79
4.9 Hasil Uji Bivariat
4.9.1 Hubungan Umur Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura
Tabel 4.23 Hubungan Umur dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan Tanjung
Pura Kabupaten Langkat
Umur Keluhan Musculoskeletal
Disorders MSDs Jumlah
Sig. p
Tidak Mengeluh
Mengeluh
N N
N
31 tahun ≥31 tahun
4 13,3
9 17
30,0 56,7
13 17
43,3 56,7
0,026
Jumlah 4
13,3 26
86,7 30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja yang berumur 31 tahun dan tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 4 orang 13,3, dan pekerja
yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 9 orang 30,0. Sedangkan pekerja yang berumur
≥31 tahun dan mengalami keluhan MSDs sebanyak 17 orang 56,7.
Berdasarkan uji statistik Fisher didapatkan nilai p = 0,026 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
umur dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs pada pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
80
4.9.2 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura
Tabel 4.24 Hubungan Jenis Kelamin dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat
Jenis Kelamin Keluhan Musculoskeletal
Disorders MSDs Jumlah
Sig. p
Tidak Mengeluh
Mengeluh
N N
N
Perempuan Laki-laki
1 3
3,3 10
15 11
50 36,7
16 14
53,3 46,7
0,315
Jumlah 4
13,3 26
86,7 30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja perempuan yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 1 orang 3,3, dan pekerja perempuan
yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 15 orang 50,0. Sedangkan pekerja laki-laki yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 3 orang 10,0 dan
pekerja laki-laki yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 11 orang 36,7. Berdasarkan uji statistik Fisher didapatkan nilai p = 0,315 hal ini berarti p
0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan jenis kelamin dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs pada
pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
81
4.9.3 Hubungan Masa Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura
Tabel 4.25 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat
Masa Kerja Keluhan Musculoskeletal
Disorders MSDs Jumlah
Sig. p
Tidak Mengeluh
Mengeluh
N N
N
6,5 tahun ≥6,5 tahun
4 13,3
10 16
33,4 53,3
14 16
46,7 53,3
0,037
Jumlah 4
13,3 26
86,7 30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja dengan masa kerja 6,5 tahun yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 4 orang 13,3, dan
pekerja yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 10 orang 33,4. Sedangkan pekerja dengan masa kerja
≥6,5 tahun yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 16 orang 53,3.
Berdasarkan uji statistik Fisher didapatkan nilai p = 0,037 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
masa kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs pada pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
82
4.9.4 Hubungan Lama Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura
Tabel 4.26 Hubungan Lama Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat
Lama Kerja Keluhan Musculoskeletal
Disorders MSDs Jumlah
Sig. p
Tidak Mengeluh
Mengeluh
N N
N
7 jam ≥7 jam
1 3
3,3 10
8 18
26,7 60
9 21
30,0 70,0
1,000
Jumlah 4
13,3 26
86,7 30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja dengan lama kerja 7 jam yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 1 orang 3,3, dan pekerja
yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 8 orang 26,7. Sedangkan pekerja dengan lama kerja
≥7 jam yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 3 orang 10 dan pekerja yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 18 orang 60.
Berdasarkan uji statistik Fisher didapatkan nilai p = 1,000 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan lama kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs pada pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
83
4.9.5 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura
Tabel 4.27 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat
Kebiasaan Merokok
Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs
Jumlah Sig.
p Tidak
Mengeluh Mengeluh
N N
N
Ya Tidak
3 1
10 3,3
10 16
33,3 53,4
13 17
43,3 56,7
0,290
Jumlah 4
13,3 26
86,7 30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja dengan kebiasaan merokok yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 3 orang 10, dan
pekerja yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 10 orang 33,3. Sedangkan pekerja dengan tidak kebiasaan merokok yang tidak mengalami keluhan MSDs
sebanyak 1 orang 3,3 dan pekerja yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 16 orang 53,4.
Berdasarkan uji statistik Fisher didapatkan nilai p = 0,290 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan kebiasaan merokok dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs pada pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
84
4.9.6 Hubungan Sikap Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura
1. Sikap Kerja Pengadukan Dengan Metode REBA Rapid Entire Body
Assessment Tabel 4.28 Hubungan Sikap Kerja Pengadukan dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders MSDs pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat
Sikap Kerja Pengadukan
Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs
Jumlah Sig.
p Tidak
Mengeluh Mengeluh
N N
N
Skor 4-7 MSDs sedang
Skor 8-10 MSDs tinggi
Skor 11-1 MSDs sangat tinggi
2 1
13,2 6,7
6 6
40 40,1
6 8
1 40
53,3 6,7
0,046
Jumlah 3
19,9 12
80,1 15
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja dengan risiko MSDs sedang yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 6 orang 40. Pekerja dengan
risiko MSDs tinggi yang tidak mengalami keluhan MSDs sebanyak 2 orang 13,2 dan yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 6 orang 40,1,
sedangkan pekerja dengan risiko MSDs sangat tinggi yang tidak mengeluh sebanyak 1 orang 6,7.
Berdasarkan uji statistik Spearman didapatkan nilai p = 0,046 hal ini berarti p 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
Universitas Sumatera Utara