98
5.3 Hubungan Sikap Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders
MSDs 1.
Analisis Sikap Kerja Pada Proses Pengadukan Dengan Metode REBA Rapid Entire Body Assessment
Berdasarkan hasil observasi pada proses pengadukan yang menjadi responden penelitian rata-rata bekerja dengan gerakan repetitif. Proses
pengadukan dodol dilakukan selama 3-4 jam dengan gerakan tangan rotasi yang bertujuan agar dodol tidak hangus dan matang secara merata. Pada satu kali proses
pengadukan dodol seberat 17 kg yang dimasak dalan wajan besarkancah seberat 25 kg. Pekerja sering melakukan pergantian tangan kanan ke tangan kiri atau
sebaliknya untuk mengaduk dodol. Pada satu jam pertama dodol masih berbentuk cairan dan mudah untuk dilakukan pengadukan, setelah 3 jam kemudian tekstur
dodol memadat dan kental. Hal inilah yang membuat pekerja pengadukan dodol membutuhkan tenaga lebih untuk mengaduk dodol sampai ke dasarnya agar dodol
tercampur merata. Penilaian sikap kerja pada proses pengadukan dilakukan dengan
menggunakan metode REBA. Penilaian dengan REBA meliputi bagian tubuh seperti leher, punggung batang tubuh, kaki, lengan atas, lengan bawah dan
pergelangan tangan serta coupling dan forceload.
Universitas Sumatera Utara
99
Gambar 5.1 Pekerja Pengaduk No.7
Keterangan: pekerja mengaduk dodol dengan sikap kerja berdiri dengan keadaan lutut menekuk, posisi punggung yang condong ke depan diikuti posisi leher. Pengadukan dilakukan dengan satu
tangan yang saling bergantian dan membentuk gerakan memutar.
1 Posisi Leher Posisi leher pekerja ketika mengaduk dodol sedikit menunduk, yaitu
sekitar 20 dari posisi tegak lurus. Posisi leher sedikit menunduk ini diperlukan
karena area kerja pekerja yaitu untuk melihat dodol yang sedang dimasak agar tidak hangus dan masak secara merata. Skor REBA untuk leher pekerja pengemas
dodol adalah +2. 2 Posisi Punggung
Posisi punggung pekerja saat mengaduk dodol relatif condong ke depan membentuk sudut 20-60
. Hal ini dikarenakan pada saat mengaduk dodol, pandangan pekerja tertuju tepat dibawah adonan dodol yang sedang dimasak,
secara otomatis punggung membungkuk mengikuti leher. Skor REBA untuk punggung pekerja pengemasan dodol adalah +3.
Universitas Sumatera Utara
100
3 Posisi Kaki Posisi kaki selama pengadukan dodol dilakukan dengan sikap berdiri
seimbang dengan salah satu lutut menekuk membentuk sudut 30-60 . Skor REBA
untuk kaki pekerja pengadukan dodol adalah +2. 4 Beban Angkut
Dalam bekerja, pekerja pengadukan dodol melakukan kegiatan mengangkut kayu bakar, mengangkat wajan besarkancah dan mengangkat dodol
yang telah masak ke wadah yang telah disediakan. Berat wajankancah besar yang digunakan untuk memasak dodol yaitu seberat 25 kg, serta berat dodol yang telah
masak adalah 17 kg. Skor REBA untuk beban pekerja pengadukan dodol adalah +2.
Pekerja Pengadukan No. 7
kelompok A X
Skor Skor+
Total Skor Trunk
40 3
- 3
Neck 30
2 -
2 Leg
1 lutut, 30-60 2
- 2
Tabel A Neck
1 3
Leg 1
2 3
4 1
3 4
1 2
3 4
Trunk 1
1 2
3 4
1 2
3 4
3 3
5 6
2 2
3 4
5 3
4 5
6 4
5 6
7 2
4 5
6 4
6 7
5 6
7 8
4 3
5 6
7 5
6 7
8 6
7 8
9 3
2
5
2
Universitas Sumatera Utara
101
5 4
6 7
8 6
7 8
9 7
8 9
9
Skor A = Skor Kelompok A + Beban Load skor = 5 + 2
= 7 5 Posisi Lengan Atas
Pembuatan dodol yang dilakukan di tempat penelitian masih tradisional dan menggunakan tenaga manusia. Pengadukan merupakan pekerjaan yang
sebagian besar dilakukan dengan tangan. Lengan atas pekerja selama mengaduk dodol biasanya berada pada posisi menggantung di sisi tubuh dan melakukan
gerakan berulang untuk mengaduk dodol, memutar dan mencampur dodol. Gerakan-gerakan tangan dalam mengaduk dodol memungkinkan lengan atas
pekerja bergerak dengan rentang antara 20-45 untuk sebelah kiri dan 20
untuk sebelah kanan. Skor REBA untuk lengan atas pekerja pengemasan dodol yaitu +2
untuk sebelah kiri dan +1 untuk sebelah kiri. 6 Posisi Lengan Bawah
Lengan dan tangan merupakan anggota tubuh yang paling aktif dalam mengaduk dodol. Posisi lengan bawah pekerja pada saat mengaduk dodol
umumnya menekuk dengan sudut berkisar antara 40-60 untuk sebelah kiri dan
20-60 untuk sebelah kanan. Skor REBA untuk lengan bawah pekerja pengaduk
dodol yaitu +2. 7 Posisi Pergelangan Tangan
Seperti dinyatakan sebelumnya, mengaduk dodol merupakan kegiatan yang sebagian besar dilakukan tangan. Hal ini menyebabkan pergelangan tangan
Universitas Sumatera Utara
102
pekerja bergerak dan memutar, maju dan mundur mengaduk dodol. Bagian pergelangan tangan saat mengemas dodol menekuk membentuk sudut 10
. Skor RULA untuk pergelangan tangan pekerja pengadukan dodol yaitu +1.
8 PeganganCoupling Pengadukan dodol dilakukan dengan menggunakan sendok kayu besar
yang digenggam dengan tangan kiri atau kanan. Pada pekerja pengadukan dodol, pegangan pada sendok kayu pada saat mengaduk dodol dengan cukup kuat dan
baik. Skor untuk nilai pegangancoupling adalah +1.
kelompok B X
Skor Skor+
Total Skor Left
Right Left
Right Left
Right Left
Right Upper Arm
40 20
2 1
- -
2 1
Lower Arm 40
20 2
2 -
- 2
2 Wrist
14 15
1 1
- -
1 1
Tabel B Lower Arm
1 Wrist
1 2
3 2
3
Upper Arm 1
2 2
2 3
1 2
3 3
4 3
3 4
5 4
5 5
4 4
5 5
5 6
7 5
6 7
8 7
8 8
6 7
8 8
8 9
9
Skor B = Skor Kelompok B + Coupling skor = 1 + 1
= 2 + 1 = 2
= 3
1 1
2 2
1 2
Universitas Sumatera Utara
103
Skor tabel C kiri atau kanan didapat dari hasil penggabungan skor Tabel A 7 ditambah dengan Tabel B kiri atau kanan kiri =3, kanan = 2 adalah kiri = 6,
kanan = 5 kemudian ditambahkan dengan tabel tingkat aktivitas yaitu gerakan berulang 4kalimenit +1 sehingga skor akhir tabel C kiri = 7, kanan = 6
sehingga dikategorikan mengalami risiko MSDs sedang.
Skor Tabel B
Skor Tabel A 1
2 3
4 5
6 8
9 10
11 12
1 1
1 1
2 3
3 4
5 6
7 7
7 1
2 2
3 4
4 6
6 7
7 8
2 3
3 3
4 5
7 7
8 8
8 4
3 4
4 4
5 6
7 8
8 9
9 9
5 4
4 4
5 6
7 8
8 9
9 9
9 6
6 6
6 7
8 8
9 9
10 10
10 10
7 7
7 7
7 8
9 9
10 10
11 11
11 8
8 8
8 9
10 9
10 10
11 12
11 11
9 9
9 9
10 10
10 11
11 11
12 12
12 10
10 10
10 11
11 11
11 12
12 12
12 12
11 11
11 11
11 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
2. Hubungan Sikap Kerja Proses Pengadukan Dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders MSDs
Sikap kerja pada proses pengadukan dihitung berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode REBA pengukuran risiko ergonomi
berdasarkan postur kerja, forceload, coupling dan aktivitas fisik. Pada proses pengadukan di lokasi penelitian, tidak ada aturan khusus yang diberlakukan terkait
6
3 7
5 2
Universitas Sumatera Utara