Kepadatan dan keragaman Kerang

bahwa umumnya pola distribusi dan keadaan tubuh biota makrofauna bentik dipengaruhi oleh substrat dasar dari tempat hidupnya. Terjadinya predasi atau kompetisi yang ditandai dengan hadirnya spesies lain yang menghuni di tempat sama dapat juga mempengaruhi distribusi spesies. Mereka saling berkompetisi memperebutkan ruang atau tempat, makanan serta faktor yang lainnya Leimena et al. 2005. Faktor lain yang dapat mempengaruhi distribusi spesies dan populasi baik secara langsung maupun tidak langsung adalah aktivitas manusia BCOM 2003. Pemanfaatan kerang tanpa memperhatikan kelestariannya akan merusak dan menghilangkan populasi kerang. Demikian juga kerusakan habitat alaminya akibat berbagai aktivitas manusia turut serta mempengaruhi usaha regenerasi kerang. Distribusi organisme dalam suatu habitat akan membentuk suatu pola, dan pola distribusi organisme secara garis besar menurut Odum 1993 terbagi atas tiga tipe yaitu pola distribusi acak, homogen dan berkelompok. Pola penyebaran secara acak relatif jarang terjadi secara alami dan biasanya terjadi hanya bila kondisi lingkungan sangat beragam dan tidak ada tekanan terhadap populasi. Penyebaran secara seragam terjadi apabila kompetisi atau persaingan antar individu-individu sangat kuat sehingga terjadi pembagian wilayah yang sangat merata antar setiap individu. Pola penyebaran mengelompok merupakan bentuk penyebaran yang paling umum terjadi di alam. Hal ini disebabkan karena setiap individu dalam populasi cenderung membentuk kelompok dalam berbagai ukuran. Pola mengelompok terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan respon terhadap perbedaan habitat secara lokal.

2.10. Kepadatan dan keragaman Kerang

Kepadatan populasi adalah jumlah individu satu jenis biota dalam satuan ruang dan waktu tertentu. Kepadatan populasi dapat juga dinyatakan sebagai jumlah individu per satuan luas atau volume atau biomassa per satuan volume Odum 1993. Kelimpahan atau kepadatan dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi, interaksi antar spesies dan pengaturan populasi secara alami. Dalam suatu komunitas, populasi suatu spesies dibatasi oleh interaksi dengan spesies lainnya. Dua bentuk interaksi yang penting adalah kompetisi dan predasi. Kedua bentuk interaksi ini dapat terjadi pada setiap stadium siklus hidup dan dapat mengakibatkan musnahnya suatu bentuk populasi. Kompetisi ini dapat berupa perebutan mencari makanan, tempat tinggal, reproduksi dan lain-lain Nybakken 1988. Dalam lingkungan alaminya pertumbuhan kerang A. granosa berkorelasi negatif dengan kepadatan dan lamanya waktu terpapar exposure, pada kondisi alami dalam waktu 6 bulan pertumbuhan kerang dapat mencapai ukuran 4-5 mm, namun dengan terbatasnya ruang gerak maka kerang cenderung mempunyai musim pemijahan yang panjang dan kecepatan perkembangan gamet pada individu yang berbeda mempunyai respon yang spesifik terhadap faktor lingkungan Baron 1992. Keberadaan hewan bentos termasuk bivalvia pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan baik abiotik maupun bioti. Faktor biotic yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos, adapun faktor abiotik adalah parameter fisika kimia air diantaranya yaitu : suhu, salinitas, arus, oksigen terlarut DO, kebutuhan oksigen biologi BOD dan kimia COD, serta kandungan nitrogen N, kedalaman air dan substrat dasar APHA 1988. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organism laut, selain itu suhu dapat mempengaruhi aktifitas metabolism dan perkembangbiakan dari organism laut. Kebanyakan organism laut telah mengalami adaptasi untuk hidup dan berkembang biak pada kisaran suhu yang lebih sempit dari 0 - 40 C Nybakken 1988. Kebanyakan spesies-spesies yang mampu bergerak dan mudah beradaptasi atau mempunyai toleransi yang luas umumnya mempunyai frekuensi kehadiran yang tinggi. Tingginya keragaman spesies dalam suatu komunitas menandakan bahwa komunitas tersebut semakin lengkap dan kompleks. Keragaman dan dominansi merupakan suatu ciri yang unik untuk suatu bentuk komunitas dimana semakin tinggi nilai keragaman suatu spesies, maka semakin kecil nilai dominansinya atau sebaliknya Brower dan Zar 1990.

III. METODOLOGI PENELITIAN