Sistematika, Morfologi dan Anatomi kerang a.

Salinitas pada lapisan permukaan perairan Selat Sunda umumnya berkisar antara 31,5-33,4 o oo . Ada kecenderungan nilai ini meningkat dari perairan dekat Laut Jawa ke arah Samudera Hindia. Menurut Hardenberg 1937 dalam Amri 2002 selama musim timur sedang berlangsung, air dengan salinitas tinggi mengalir dari Laut Flores masuk ke Laut Jawa dan keluar melalui Selat Gaspar, Selat Karimata dan Selat Sunda. Pada musim barat, terjadi pengenceran massa air di Selat Sunda yang berasal dari air tawar dari muara-muara sungai di Sumatera bagian selatan dan Bangka sehingga salinitas menjadi rendah. Pada bulan Maret, pengaruh pengenceran salinitas selama musim barat berlangsung telah mereda. Pada bulan Maret, massa air yang berasal dari Laut Cina Selatan yang terdorong ke Laut Jawa sebagian membelok ke arah selatan melalui Pulau-Pulau Seribu masuk ke Selat Sunda Berlage 1927 dalam Amri 2002. Suhu lapisan permukaan Selat Sunda bervariasi antara 28,10-29,5 C dengan kecenderungan meningkat dari selatan ke utara. Berdasarkan hasil pantauan satelit tahun 1994 diketahui bahwa rata-rata suhu permukaan laut Selat Sunda adalah 29,32 C pada bulan Mei ; 30,01 C pada bulan Juni; 29,19 C pada bulan Juli; dan 27,28 C pada bulan Agustus Amri 2002 . Suhu permukaan laut perairan Selat Sunda relatif tinggi pada musim peralihan dan akan lebih rendah pada musim barat dan timur. Rendahnya suhu pada musim timur disebabkan karena tingginya evaporasi, angin yang kuat dan kelembaban udara yang relatif rendah, sehingga mengakibatkan energi evaporasi lebih tinggi daripada radiasi matahari yang diterima, ini menyebabkan pendinginan permukaan laut. Rendahnya suhu di musim barat disebabkan oleh masukan air hujan dan masukan massa air tawar dari timur laut yang dingin Birowo dan Uktolseja 1981.

2.2. Sistematika, Morfologi dan Anatomi kerang a.

Sistematika Menurut Dance 1977 kerang darah dalam sistematika diklasifikasikan sebagai berikut : Phylum : Moluska Kelas : Pelecypoda Lamellibranchiata, Bivalvia Subkelas : Fillibranchiata Ordo : Eutoxodontia Superfamili : Arcacea Famili : Arcidae Sub famili : Anadarinae Genus : Anadara Spesies : Anadara sp. Bivalvia atau hewan berkatup dua ini disebut Pelecypoda Yunani: pelecys = kapak; podos = kaki dikenal juga sebagai Lamellabranchia. Kelas ini kebanyakan hidup dengan membenamkan diri dalam lumpur maupun pasir baik pada lingkungn perairan laut maupun tawar. Beberapa jenis bersifat merayap ataupun melekat pada batu, kayu, mangrove dan benda padat lainnya Brusca dan Brusca 1990. Identifikasi menurut Dharma 1992 genus Anadara memiliki spesies sebagai berikut : Anadara antiquata LINNAEUS, Anadara granosa LINNAEUS, Barbatia decussata REEVE, dan Scaparcha Cunearca pilula REEVE. Menurut Dance 1977 kerang bulu diidentifikasikan sebagai Anadara multicostata SOWERBY, Dharma 1992 mengidentifikasikan sebagai Anadara antiquata LINNAEUS, sedangkan Vongpanich 1999 menyebutnya sebagai Anadara mozambica. Menurut Food and Agriculture Organization , FAO 2004 A. granosa L. mempunyai beberapa nama sinonim antara lain : Arca Tegillarca granosa Linnaeus, 1758; Anadara bisenensis Shrenck Reinhart, 1938; Anadara obessa Kotaka, 1953; Anadara granosa kamakurensis Noda, 1966. Kerang A. granosa mempunyai nama yang berbeda-beda di setiap daerah, misalnya di Malaysia terkenal dengan nama “kerang”, di Thailand dengan sebutan ”Hoi kreng”, di Kanton China disebut ”Si-ham” dan orang Inggris menamakannya Mangrove cockle atau Blood cockle Suwignyo et al. 1998. Sedangkan di Indonesia A. antiquata dikenal sebagai kerang bulu dan A. granosa memiliki nama lokal kerang darah dan Scaparcha pilula disebut kerang gelatik Dharma 1992. Kerang A. antiquata di daerah Blanakan Subang Jawa Barat dikenal dengan sebutan kerang jawos, B. deccusata sebagai kerang menyos, S. pilula sebagai kerang kikir sedangkan A. granosa sebagai kerang darah atau bukur. Sedangkan di Padang Sumatera Barat A. antiquata dikenal dengan nama “si ponggok” Nurdin et al. 2006 dan di Jepang dikenal dengan nama “Hai-gai” FAO 2004. Genus Anadara distribusinya meliputi wilayah Australia, Jepang, India dan laut mediterrania. Dalam perikanan genus ini mempunyai peranan penting baik secara ekonomi maupun ekologi Afiati 2007a.

a. Morfologi