Beukema et al. 1977 in Broom 1982 melaporkan bahwa variasi kecepatan pertumbuhan K dari Macoma balthica di area intertidal Dutch
Waddensea berkorelasi dengan lamanya waktu yang tersedia untuk makan dan tersedianya suplai makanan dalam bentuk produksi dan biomassa mikroalgae
benthik, sehingga pertumbuhan seringkali lebih cepat pada kemiringan yang tinggi dibandingkan dengan kemiringan yang rendah. Sedangkan Green 1973
in Broom 1982 menemukan bahwa populasi M. balthica dari perairan Arktik tumbuh lebih cepat pada elevasi yang lebih besar dengan rata-rata temperatur
yang tinggi. Rendahnya kecepatan tumbuh K A. granosa di Sungai Buloh Malaysia,
dikarenakan rendahnya elevasi. Hal ini diduga disebabkan oleh fluktuasi salinitas dan kekeruhan yang ekstrim pada daerah pasang surut yang dapat
mengurangi waktu makan. Sedangkan untuk panjang kerang maksimum L ∞
ada peningkatan yang jelas sehubungan dengan penurunan densitas. Kurva kecepatan pertumbuhan memberikan beberapa asumsi antara lain:
penurunan elevasi tidak akan meningkatkan kecepatan waktu makan kerang, dan aktivitas metabolik akan membantu mempertahankan pertumbuhan dalam
menghadapi tekanan lingkungan, tetapi ada juga kemungkinan bahwa penurunan kecepatan pertumbuhan secara cepat dengan tekanan lingkungan bukan
dikarenakan oleh kematian organisme tetapi karena pengaruh faktor lain seperti tekanan panas Broom 1982.
2.5. Karakteristik Biometrika Kerang
Biometrika adalah studi statistik terhadap kehidupan organisme dan masalah masalah biologis lainnya berdasarkan analisa data secara matematis
Palar 2004. Studi karakteristik biometrika mengacu pada pengukuran terhadap cangkang kerang yaitu panjang, lebar, tinggi dan tebal serta penimbangan
terhadap berat total, berat basah jaringan lunak, dan berat kering jaringan lunak kerang Gimin et al. 2004.
Pengukuran panjang dilakukan dari posterior ke anterior, pengukuran tinggi dilakukan dari sisi dorsal sampai ventral, sedangkan pengukuran tebal
dilakukan antara sisi luar cangkang bagian kanan dan kiri. Sisi kanan atau kiri
dibedakan dengan cara meletakkan sisi dorsal ke hadapan kita dimana posisi ligamen di bawah umbo. Berdasarkan posisi tersebut tampak bahwa sisi sebelah
kiri adalah cangkang sebelah kiri dan sisi sebelah kanan adalah cangkang sebelah kanan Poutiers 1998. Penimbangan berat total kerang dilakukan dengan
menimbang cangkang dan berat basah jaringan lunak kerang secara bersama- sama, penimbangan berat basah jaringan lunak dilakukan dengan menimbang
jaringan lunak kerang yang sudah dipisahkan dari cangkangnya dan sudah dikeringkan kandungan airnya dengan menggunakan tissue Gimin et al. 2004.
Studi biometrika ini digunakan untuk mengetahui sifat pertumbuhan kerang setelah mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan dan habitatnya.
Studi ini mempunyai peranan penting dalam memprediksi seleksi model pada ciri- ciri morfologi yang secara khusus nampak selama perkembangannya. Hal ini
disebabkan oleh peristiwa genetika atau adanya tekanan lingkungan yang drastis Wilbur 1984.
2.6. Faktor kondisi dan Indeks Kondisi
Faktor kondisi menunjukkan keadaan baik suatu biota dilihat dari segi kapasitas fisik secara biologi untuk melakukan pertahanan hidup dan reproduksi.
Faktor kondisi juga bisa menerangkan secara komersial, yaitu menunjukan arti kualitas dan kuantitas daging biota yang tersedia. Faktor kondisi merupakan
derivat dari pertumbuhan relatif dan sebaran faktor kondisi biota yang tergantung pada ketersediaan makanan, umur, jenis kelamin, dan kematangan gonad. Faktor
kondisi relatif tidak cocok untuk membandingkan diantara populasi Sahin et.al 2006
.
Walne 1979 menyatakan bahwa
perubahan-perubahan kondisi gonad ini dapat dinyatakan dalam suatu indeks kematangan gonad IKG yang menunjukan berat
gonad di bagi dengan berat tubuh dikalikan 100. Pada perkembangan gonad ke arah yang lebih matang akan menyebabkan volume dan berat gonad bertambah,
sehingga nilai IKG akan meningkat.
Indeks kondisi IK pada kerang digunakan untuk mengetahui tingkat kegemukannya sehingga dapat mengetahui kondisi biota yang
sedang diteliti. bahwa kerang yang berasal dari alam mempunyai kencenderungan ukuran cangkang yang besar belum tentu menjamin besarnya jaringan lunak.
Perubahan dari indeks kondisi pada kerang dapat juga menggambarkan siklus pemijahan kerang tersebut. Kerang yang mempunyai indeks kondisi tinggi
mengindikasikan bahwa kerang sedang berkembang organ reproduksinya dan siap untuk memijah. Setelah memijah kerang akan menjadi kurus tetapi pada akhirnya
akan bertambah lagi beratnya untuk musim pemijahan berikutnya Ramesha and Thippeswamy 2009. Menurut Imai 1971 yang mempengaruhi indeks kondisi
adalah tempat, species, musim, lama perendaman pada saat pasang surut, dan waktu pemijahan. Indeks kondisi dari bivalvia menunjukkan variasi musiman,
dan kondisi ini sangat berkaitan dengan suhu air, kecukupan makanan dan siklus gametogenesis. Pola indeks kondisi dapat menyatakan periode optimum untuk
pemasaran dan periode yang tepat untuk pemanenan. Timbulnya permasalahan dalam membandingkan indeks kondisi bivalvia
pada beberapa penelitian sebelumnya dikarenakan tidak adanya metode standar yang dapat diterima. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode
yang digambarkan oleh Bressan and Martin Chen and Davenport 1987; Sahin et al. 2006 dan Yilzid et al. 2006 .
2.7. Reproduksi