Hubungan Hubungan Faktor Individu Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja, Lama

90 yang menuntut untuk tetap bekerja, pada akhirnya keluhan yang dirasakan dianggap merupakan keadaan yang biasa. Dengan demikian keluhan yang dirasakan oleh responden pada saat dilakukan penelitian sangat bergantung pada tingkat kejujuran dan tingkat persepsi keluhan yang dirasakan. Cohen 1997 dalam Tarwaka 2004 mengatakan bahwa gangguan penyakit atau cidera pada sistem MSDs hampir tidak pernah terjadi secara langsung akan tetapi lebih merupakan suatu akumulasi dari benturan kecil maupun besar secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Dengan demikian, adanya keluhan yang dirasakan oleh pekerja pembuatan dodol, tentu bukan hanya disebabkan karena pekerjaan yang sekarang saja melainkan juga karena pekerjaan sebelumnya yang kegiatannya bersifat manual yang memiliki peranan penting untuk menimbulkan MSDs.

5.2 Hubungan Faktor Individu Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja, Lama

Kerja, dan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs

5.2.1 Hubungan

Umur Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs Hasil uji statistik Fisher bivariat pada pekerja pembuatan dodol diperoleh nilai P value 0,026 α = 5 artinya ada hubungan antara umur dengan keluhan MSDs. Pada kelompok umur 31 tahun lebih banyak yang mengalami keluhan musculoskeletal disorders MSDs daripada kelompok umur 31 tahun. Chaffin 1979 ; Guo et al. 1995 dalam Tarwaka 2004 mengatakan bahwa keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus Universitas Sumatera Utara 91 meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Menurut penelitian Hendra S. Raharjo 2009 pekerja berusia diatas 35 tahun beresiko 2,56 kali lebih besar untuk mengalami CTDs dibandingkan pekerja yang berusia dibawah 35 tahun. Hal ini dikarenakan pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga risiko terjadinya keluhan otot meningkat. Tidak hanya kelompok umur 31 tahun saja yang mengalami keluhan MSDs, pada kelompok umur 31 tahun juga ada yang mengalami keluhan MSDs. Disamping itu faktor usia memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan bertambahnya jumlah tahun kerja masa kerja sehingga meskipun ada pekerja dengan usia muda namun sudah bekerja cukup lama dimungkinkan pekerja tersebut juga dapat mengalami keluhan MSDs. Keseimbangan antara waktu bekerja dengan waktu istirahat juga menentukan kesegaran jasmani pekerja yang dapat mempengaruhi terjadinya keluhan otot. Keluhan otot akan meningkat sejalan dengan bertambahnya aktivitas fisik Tarwaka, 2004. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riihimaki, et al 1989 bahwa umur mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan keluhan otot leher dan bahu, bahkan ada beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa umur merupakan penyebab utama terjadinya keluhan otot Tarawaka, 2004. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bukhori 2010 bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan MSDs pada tukang angkut penambang emas dan juga hasil penelitian Maijunidah 2010 menunjukkan adanya hubungan antara umur dengan keluhan MSDs pada pekerja assembling PT. X. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Ariyanto 2012 Universitas Sumatera Utara 92 yang menunjukkan adanya hubungan antara umur dengan keluhan MSDs pada aktivitas manual handling oleh karyawan mail processing center Makassar.

5.2.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 2 3

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 60