BAB III METODOLOGI PENELITAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian keterkaitan konversi lahan pertanian dan pemekaran kota ini dilakukan di Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. Pemilihan lokasi tersebut
didasarkan atas adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk memperluas perkotaan Bireuen dimulai dengan pengembangan kota Bireuen di kecamatan Kota
Juang hingga ke Kota Matangglumpangdua di Kecamatan Peusangan. Hal tersebut mengindikasikan akan adanya pembangunan ke arah perkotaan seperti pembangunan
pertokoan, perkantoran dan bidang usaha lain terutama disepanjang jalan regional yang menghubungkan kedua kota tersebut. Padahal disepanjang jalan regional
tersebut terutama yang melalui kecamatan Peusangan terdapat ratusan hektar lahan pertanian terutama lahan sawah yang bisa dipastikan akan terjadi alih fungsi lahan ke
penggunaan non pertanian. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel beberapa desa di Kecamatan
Peusangan sesuai titik lokasi pada grid pemetaan yang jaraknya berdekatan dengan pusat Kota Matangglumpangdua. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
purposive karena beberapa desa tersebut mengalami alih fungsi lahan tertinggi di Kecamatan Peusangan pada tahun 2010 Gambar 3.1.
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bireuen, 2010
Universitas Sumatera Utara
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer digunakan untuk mengetahui faktor - faktor yang
mempengaruhi konversi lahan. Data skunder digunakan untuk mengetahui laju konversi lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan ditingkat di
wilayah dengan menggunakan data time series tahun 1990, 2000 dan tahun 2010. Data skunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Bireuen.
3.3 Metode dan Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Metode metode analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan, mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan, mengetahui dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani dan lingkungan. Metode analisis kuantitatif
menggunakan persamaan laju alih fungsi lahan, analisis regresi berganda, analisis regresi logistik. dan analisis uji beda rata - rata. Data yang diperoleh selanjutnya
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excel
2007 dan Statistical Program and Service Solution SPSS 17.0. Adapun data yang diperlukan dan sumber data dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
No Sasaran Penelitian
indikator variabel
data Sumber data
Teknik analisis Ouput yang
diharapkan 1
Menghitung besarnya konversi
lahan pertanian sebelum dan sesudah
pemekaran. Luas
konversi lahan
pertanian. Luas lahan
pertanian dari tahun 1990, 2000
dan 2010. Data
sekunder. • BPPS
• Dinas pertanian • Bappeda
Persamaan laju konversi lahan.
Laju konversi lahan pertanian
2 Menyusun pola
bentuk pergerakan konversi lahan .
Peta Penggunaan lahan tahun
1990, 2000, 2010.
Data sekunder
time series .
Overlay peta. Pola pergerakan
konversi.
3 Menganalisis faktor -
faktor penyebab terjadinya konversi
lahan. Faktor
penyebab terjadinya
konversi lahan.
Laju pertumbuhan
penduduk, penambahan
panjang jalan aspal, Perubahan
struktur mata pencaharian,
aksesibilitas,. Data
sekunder time
series. • BPPS
• Dinas pertanian • Bappeda
• Dinas terkait • Metode
analisis kuantitatif.
• Analisis regresi
berganda. • Analisis
regresi logistik.
• Analisis uji beda rata -
rata. Faktor – faktor
penentu konversi lahan
pertanian.
4 Keterkaitan konversi
lahan dan perluasan kota.
• RDTR Perkotaan
Bireuen. Analisa korelasi
multivariate. Korelasi antara
pola konversi lahan pertanian
dengan rencana perluasan kota
RDTR
Tabel 3.1. Variabel Data, Sumber Data Dan Output Penelitian
Sumber : Analisa Penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
3.4 Tahapan Penelitian