MuskulerOtot Ruas Tulang Belakang Low Back Region

15 15 b. Kapasitas kerja Kapasitas kerja seseorang ditentukan oleh karakteristik individu baik fisik, mental maupun kognitif, kapasitas psikologi, kapasitas fisiologi serta kapasitas biomekanik yang berhubungan dengan kemampuan dan daya tahan sistem muskuloskeletal tubuh. c. Performa Performa kerja seseorang tergantung pada rasio dan besarnya tuntutan tugas terhadap besarnya kemampuan individu yang bersangkutan. Agar performa kerja yang optimal dapat terpenuhi, perlu adanya keseimbangan antara tuntutan tugas dengan kapasitas yang dimiliki Manuaba, 2000 dalam Tarwaka, 2004.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Organ dalam Sistem Musculoskeletal

Manusia memiliki kemampuan untuk mempertahankan postur tubuh dan bergerak dengan bebas karena adanya sistem otot-rangka musculoskeletal. Sistem otot-rangka musculoskeletal manusia dibentuk oleh komponen utama, seperti otot, tulang, ligament, tendon, dan sendi.

2.2.1 MuskulerOtot

Struktur tubuh manusia mempunyai sekitar 400 otot yang memiliki fungsi masing-masing. Secara keseluruhan bobot otot hampir mencapai 40-50 bobot tubuh dan hampir 50 otot mengkonsumi metabolisme tubuh. Berdasarkan aktivitas geraknya, otot rangka dapat dikelompokkan menjadi: a. Otot sinergis, yakni otot yang bekerja bersamaan sesuai arah yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara 16 16 b. Otot antagonis, yakni otot yang bekerja berlawanan dengan otot sinergis yaitu bekerja berlawanan arah. c. Otot fleksor, yakni otot yang bekerja dengan membengkokkan sendi. d. Otot ekstensor, yakni otot yang bekerja dengan meluruskan kembali sendi ke posisi awal. e. Otot abduktor, yakni otot yang bekerja dengan menggerakkan anggota tubuh menjauhi garis tengah tubuh. f. Otot adduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota tubuh mendekati garis tengah tubuh. Otot dibentuk oleh kumpulan serat otot muscle fiber, jaringan ikat, dan saraf. Serat otot berbentuk relatif besar, memanjang, dan berbentuk silindris, dengan ukuran garis tengah berkisar dari 10 hingga 100 mikrometer µm, dan panjang hingga 750.000 µm, atau 2,5 kaki 75 cm Sherwood, 2007. Ketika melakukan kontraksi, otot memerlukan energi yang diperoleh dari hasil pemecahan molekul ATP adenosine diphosphate dan energi. Jika kontraksi terjadi terus menerus pada saat melakukan suatu pekerjaan, aliran darah ke otot terhambat sehingga energi diperoleh dari senyawa glukosa otot glikogen. Glukosa kemudian mengalami glikolisis menjadi asam piruvat dan ATP yang menghasilkan energi untuk pergerakankontraksi otot serta asam laktat sebagai produk sampingan yang mengakibatkan timbulnya rasa pegal atau kelelahan. Otot yang berkontraksi terus-menerus dapat mengalami kejang otot Iridiastadi, 2014. Universitas Sumatera Utara 17 17 2.2.2 Skeletal 2.2.2.1 TulangRangka Sistem rangka manusia tersusun dari 206 buah tulang yang memiliki bentuk, ukuran dan tekstur yang berbeda. Tulang sangat berperan sebagai penyokong struktur tubuh dan pembentuk formasi rangka tubuh. Sistem rangka memiliki beberapa fungsi yaitu: a. Sebagai penyokok, menahan jaringan dan memberi bentuk tubuh. b. Pelindung organ-organ penting di dalam tubuh c. Sebagai alat gerak pasif d. Sebagai tempat penyimpanan kalsium e. Sebagai tempat pembentukan sel darah merah hematopoiesis Tulang tersusun atas sel-sel osteocytes, osteoblast, dan osteoclast, matriks organic yang tersusun dari serat kolagen, dan garam-garam organik, seperti fosfor dan kalsium. Bagian luar tulang berwujud padat, tapi di dalamnya terdapat perencah tulang spons yang menyerupai sarang lebah. Hal ini yang membuat tulang bersifat kuat namun ringan, sehingga tulang mampu menopang tubuh tanpa membebani manusia. Ada beberapa jenis tulang yaitu: a. Tulang panjang seperti pada lengan dan kaki yang bekerja seperti tuas sehingga bisa digunakan untuk menggerakkan tubuh. b. Tulang pendek seperti pada pergelangan tangan dan kaki yang memiliki kekuatan lebih besar dari tulang panjang namun gerakkan terbatas. c. Tulang pipih seperti pada tengkorak untuk perlindungan organ tubuh. d. Tulah dengan bentuk tidak beraturan seperti tulang belakang. Universitas Sumatera Utara 18 18

2.2.2.2 Sendi

Sendi adalah penghubung antar dua tulang sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan. Ada beberapa jenis sendi yaitu: a. Synarthrosis suture : Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa. b. Amphiarthrosis : Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago. Contoh: Tulang belakang. c. Diarthrosis : Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari struktur sinovial.

2.2.3 Ruas Tulang Belakang Low Back Region

Bagian-bagian dari ruas tulang belakang dikelompokkan menjadi: a. Tulang leher Vertebra Cervicalis sebanyak 7 ruas b. Tulang punggung Vertebra Thoracic sebanyak 12 ruas dan bersatu dengan tulang rusuk yang berfungsi melindungi organ tubuh seperti jantung dan paru-paru c. Tulang pinggang Vertebra Lumbalis sebanyak 5 ruas yang membentuk pinggang d. Tulang ekor Vertebra Coccyaglis sebanyak 4 ruas Ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkanmenopang postur struktur tulang belakang manusia. Postur tegak juga meningkatkan gaya mekanik struktur tulang belakang lumbrosakral. Punggung tersusun dari beberapa komponen yaitu : Universitas Sumatera Utara 19 19 a. Otot punggung didukung oleh punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua otot ini berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetapdalam posisi normal. b. Diskus adalah bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan.Tiap diskus mengandung cairan yang mengalir ke dalam dan keluar diskus. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. Ruas-ruas tulang belakang saling berhubungan antar satu sama lainnya karena adanya jaringan tulang rawan yang disebut cakram intervertebral disc. Pada tubuh manusia terdapat 24 buah Intervertebral disc. Tulang rawan ini berfungsi sebagai penyangga agar vertebra tetap berada pada posisinya dan juga memberi fleksibilitas pada ruas tulang belakang ketika terjadi pergerakan atau perubahan posisi pada tubuh. Intervertebral disc terdiri atas dua bagian yaitu annulus fibrosus dan nucleus pulposus . Annulus fibrosus tersusun atas lapisan konsentris dan materi fibrosus yang menyerupai lapisan bening yang saling berseberangan. Annulus fibrosus berfungi membantu pergerakan tulang belakang, mentransfer gaya, peredam kejutan serta membatasi dan menstabilkan gerakan persendian di tulang punggung. Nucleus pulposus massa semi cairan dan cenderung menyerap cairan dari jaringan sekitarnya sehingga memiliki tekanan osmotic yang tinggi.

2.2.4. Jaringan Penghubung

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 2 3

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 60