Faktor laju pertumbuhan penduduk X Faktor laju pertumbuhan panjang jalan aspal X

Dari persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diartikan bahwa setiap variabel X mempunyai nilai pengaruh yang bervariasi, besarnya variasi nilai dari kedua variabel dari adalah sebagai berikut: 1. Faktor laju pertumbuhan penduduk X1. Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien laju pertumbuhan penduduk mempunyai hubungan linier negatif terhadap konversi lahan pertanian tetapi tidak berpengaruh nyata dengan probabilitas 0,858 lebih besar dari taraf nyata yang digunakan 5 0,7660,05, hal ini menunjukkan laju perubahan jumlah penduduk tidak signifikan mempengaruhi konversi lahan. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Ilham 2008 yang menyatakan secara makro hubungan konversi lahan sawah dengan peningkatan jumlah penduduk tidak berkolerasi positif, namun peningkatan jumlah penduduk tersebut menyebabkan peningkatan pembangunan pemukiman. Jadi bisa dikatakan jumlah penduduk akan selalu bertambah dan bersifat tidak langsung, namun penambahan itu akan terjadi ketika mendapat dorongan atau stimulasi. Jumlah penduduk disuatu daerah akan dirangsang oleh berkembangnya kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya. Pada wilayah penelitian kegiatan sosial ekonomi didominasi oleh sektor perdagangan. sehingga berkembangnya kegiatan ekonomi di daerah tersebut cenderung memicu konsentrasi penduduk di sekitarnya. Pada akhirnya pertambahan jumlah penduduk Universitas Sumatera Utara tersebut akan merangsang pembangunan khususnya perumahan meskipun tidak signifikan, tetapi pasti akan terjadi. 2. Faktor laju pertumbuhan panjang jalan aspal X2. Variabel laju penambahan panjang jalan aspal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penurunan luas lahan sawah. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari taraf nyata 5 0,0390,05. Semakin bertambah panjang jalan yang kondisinya beraspal, maka akan semakin meningkatkan konversi luas lahan sawah di Kecamatan Peusangan. Koefisien variabel yang bernilai 33.748 menjelaskan bahwa setiap kenaikan 1 laju pertambahan jalan maka akan menyebabkan kenaikan konversi lahan sawah sebesar 33.74 Ha. Terjadinya konversi lahan disepanjang jalan kabupaten bisa menunjukkan kecenderungan spekulasi lahan semakin marak. Karena untuk perluasan kota diutamakan disepanjang jalan tersebut maka peningkatan harga lahan menjadi fenomena yang menyebabkan pemilik lahan pertanian cenderung mengalih fungsikan ke fungsi lain seperti pertokoan dan sebagainya. Terjadinya konversi lahan di sepanjang jalan Kabupaten juga terkait dengan konversi lahan di sekitar jalan arteri, jalan kolektor dan lingkungan, karena umumnya jalan kabupaten dihubungkan oleh jalan lokal dan kolektor ke jalan arteri, fenomena ini mempertegas bahwa pembangunan aksesibilitas merupakan pendorong kuat terjadinya dinamika yang terefleksikan sebagai kejadian konversi lahan. Universitas Sumatera Utara 5.4.2 Analisis faktor non fisik penyebab konversi lahan di tingkat desa Dalam menganalisa faktor-faktor penyebab konversi lahan pertanian di tingkat desa berdasarkan variabel perubahan struktur mata pencaharian dan aksesibilitas akan di lakukan pada 5 lima desa dalam kecamatan Peusangan.

1. Variabel perubahan struktur mata pencaharian.