Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif

yang tidak rata, berlubang dan jika hujan lapangan akan tergenang air dengan kondisi ini akan membahayakan siswa jika melakukan aktifitas fisik dalam jangka waktu lama. Selanjutnya untuk indoor sekolah menggunakan aula atau ruang serba guna yang ada pada lingkungan sekolah untuk olahraga tenis meja, sementara untuk olahraga basket, voli dan badminton menggunakan lapangan yang ada pada sekolah dengan membuat 1 lapangan untuk beberapa cabang olahraga, hal ini dilakukan karena tidak tersedianya ruang yang cukup untuk membuat lapangan. Sementara peralatan olahraga sekolah hanya memiliki seadanya dan tidak mendukung kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani adaptif di sekolah luar biasa. Untuk meminimalisir kekurangan pihak sekolah melakukan modifikasi alat dan memodifikasi peraturan serta permainan olahraga. Berbeda dengan sekolah luar biasa Cendana Rumbai di mana lapangan berada di dalam lingkungan sekolah dengan tanah yang rata dan rerumputan yang tapi. Keadaan ini membuat pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah ini dapat terlaksana dengan nyaman. Memiliki lapangan basket yang biasa beralih fungsi lapangan voli dan ring basket portable yang dapat dipindah-pindahakan. Serta bak lompat jauh dan lapangan bocce yang dibuat permanen dengan ukuran standar. Dengan tersediana sarana dan prasarana yang cukup hal ini sangat menunjang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah luar biasa Cendana Rumbai. Dari pengamatan yang dilakukan dalam memodifikasi lapangan dan peraturan dilakukan misalnya pada materi voli netnya direndahkan mungkin setinggi net untuk bulu tangkis, untuk tunagrahita berat boleh mendrible bola basket dengan dua tangan, lari dengan jarak 20-30 meter, dan sebagainya yang penting siswa itu bergerak dan mau berolahraga.

6. Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif

Peoses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah luar biasa Kota Pekanbaru tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam pelaksanaannya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dilaksanakan dengan cara mengadaptifkan artinya setiap materi pelajaran tidak diberikan seperti memberikan pelajaran pada siswa umum karena siswa yang dihadapi adalah siswa berkelainan perpustakaan.uns.ac.id commit to user seperti: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras dan tunaganda memiliki 2 lelainan seperti tunarungu+tunagrahita oleh karena itu pemblajaran harus dimodifikasi mulai dari peraturan, ukuran lapangan serta peralatan. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat lebih banyak memodifikasi alat-alat yang dipergunakan dalam pembelajaran agar menarik siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan proses pembalajaran dapar berjalan dengan baik. Memodifikasi lapangan yang sesuai dengan kemampuan gerak siswa terutama untuk tunadaksa yang memiliki keterbatasan gerak serta anak tunagrahita yang dari pengamatan adalah siswa yang paling capat bosan dan lambat dalam menerima instruksi. Gerakan yang dilakukan tentunya tidak menyulitkan siswa dan membuat siswa bersemangat dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sementara itu hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam program pembelajaran hanya sekolah luar biasa Cendana Rumbai yang membuat perencanaan pembelajaran seperti program tahunan, program semester, rincian minggu efektif, silabus mata pelajaran penjasorkes, Rencana Pembelajaran RPP blanko laporan perkembangan kinerja siswa. Perencanan pembelajaran di sekolah luar biasa Cendana Rumbai oleh bapak AR dibuat sebelum tahun ajaran dimulai atau sesudah perencanaan, penyususna dan penyesuaian kurikulum, karena pada awal masuk sekolah akan diserahkan ke kepala sekolah. Program pembelajaran ini akan dievaluasi setiap semesternya oleh kepala sekolah, dan semua guru mata pelajaran dan guru kelas apakah di semester yang akan datang layak dilanjutkan ataukah harus membuat perencanaan ulang. Berbeda dengan sekolah luar biasa lainnya yang tidak memiliki perencanaan pembelajaran karena dari pihak sekolah tidak mewajibkan adanya perencanaan pembelajaran untuk mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Hal ini disebabkan karena guru yang mengajar penjasorkes merangkap dengan mata pelajaran lain dan tidak ada guru khusus yang mengajar pendidikan jasmani adaptif. Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ini hanya bermodalkan pengalaman, membaca reverensi dari buku pendidikan jasmani untuk sekolah umum yang dimosifikasi dengan kebutuhan siswa, selanjutnya melihat video yang tersedia di commit to user internet. Dari apa yang perneliti amati guru penjasorkes ini bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan jasmani kepada siswa dan membimbing siswa dengan penuh kasih sayang dan kesabaran dengan pengetahuan pendidikan jasmani yang seadanya. Dalam pelaksanaanya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dilakukan dengan menggabungkan beberapa kelas dengan kelainan yang berbeda, ini dilakukan karena jumlah siswa pada setiap kelasnya hanya sedikit dan guru pendidikan jasmani yang merangkap dengan mata pelajaran lain membuat pembelajaran pendidikan jasmani harus mengabungkan beberapa kelas menjadi satu. Selain itu walapun siswa melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani dalam satu waktu guru tetap memberikan materi sesuai dengan kelasnya dan metode sesuai dengan kerebatasan siswa.

7. Kendala atau Kesulitan dan Usaha dalam Mengajar dan Berinteraksi dengan