Laju mortalitas penangkapan F atau laju eksploitasi optimum menurut Gulland 1971 in Pauly 1984 adalah :
F
optimum
= M dan E
optumum
= 0.5
2. Reproduksi
Kajian reproduksi meliputi nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad TKG, indeks kematangan gonad IKG dan ukuran pertama kali matang gonad.
a. Bahan dan alat
Bahan pengamatan adalah kerang darah A. granosa hasil tangkapan, , alkohol, formalin, asam asetat glacial, asam pikrat, pewarna rose bengal,
formaldehid 10, larutan alkohol Bertingkat, parafin, canada balsem, pewarnaan hematoksilin-eosin Mayer’s.
Peralatan yang digunakan adalah seperangkat perahu motor, GPS, kompas,
alat bedah, nampan plastik, mikroskop binokuler, alat tangkap
garok, cool box, wadah sampel, label , alat tulis, cawan petri ,
Sedgwick rafter, mikrotom
mikroskop dan kamera.
b. Penanganan Contoh
Kerang kerang hasil tangkapan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengamatan morfologi dan histologis organ reproduksi yaitu gonad. Pengamatan
untuk kajian reproduksi dilakukan setiap sampling pada kerang yang diambil secara acak, jumlah sampel bervariasi tergantung banyaknya kerang yang
ditemukan. Beberapa analisis kajian reproduksi meliputi :
1. Nisbah kelamin
Karena kerang yang diamati tidak dapat dibedakan kelaminnya secara visual baik bentuk, warna cangkang, maupun bentuk dan warna gonad maka
dilakukan pembedahan gonad. Kerang diambil secara acak sebanyak 50-60 contoh dari sebaran ukuran yang ada untuk diamati dibawah mikroskop untuk
menentukan nisbah kelamin.
2. Tingkat Kematangan Gonad TKG
Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad dilakukan dengan cara membuat
preparat histologis. Pada setiap bulan sampling, kerang diambil secara acak sebanyak 40-50 individu kemudian dibedah diambil gonadnya untuk diawetkan
dalam larutan fiksatif bouin selama 24 jam. Analisis histologis gonad dilakukan
di Laboratorium Kedokteran Hewan IPB. Garis besar penyiapan preparat histologis gonad dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Contoh gonad dipotong 5-10 mm
b. Dilakukan fiksasi dalam larutan Bouin asam pikrat 15 bagian, formalin 5
bagian dan asam cuka pekat 1 bagian selama 24 jam. c.
Pengeringan dehidrasi dengan menggunakan alkohol secara bertingkat 30,50, 70, 80, 90 dan 95, direndam dalam alkohol 100 secara
bertingkat d.
Penjernihan Clearing pada larutan Xylol I, Xylol II, Xylol III e.
Infiltrasi dengan parafin pada titik didih 63
o
C f.
Penanaman Embedding dan pembuatan blok parafin g.
Penyayatan mikrotomi dengan ukuran 5 μm h.
Pelekatan pada gelas obyek Cara kerja pembuatan preparat histologis selengkapnya ditunjukkan pada
Lampiran 5.
3. Indeks kematangan Gonad IKG
Untuk mengetahui indeks kematangan gonad dilakukan penimbangan bobot tubuh penimbangan basah maupun kering menggunakan timbangan digital
Ohaus precision Plus dengan ketelitian 0,00 g, selanjutnya dilakukan penimbangan bobot daging tanpa cangkang bobot viscera, dan penimbangan
gonad untuk menentukan indeks kematangan gonadnya.
4. Ukuran pertama kali matang gonad
Ukuran pertama kali matang gonad dengan menggunakan metode fungsi logistik Yoneda et al. 2002.
c. Analisis data 1. Nisbah kelamin