3.4 Tahapan Penelitian
Adapun tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap 1, mengumpulkan teori yang sesuai dengan permasalahan
penelitian, dan memilih variable penelitian. Pada saat yang sama, lokasi penelitian telah dipilih secara sengaja yaitu di Kecamatan Peusangan
Kabupaten Bireuen dikarenakan Kecamatan Peusangan termasuk ke dalam wilayah perluasan Perkotaan Bireuen, hal ini akan menimbulkan
dampak kekotaan pada kecamatan tersebut salah satunya ditandai dengan semakin menyempitnya lahan pertanian.
2. Tahap 2, menghitung besarnya konversi lahan pertanian sebelum pemekaran dan sesudah pemekaran. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan peta GIS dan bantuan software Auto CAD 2007 serta dengan teknik overlaysuperimpose peta penggunaan lahan sebelum dan
sesudah pemekaran dan menggunakan Persamaan laju konversi lahan sehingga diketahui luas perubahan pada tiap periode analisis.
3. Tahap 3, dari hasil analisis dari tahap 2 dapat disusun polabentuk pergerakan konversi lahan pertanian Kawasan mana saja yang paling
banyak mengalami konversi. Data skunder diperlukan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan dengan menggunakan data time series 1990, 2000,
dan 2010. 4. Tahap 4, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
konversi lahan pertanian pada lokasi penelitian yaitu laju pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
penduduk, penambahan panjang jalan aspal, Perubahan struktur mata pencaharian dan aksesibilitas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data time series tahun 1990, 2000 dan 2010 yang diperoleh dari BPS, BAPPEDA,
Dinas-dinas terkait berupa data kebijakan yang berlaku dan data kependudukan.
b. Pendekatan analisis ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan,
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan berdasarkan perkembangan kota akibat pemekaran. Data yang
diperoleh selama penelitian dihubungkan dengan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan persamaan laju
alih fungsi lahan, analisi regresi berganda, analisis regresi logistik dan analisis uji beda rata-rata.
c. Dari sini akan ditemukan faktor-faktor yang secara signifikan menimbulkan konversi lahan laju pertumbuhan penduduk,
penambahan panjang jalan aspal, Perubahan struktur mata pencaharian dan aksesibilitas,.
5. Tahap 5, menganalisis keterkaitan konversi lahan pertanian dengan perluasan kota apakah terdapat korelasi antara konversi lahan dengan
perluasan kota yang tercantum dalam RDTRK. Hal ini dilakukan untuk melihat kearah mana pemekaran terjadi dalam kaitannya dengan visi dan
Universitas Sumatera Utara
misi kota. Dari analisis dapat diketahui daerah mana saja yang diarahkan untuk berkembang dan daerah mana yang tetap dipertahankan. Untuk
selanjutnya akan diketahui apakah pola pemekaran akan sama dengan pola konversi lahan. Metode analisis data yang digunakan untuk analisis
keterkaitan pola konversi lahan dengan rencana perluasan kota RDTR digunakan rumus:
r
��
= n
∑Xiyi − ∑Xi ∑yi n
∑ ��
2
− ∑Xi2 n∑ yi − ∑��
2
Dimana x adalah presentase lahan pertanian yang dikonversikan ke penggunaan jenis ke- I di Kecamatan ke- J selama tahun 2000 hingga
2010, dan y adalah persentase lahan pertanian ke- i yang tercamtum dalam RDTR Kota Bireuen di Kecamatan ke –J selama tahun 2000
hingga 2010. Untuk menguji nilai korelasi antara dua peubah x dan y dapat dilakukan
dengan persamaan:
t =
r
xy
�Var �
xy
Tahap analisis ditunjukkan pada Gambar 3.2 ...........3.1
...........3.2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Tahapan Penelitian Sumber: Analisa Penulis, 2010
PERMASALAHAN TINJAUAN
PUSTAKA SASARAN
ANALISIS HASIL
Universitas Sumatera Utara
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN