5. Melakukan Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi dilakukan untuk mencari hubungan antar komponen di dalam kawasan, yang berpedoman kepada jenis-jenis aktor yang terlibat di dalam
Implementasi Kurikulum Pendidikan Jasmani Adaptif pada SMP dan SMA Luar Biasa di Kota Pekanbaru.
6. Melakukan Observasi Tersleksi dengan Pertanyaan Kontras
Observasi tersleksi dilakukan untuk mengkaji secara lebih rinci kawasan- kawasan yang terpilih. Dalam hal ini dianjurkan suatu bentuk pertanyaan pada
masing-masing kawasan budaya yang muncul dari perbedaan sebagaimana halnya dengan kesamaan diantara kategori-ketegori. Maksud dari observasi ini adalah
menentukan makna dari situasi sosial yang diteliti dengan mengajukan pertanyaan kontras terhadap kawasan yang ditentukan.
commit to user
81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN
A. Deskripsi Latar SMP dan SMA Luar Biasa di Kota Pekanbaru
Wilayah yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah SMP dan SMA Luar Biasa di Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sumatra. Di Kota Pekanbaru terdapat 10 Sekolah Luar
Biasa dan hanya 6 Sekolah Luar Biasa yang memiliki jenjang SMP dan SMA Luar Biasa yaitu Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab, Sekolah Luar Biasa Cendana Rumbai, Sekolah Luar
Biasa Negeri Pembina, Sekolah Luar Biasa Melati Rumbai dan Sekolah Luar Biasa Al- Faqih.
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Luar Biasa Pekanbaru
a. Sejarah Singkat Berdiri SLB Sri Mujinab
Memperhatikan banyaknya anak berkelainan khususnya di Ibu kota Propinsi Riau yakni Pekanbaru yang disampaikan oleh salah seorang guru tamatan Sekolah Guru
Pendidikan Luar Biasa SGPLB Bandung yang bernama Nanun HS, pada kesempatan perjumpaan dengan Ny. R. Ismail Suko atas hasil penelitian dan pengamatannya yang
dilakukan sebelumnya. Didorong kesadaran ini serta mengingat bahwa tugas organisasi Dharma Wanita menunjang proram Pemerintah antara lain bergerak dalam bidang
pendidikan, sosial kemasyarakatan maka pada rapat pengurus Dharma Wanita Propinsi Riau tanggal 15 November 1980, Ny. R. Ismail Suko salah seorang Wakil Ketua pada
waktu itu mengemukakan usul untuk mendirikan SLB dan pembukaannya diharapkan awal tahun 1981 adalah tahun Internasional Paracacat.
Dalam rangka usaha sebagai tindak lanjut untuk mendirikan SLB ini diadakan konsultasi dengan berbagai instansi Pemerintah antara lain dengan Kakanwil
Departemen Sosial Propinsi Riau Dr. Rustandi, Kakanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Riau Drs. Soeyatta, Kepala Dinas P dan K TK. I Riau H.
Nazarudin, Kepala Bank Pembangunan Daerah Riau Drs. Sjafei Yusuf, pada pokoknya menyambut baik atas rencana akan berdirinya SLB di Pekanbaru. Dengan Keputusan
Rapat yang dipimpin Ny. Bas Tobing adalah: 1 SLB mulai buka bulan Februari 1981 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user