.08 28.09-31.09 31.10- 34.10 34.11-37.11 37.12-40.12 40.13-43.13 Juli 9 95 471 170 38 6 7 1 100 200 300 400 500 4.01- 7.01 7.02- 10.02 10.03-1 3.03 13.04-1 6.0 4 1 6.05-19 .0 5 1 9.0 6-22 .06 22 .0 7-25.07 25 .08 -28.08 28.09- 31.09 31.10- 34.10 34.11- 37.11 37.12- 40.12 40.13- 43.13 Agustus 2 8 111 517 205 48 12 5 100 200 300 400 500 600 4.01-7.01 7.02-10.02 10.03- 13.03 13.04-16.04 16.05- 19.05 19.06-22.06 22.07- 25.07 25.08-28.08 28.09-31.09 31.10-34.10 34.11-37.11 37.12- 40.12 40.13-43.13 Agustus 22 53 116 360 132 30 2 4 1 1 100 200 300 400 500 4.01- 7.01 7.02- 10.02 10.03-1 3.03 13.04-1 6.0 4 1 6.05-19 .0 5 1 9.0 6-22 .06 22 .0 7-25.07 25 .08 -28.08 28.09- 31.09 31.10- 34.10 34.11- 37.11 37.12- 40.12 40.13- 43.13 September 46 43 115 332 203 27 5 5 1 100 200 300 400 500 600 4.01-7.01 7.02-10.02 10.03-13.03 13.04-16.04 16.05-19.05 19.06- 22.06 22.07-25.07 25.08-28.08 28.09-31.09 31.10- 34.10 34.11-37.11 37.12-40.12 40.13-43.13 September 8 15 57 229 130 60 9 17 3 4 100 200 300 400 500 4.01-7.01 7.02- 10.02 10.03-13.03 13.04-16.04 16.05- 19.05 19.06-22.06 22.07-25.07 25 .08- 28.08 28.09-31.09 31.10-34.10 34 .11- 37.11 37.12-40.12 40.13-43.13 Oktober 4 8 55 264 177 85 34 38 15 10 3 1 100 200 300 400 500 600 4.01-7.01 7.02-10.02 10.03-13.03 13.04-16.04 16.05-19.05 19.06- 22.06 22.07-25.07 25.08-28.08 28.09-31.09 31.10- 34.10 34.11-37.11 37.12-40.12 40.13-43.13 Oktober 1 37 201 104 21 6 2 1 1 100 200 300 400 500 4.01-7 .01 7.02-10.02 10.03-13 .03 13.04- 16.04 1 6.05 -19.05 19.06-2 2.06 22.07- 25.07 25.08-28.08 28.09- 31.09 31 .10 -34.10 34.11-37 .11 37.12- 40.12 40.1 3-43.13 November 19 169 108 62 16 7 5 1 1 1 100 200 300 400 500 600 4.01-7.01 7.02- 10.02 10.03-13.03 13.04-16.04 16.05-19.05 19.06-22.06 22.07-25.07 25.08-28.08 28.09-31.09 31.10-34.10 34.11- 37.11 37.12- 40.12 40.13- 43.13 November 1 49 137 90 37 2 4 1 100 200 300 400 500 4. 01 -7 .0 1 7. 02 -1 0. 02 10 .0 3- 13 .0 3 13 .0 4- 16 .0 4 16 .0 5- 19 .0 5 19 .0 6- 22 .0 6 22 .0 7- 25 .0 7 25 .0 8- 28 .0 8 28 .0 9- 31 .0 9 31 .1 0- 34 .1 34 .1 1- 37 .1 1 37 .1 2- 40 .1 2 40 .1 3- 43 .1 3 Desember 2 65 130 95 50 9 1 100 200 300 400 500 600 4. 01 -7 .0 1 7 .0 2- 10 .0 2 10 .0 3- 13 .0 3 13 .0 4- 16 .0 4 16 .0 5- 19 .0 5 19 .0 6- 22 .0 6 22 .0 7- 25 .0 7 25 .0 8- 28 .0 8 28 .0 9- 31 .0 9 31 .1 0- 34 .1 34 .1 1- 37 .1 1 37 .1 2- 40 .1 2 40 .1 3- 43 .1 3 Desember Gambar 18. Distribusi kelas ukuran lebar cangkang kerang jantan dan betina berdasarkan waktu pengamatan Gambar 18 menunjukkan bahwa kerang jantan mulai telihat mengalami peningkatan variasi ukuran dan jumlah dari bulan Juli ke bulan Agustus sampai September dan kemudian terlihat mulai ada penurunan mulai bulan Oktober hingga Desember. Demikian juga pada kerang betina variasi jumlah ukuran kerang mengalami fluktuasi, mengikuti pola yang sama seperti pada kerang jantan. Baik kerang jantan maupun kerang betina yang berukuran kecil maupun besar hanya sedikit diperoleh pada bulan Desember. Adanya perbedaan kelompok ukuran dan jumlah kerang yang terjadi mengindikasikan adanya pola rekruitmen pada setiap zona. Untuk kerang jantan pada bulan Juli hanya terdiri dari satu kelompok umur, kemudian pada bulan Agustus ada penambahan kelompok umur menjadi 2 kelompok, demikian juga pada September dan Oktober masih dua kelompok sedangkan pada November dan Desember kembali menjadi 1 kelompok ukuran. Pada bulan Juli kerang betina terdiri dari 2 kelompok umur, sedangkan pada bulan Agustus dan September berkurang menjadi 1 kelompok umur dan pada bulan Oktober muncul lagi satu kelompok umur sehingga menjadi 2 kelompok umur dengan variasi ukuran yang lebih banyak selanjutnya pada November dan Desember kembali menjadi 1satu kelompok umur. Berkurangnya kelompok pada setiap bulan bisa terjadi karena mati alami atau mati karena tertangkap. Sesuai pendapat McNaughton dan Wolf 1979; Heddy dan Kurniati 1994 bahwa suatu populasi akan meningkat jika ada kelahiran, sedangkan suatu populasi akan menurun jika ada mortalitas yang disebabkan oleh kekurangan makanan atau predasi. Thorarinsdottir dan Johannesson 1966 dalam Amin et al 2009 menyatakan bahwa pertumbuhan kerang khususnya pada cangkang dan jaringan dapat dipengaruhi oleh kepadatan populasi, faktor fisik, kimia maupun biologis dan habitat. Dalam suatu lingkungan, organisme akan membentuk struktur populasi dengan mahluk hidup lainnya, sehingga kepadatan populasi dapat menyebabkan adanya kompetisi baik ruang, maupun makanan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan. A. granosa berukuran lebih besar 16,04 mm juga hanya sedikit ditemukan di setiap zona, dan waktu pengamatan, hal ini diduga ukuran kerang di Teluk Lada memang tergolong kecil-kecil atau dikarenakan mortalitas alami dan penangkapan yang intensif. Ketersediaan makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan, penyimpanan dan penggunaan makanan serta dapat merubah rasio berat badan terhadap panjang cangkang. Pertumbuhan somatik pada bivalvia selain dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, juga dipengaruhi siklus tahunan, suhu, umur, ukuran cangkang, cahaya, struktur populasi dan faktor-faktor lainnya Bourgett and Frechette 2001 dalam Richard et al. 2004.

3. Kepadatan Kerang A. granosa