Tujuan Ergonomi Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi

13 13 Peranan penting ergonomi dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain : desain suatu sitem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual visual display unit station. Hal tersebut untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja hand tools untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapatkan optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimalkan risiko kesalahan, serta didapatkan optimasi, efisiensi kerja, dan hilangnya risiko kesehatan akibat kerja yang kurang tepat Nurmianto, 1996.

2.1.2 Tujuan Ergonomi

Secara umum tujuan penerapan ergonomi Tarwaka, 2004 yaitu: 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. 3. Menciptakan keseimbangan nasional antara berbagai aspek meliputi aspek teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 14 14

2.1.3 Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi

Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapsitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga tercapai performansi kerja yang tinggi. Dalam kata lain, tuntutan tugas pekerjaan tidak boleh terlalu rendah underload dan juga tidak boleh terlalu berlebihan overload. Hubungan antara kemampuan kerja, tuntutan tugas dan performa sebagai konsep dasar ergonomi dapat dijelaskan pada bagan dibawah ini. Gambar 2.1 Konsep Keseimbangan Ergonomi Sumber : Manuaba 2000 a. Tuntutan tugas Tuntutan tugas dipengaruhi oleh karakteristik tugas dan material yang digunakan, karakteristik organisasi dan budaya kerja serta karakteristik lingkungan tempat kerja. Material Characteristics TaskWork Place Characteristics Organizational Characteristics Environmental Characteristics Task Demands Personal Capacity Physiological Capacity Psycological Capacity Biomechanical Capacity Work Capacity Performance Quality Stress Fatigue Accident Discomfort Diseases Universitas Sumatera Utara 15 15 b. Kapasitas kerja Kapasitas kerja seseorang ditentukan oleh karakteristik individu baik fisik, mental maupun kognitif, kapasitas psikologi, kapasitas fisiologi serta kapasitas biomekanik yang berhubungan dengan kemampuan dan daya tahan sistem muskuloskeletal tubuh. c. Performa Performa kerja seseorang tergantung pada rasio dan besarnya tuntutan tugas terhadap besarnya kemampuan individu yang bersangkutan. Agar performa kerja yang optimal dapat terpenuhi, perlu adanya keseimbangan antara tuntutan tugas dengan kapasitas yang dimiliki Manuaba, 2000 dalam Tarwaka, 2004.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Organ dalam Sistem Musculoskeletal

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 2 3

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 60