Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir

6 Peserta Didik Tunaganda Tunaganda adalah individu yang mengalami kelainan lebih dari dua kelainan. Menurut Dedy 2013:91 peserta didik tunaganda atau kelainan majemuk adalah peserta didik dengan dua kelainan atau lebih. Misalnya, peserta didik yang memiliki hambatan penglihatan dan pendengaran, hambatan kecerdasan, autis dan sebagainya. Selanjutnya Dedy dan Yani 2013:34 menjelaskan yang disebut anak tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan baik dua jenis atau lebih yang menyebabkan adanya masalah pendidikan yang serius, sehingga dia tidak hanya dapat diatasi dengan satu program khusus untuk satu kelainan saja, melainkan harus didekati dengan variasi program pendidikan sesuai dengan kelainan. Sementara menurut Johnston Magrab didalam Yani Asep 2013:16 tunaganda adalah mereka yang mempunyai kelainan perkembangan mencakup kelompok yang mempunyai hambatan-hambatan perkembangan neurologis yang disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan dalam kemampuan seperti intelegensi, gerak, bahasa, atau hubungan pribadi dimasyarakat. Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tunaganda adalah seseorang yang memiliki hambatan atau kelainan lebih dari satu, misalnya dalam diri seseorang mengalami hambatan pendengaran tunarungu dan hambatan kecerdasan tunagrahita. Dengan hambatan-hambatan tersebut mereka memerukan pendidikan khusus atau layanan khusus untuk dapat meniti kehidupannya yang lebih baik.

B. Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Khairul Asbar 2010 yang meneliti tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif Siswa Tunagrahita Riangan di Sekolah Kuar Biasa Cendana Rumbai Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati aspek yang terkait dengan pendidikan jasmani adaptif baik dari kurikulum, dukungan kepala sekolah terhadap pembelajaran pendidikan jasmani adaptif dan mengamati guru pendidikan jasmani yang mengajar baik teori maupun praktek dilapangan yang dilakukan secara teoritis. Pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran tidak maksimal, pengelolaan sarana dan commit to user prasarana yang tidak sebagaimana mestinya dan kurangnya perhatian terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani adaptif.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan argumentasi teoritik terhadap hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini mengembangkan kerangka berfikir memberikan arahan tentang langkah-langkah metodologi yang akan diambil, penelitian ini menggunakan metode “kualitatif” penelitian yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah yang lebih menekankan terhadap makna dari suatu peristiwa yang berkaitan terhadap orang-orang dalm situasi tertentu. Kegiatan inti dari penelitian kualitatif adalah pemahaman tentang makna suatu tindakan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam latar sosial penelitian. Dua makna yang perlu diperhatikan adalah makna yang dikomunikasikan secara langsung dan tidak langsung yakni dalam bentuk kata dan tindakan. Berdasarkan kepentingan menangkap makna secara tepat, cermat, rinci dan kompehensif, maka teknik yang paling tepat adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Aspek pengembangan kurikulum ini yang paling disoroti adalah mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di SMP dan SMA luar biasa di Kota Pekanbaru. Untuk dapat terlaksana suatu proses pendidikan diperlukan manajemen kurikulum yang mengelola kurikulum itu sendiri. banyak fungsi yang digunakan dalam suatu manajemen, sementara untuk manajemen kurikulum fungsi yang harus diperhatikan dalam implementasi kurikulum adalah planning, organizing, staffing, controlling. Modifikasi dalam kurikulum fleksibel harus mengacu pada manajemen yang mengatur kurikulum. Maka semua pihak yang terkait didalam implementasi kurikulum pendidikan jasmani adaptif pada SMP dan SMA Luar Biasa harus dapat membuat perencanaan pembelajaran secara tepat, baik program dan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang memiliki kelainan. Oleh karena itu implementasi kurikulum pendidikan jasmani juga harus mencakup pada sasaran, yaitu: 1 Kognitf sebagai aspek pemahaman dari nilai-nilai pengetahuan. 2 Psikomotor sebai aspek keterampilan, dan 3 Afektif sebagai aspek sikap kepribadian. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Agar sasaran implementasi kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tersebut berjalan secara efektif dan efisien diperlukan guru yang berlatar belakang pendidikan olahraga dan membuat perencanaan pembelajaran layanan, mengevaluasi sebaik mungkin untuk dapat dilaksanankan. Sumber daya penunjang yang mendukung untuk terlaksananya pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Luar Biasa. Sehubungan dengan hal diatas, diharapkan guru mata pelajaran dapat membuat perencanaan, dan melaksakan evaluasi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta memberikan layana yang sebaik mungkin terhadap anak bekelainan atau berkebutuhan khusus dengan sewajarnya, dibawah pengawasan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Luar Biasa. Perencanaan Kendala dan Usaha Pelaksanaan Sumber Daya Penunjang Pengontrolan Pengstafan Pengorganisasian Implementasi Kurikulum Pendidikan Jasmani Adaptif Gambar 3. Bagan Kerangka Konseptual Implementasi Kurikulum Pendidikan Jasmani Adaptif commit to user 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Rencana lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab Kota Pekanbaru, Sekolah Luar Biasa Cendana Rumbai Kota Pekanbaru, Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Kota Pekanbaru, Sekolah Luar Biasa Pelita Hati Kota Pekanbaru, Sekolah Luar Biasa Melati Kota Pekanbaru dan Sekolah Luar Biasa Al-Faqih Kota Pekanbaru.

2. Waktu

Berdasarkan pertimbangan waktu dan biaya penelitian maka penelitian ini akan berlangsung selama 3 bulan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2015.

B. Jenis Penelitian

Penelitian Implementasi Kurikulum Pendidikan Jasmani Adaptif pada SMP dan SMA Luar Biasa di Kota Pekanbaru ini menggunakan metode kualitatif artinya metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada general Sugiyono, 2010.

C. Sumber Data

Sember data dalam penelitian Implementasi Kurikuplum Pendidikan Jasmani Adaptif pada SMP dan SMA Luar Biasa di Kota Pekanbaru ini adalah koordinator pendidikan yayasan pendidikan sekolah luar biasa untuk sekolah luar biasa Sri Mujinab dan sekolah luar biasa Cendana Rumbai, sementara untuk sekolah luar biasa Negeri Pembina, Pelita Hati, Melati dan Al-Faqih adalah kepala sekolah yang di anggap lebih perpustakaan.uns.ac.id commit to user